di ruang tamu rumah Shiro, semua orang menatap Chang di yg sedang menikmati teh hangat yg dia buat sendiri. Rin yg sudah tidak tahan langsung bertanya pada Chang di dengan nada kesal "kenapa kamu mengikuti kami dan kamu bahkan menganggap rumah ini seperti rumahmu sendiri" Chang di perlahan menatap Rin "aku tidak punya rumah,. jadi sementara aku tinggal di sini. bukankah aku sudah membantu menyembuhkan Shiro. anggap saja itu sebagai bayaran untuk tinggal di sini" Chang di perlahan berdiri dan berjalan menuju halaman rumah.
"Chang di, tinggallah di sini. aku tidak keberatan. kamu tidak perlu pergi, ini sudah larut malam" Chang di langsung menatap Shiro "siapa bilang aku akan pergi, aku hanya mencari tempat luas untuk memanggil servent ku" semua orang sedikit terkejut mendengar perkataan Chang di dan mereka perlahan juga mengikuti Chang di dari belakang.
di halaman yg luas, Chang di perlahan mengangkat tangannya. tapi suara kesal Rin mulai terdengar lagi "apa apaan, bagaimana kamu bisa memanggil servent tanpa lingkaran sihir pemanggilan" tapi Chang di hanya tersenyum dan seketika cahaya emas mulai muncul dari tangan Chang di.
"wahai pahlawan muda yg cantik dan seksi"
segera semua orang menunjukan expresi gelap mereka. tapi mata mereka melebar setelah melihat lingkaran sihir emas mulai terbentuk di tanah tepat di depan Chang di.
"dengarkan panggilan pria tampan ini dan datang lah ke pelukanku"
segera lingkaran sihir tersebut memancarkan cahaya emas yg semakin kuat.
segera wanita cantik dengan wajah heroik yg memegang spanduk muncul dari lingkaran sihir tersebut. setelah lingkaran sihir tersebut menghilang, dia perlahan membuka matanya dan menatap semua orang dengan expresi tegas. tapi saat dia menatap Chang di, matanya menunjukan sedikit keterkejutan dan perlahan mendekati Chang di.
"hmmm, apa lagi yg akan kamu lakukan dengan memanggil ku" segera dia memegang kerah Chang di dan menatapnya dengan kesal "jangan main main dengan sihir pemanggilan jika tidak penting, apa kamu masih perlu memanggil seorang servent"
"jangan bilang kamu ingin menggunakan ku untuk melakukan hal hal jahat untuk mu. jangan bermimpi"
"bajingan sepertimu hanya bisa bermain main tanpa mempedulikan perasaan orang lain"
semakin lama nada wanita itu semakin meninggi dan di penuhi emosi.
"kenapa kamu diam saja, dimana kamu membawa ku" Chang di dengan lembut menyentuh kepala nya dan mulai mengelus dengan penuh kasih. seketika tubuh wanita itu langsung melunak lalu bendera yg dia bawa mulai terlepas dan terjatuh ketanah.
"apa kamu merindukanku Jeanne" tapi dia hanya menundukkan kepalanya dan membenturkannya ke dada Chang di dengan lembut sambil perlahan memeluk pinggangnya dan meremas dengan sekuat tenaganya. perlahan tangan Chang di juga mulai memeluk tubuh Jeanne dan perlahan suara Isak tangis mulai terdengar.
"aku kalah, untuk pertama kalinya dalam hidup ku aku kalah"
"cinta mu mengalahkan keyakinan ku"
"aku pikir setelah berpisah dengan mu, cinta ini akan memudar seiring berjalannya waktu"
"tapi dia malah semakin kuat dan semakin kuat hingga bisa mencabik cabik semua keyakinan ku"
"Chang di, aku sudah kalah dari mu. jadi bawa aku bersama mu. semua keyakinan ku sudah benar benar di hancurkan oleh cinta yg kamu tanam di hati ku."
Chang di perlahan memeras pantat Jeanne yg membuatnya sedikit terkejut "ok ok jangan buang air mata buaya mu itu, aku akan membawa mu setelah urusan di sini selesai" Jeanne langsung merangkul leher Chang di dan menatapnya dengan kesal. semakin lama Jeanne semakin kesal. "kenapa kamu masih belum mencium ku" mendengar itu Chang di segera mencium Jeanne dan ciuman penuh nafsu pun segera terjadi. semakin lama ciuman mereka semakin bergairah yg membuat semua orang menatap dengan kesal.