Chang di yg mengamati dari kejauhan, menatap Wiene yg berdiri di depan bell untuk melindunginya dari serangan Ais seorang wanita yg merupakan salah satu heroin yg di cintai bell. Chang di sudah menahan amarahnya melihat Wiene memotong semua kukunya dan bersiap memotong sayapnya demi membuktikan diri pada aish bahwa dia tidak berbahaya.
karena tidak sanggup melihat semua itu, Chang di segera muncul di depan Wiene dan menghentikan tangannya yg akan merobek sayapnya. "hentikan Wiene, sayap mu sangat indah. jangan rusak keindahan mu hanya gara gara orang lain tidak menyukainya." Wiene segera memeluk Chang di dan menangis dengan kencang. "wwuuuu, kakak kenapa Wiene harus lahir dengan wujud monster. Wiene juga ingin bersama yg bell dan kakak. Wiene ingin hidup bersama kalian. kenapa orang yg baik terhadap Wiene harus menderita. wuuuuu" chang di lalu mengelus kepala Wiene dengan penuh kasih.
"bukan salah mu lahir seperti ini, lihat kamu sangat imut bahkan bell juga menyukai mu. mereka tidak bisa melihat keimutanmu karena hati manusia sudah tercemar oleh keegoisan, keserakahan, iri, dengki dan ketakutan. bagi kakak, manusia dengan hati seperti ini bahkan lebih menjijikan dari monster yg tidak memiliki kesadaran." lalu Chang di mencium kening Wiene dengan lembut. "ingat Wiene, monster atau tidak bukan di tentukan oleh rupa mu, tapi oleh hati mu. lihat wanita itu" Chang di lalu menatap ais yg masih tertegun menyaksikan Chang di dan Wiene. "wanita itu sangat cantik dan rupawan, hampir mirip seperti bidadari. tapi hatinya sangat busuk, dia bahkan tega membunuh gadis lugu dan polos seperti mu. ini lah monster sebenarnya. kamu jauh dan jauh lebih baik dari nya. hanya karena dia lebih kuat dia memperlakukan mu seenaknya." lalu Chang di mulai mengalirkan energi pemulihan pada Wiene dan luka pada kukunya mulai pulih dengan cepat. lalu segera memulihkan bell yg masih duduk menatap mereka berdua. "jadi kamu harus kembali dulu dan jadilah lebih kuat. saat kamu kuat tidak akan ada yg berani menghina mu. mereka akan mulai mendengarkan kata kata mu dan belajar memahami mu. tapi jika kamu lemah, mereka hanya akan menindas mu. itulah sifat manusia yg lebih menjijikan dari monster."
Wiene mulai menghapus air matanya. "kakak, Wiene akan menjadi lebih kuat. suatu hari nanti, Wiene pasti akan bisa melindungi bell dan kakak." Chang di langsung mengangguk dan menyerahkan sebuah tas berisi banyak makanan ringan dan permen untuk Wiene. "bawalah ini dan bagikan dengan teman temanmu" Wiene langsung memeluk tas itu dengan erat dan Chang di perlahan mendorongnya ke arah bell. "aku akan menahannya, kamu cepat bawa Wiene" bell segera mengangguk "kamu harus hati hati dia sangat kuat, setelah ini aku akan menemukanmu." lalu bell membawa Wiene dan berlari menuju terowongan dan Chang di segera berbalik menatap aish yg masih terdiam menatap chang di.
"apa kamu hanya akan menatap ku. aku memang tampan tapi aku tidak tertarik dengan wanita yg memiliki hati hitam sepertimu" ais mengeluarkan expresi terkejut untuk beberapa detik, tapi cepat kembali normal. "aku menunggumu mengeluarkan senjata mu" tiba tiba cahaya emas muncul di sebelah Chang di dan gagang pedang perlahan keluar dari cahaya tersebut. aish hanya menatap semua itu dengan heran. "kamu yg memintanya, jangan sampai kamu menangis." seketika Chang di langsung menghilang dan muncul kembali di belakang ais. saat ais berbalik dengan expresi bingung, semua pakaian aish langsung hancur dan hanya menyisakan pakaian dalam nya saja.