Chang di menganggukkan kepalanya melihat tubuh Ais yg hanya mengenakan celana dalam dan bra. Ais yg melihat semua pakaiannya hancur langsung memerah dan menatap Chang di dengan niat membunuh "kamu pria mesum" Chang di kembali menganggukkan kepalanya. "mmm katakan sesuka mu, tapi sebaiknya kamu segera pulang dan mengenakan pakaian yg tidak mudah rusak." sambil menutup celana dalam nya, Ais berteriak dengan kesal. "bagaimana cara ku pulang jika seperti ini. berikan aku pakaian mu." Chang di dengan santai melambaikan tangannya dan sebuah pakaian pelayan langsung muncul di depan Ais. segera Ais menangkap pakaian tersebut dan mengenakannya dengan cepat. tapi setelah dia memperhatikan pakaian tersebut, wajahnya semakin memerah.
"kamu.. kamu benar benar mesum." Ais langsung mendekati Chang di dan menarik kerahnya. "ganti yg lainnya, aku tidak mau memakai yg ini" tapi Chang di memalingkan wajahnya sambil bersiul nada yg merdu. tapi Ais tidak menyerah begitu saja, dengan kedua tangannya dia meraba seluruh tubuh Chang di dengan seksama. "dimana kamu menyimpannya, capat katakan." Chang di tiba tiba memeluk pinggang ais saat kedua tangan Ais meraba ke bagian belakang tubuh Chang di. merasakan hal ini, Ais menatap Chang di dengan dengan kesal. "beraninya memanfaatkan ku mmmmm" dan bibir Ais langsung di patuk ular berbisa dan lidah ular tersebut mulai berkeliaran di dalam mulut Ais.
di suatu bangunan yg tinggi, seorang wanita cantik yg mengamati situasi dari kejauhan menatap kelakuan chang di dan Ais dengan mata penuh keterkejutan. dia melihat Ais yg awalanya melawan perlakuan Chang di perlahan mulai melunak dan berhenti bergerak. tangannya yg awalnya berusaha mendorong dada Chang di, kini pindah ke pinggang nya. saat wanita itu menggunakan kemampuannya untuk melihat ke kedalaman jiwa Chang di, sekilas dia melihat warna pelangi yg indah. tapi hanya beberapa detik mata dan kepala wanita itu langsung sakit. "aarrrgghhh" melihat wanita itu memegang kepalanya dengan expresi kesakitan, pengawal di sebelahnya langsung mendekati dengan expresi cemas. "Freya sama, apa anda baik baik saja" Freya lalu melambaikan tangannya. "tidak apa apa, jangan di pikirkan." Freya kembali menatap ais dan chang di yg sudah menjadi semakin agresif.
Chang di dan Ais perlahan memisahkan bibir mereka dan benang air liur yg masih terjalin mulai terputus saat bibir mereka menjauh. Ais lalu menatap Chang di dengan expresi kayu nya. "kenapa kamu mencium ku" Chang di hanya menjawab dengan santai. "apa perlu alasan untuk mencium seseorang." Ais akhirnya tidak bisa berkata kata lagi dan hanya menatap Chang di. tapi setelah hening beberapa menit dia mulai bereaksi lagi. "berikan aku pakaian yg lebih baik, maka aku akan melupakan masalah ini." chang di segera mengangguk dan mengeluarkan gaun putih yg indah versi Hero odette di game mobile legends. Ais hanya memperhatikan gaun itu sejenak dan mulai mengenakannya di depan Chang di.
setelah itu dia kembali menatap Chang di dengan expresi kayu nya. "apa kamu sudah puas menatap ku" lalu Chang di menunjukan expresi sedih. "semestinya aku menghancurkan semua pakaianmu" tubuh Ais langsung menegang sesaat, lalu kembali menatap Chang di dengan serius. "teknik pedang apa yg kamu gunakan, kenapa begitu cepat dan presisi tanpa meninggalkan jejak luka pada tubuh ku." tapi Chang di hanya menggelengkan kepalanya dan menghilang di hadapannya. Ais langsung tertegun sejenak lalu bergumam pelan. "aku lupa menanyakan namanya."