mendengar perkataan gadis itu, Chang di mengelus kepalnya dengan lembut. "kenapa aku harus menangkap mu, aku baru di sini dan tiba tiba tersesat di dalam terowongan ini. kamu belum memberi tahu ku nama mu." gadis itu sedikit merasa lega mendengar perkataan Chang di. "nama ku Wiene. apa kamu tidak takut dengan ku. semua orang ingin membunuh ku" Chang di memberikan senyum lembut pada Wiene. "siapa yg berani membunuh gadis imut seperti mu, biar kakak pukul dia sampai menangis. Wiene tidak perlu khawatir, kakak akan menjaga mu." lalu Chang di mengeluarkan sebuah permen loli pop dan menyerahkannya pada Wiene. "kakak, apa ini" lalu Chang di menjelaskan sambil mengupas permen tersebut. "ini di sebut permen. hisap di bibir dan rasa manisnya akan membuat Wiene tidak takut lagi." Wiene perlahan menjilati permen tersebut dan matanya langsung berbinar.
Wiene mulai asik menghisap permen yg di berikan Chang di dan menatapnya dengan mata lembut sambil mengelus kepalanya. "apa kamu sudah tidak takut lagi" Wiene segara menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat. "Wiene tidak takut lagi, terima kasih kakak. permen ini benar benar enak" Chang di lalu bertanya "jadi kenapa kamu bisa ada di sini, dimana rumah mu. biar kakak antar ke rumah, jangan takut pada orang yg ingin membunuh mu. kakak mu ini sangat kuat, kakak pasti akan melindungi mu." saat itu Wiene berkata bahwa mereka dari dongeon dan sekarang ingin kembali ke sana. tapi semua orang di tempat ini ingin membunuh mereka. melihat expresi sedih Wiene Chang di langsung mencium kristal merah yg ada di dahinya. "kamu tidak perlu takut. kakak akan membantu mu bertemu dengan teman temanmu" Wiene menganggukkan kepalanya. "terima kasih kakak"
lalu mereka berdua pun mulai menyelusuri lorong tersebut dan akhirnya melihat jalan keluar yg terhalang oleh jeruji besi. Chang di langsung menggunakan teleportasi untuk pindah ke balik jeruji besi tersebut. tapi seorang wanita bertelinga rubah tiba tiba muncul di depan mereka. "serahkan Wiene" tapi Chang di hanya menatapnya, lalu menatap Wiene. "apa dia teman mu juga" Wiene mengangguk dengan penuh semangat. lalu Chang di berkata. "nona nama ku Chang di, aku baru saja tiba di kota ini dan bertemu dengan Wiene. aku berjanji melindunginya sampai dia bertemu teman tamannya. apa kamu tahu di mana temannya berada."
wanita rubah itu langsung menjawab. "terlalu berbahaya bagi mu untuk ikut campur. kami mempunyai item yg bisa menyembunyikan diri, jadi serahkan saja Wiene pada kami dan kami akan mengurus sisanya." Chang di langsung mengangguk, lalu mengelus kepala Wiene. "sepertinya teman cantik mu ini sudah punya rencana, jadi kakak tidak bisa ikut campur agar rencana mereka berjalan lancar. kakak akan mengikuti mu dari kejauhan, jika memang ada bahaya kakak akan membantu. sekarang kamu lebih baik mengikuti teman mu dulu" Wiene mengangguk dengan expresi sedih. "tapi kakak harus menemui Wiene lagi" Chang di mengangguk dan menyerahkan Wiene pada wanita itu. "terima kasih Chang di, namaku sanjouno haruhime. semoga kita bertemu lagi." setelah itu haruhime menghilang bersama Wiene dengan jubah ajaibnya, tentu saja Chang di masih bisa melihatnya menatap ke arah Chang di dengan expresi rumit. tapi sesaat berikutnya dia langsung pergi menuju tempat teman mereka berkumpul dan Chang di mengawasi nya dari atas bangunan.