"di di, di di, di di sayang ku"
"setiap ku tidur, di di di"
"di di, di di, di di si cabul"
"setiap ku mandi, di di di"
saat ini, Chang di dengan wajah gelap menemani die ba yg dengan riang bernyanyi sambil memeluk lengannya untuk berjalan jalan di kota.
"die ba, jangan plesetkan lagu iklan sampo"
"bukankah itu yg sering kamu nyanyikan saat mandi"
"nadanya benar, tapi liriknya salah"
"jadi maksud di di, telinga die ba bermasalah" die ba dengan sigap menghentikan langkahnya di depan Chang di dan menatap chang di dengan kesal.
"kenapa kamu tiba tiba marah" dengan wajah bingung Chang di mulai melihat ke sekitarnya kerena banyak orang yg lewat mulai berhenti untuk menonton mereka.
"kerena telinga die ba baik baik saja" dengan wajah kesal die ba memeluk leher Chang di di depan semua orang.
"jawaban macam apa itu"
"ini jawaban cinta die ba dan rasakan juga ciuman cinta die ba" saat itu die ba langsung mencium bibir Chang di dengan agresif.
"ehem" tiba tiba terdengar suara wanita dari belakang Chang di, tapi mereka tidak mempedulikan nya.
die ba masih dengan agresif mencium bibir Chang di.
"ehem, tuan dan nona silahkan lakukan di tempat lain, ini masih jalan umum" saat itu mereka berdua memisahkan bibir mereka secara perlahan.
dengan wajah kesal, die ba langsung menatap wanita tersebut.
"aku yakin kamu belum pernah merasakan cinta, wanita yang malang" setelah itu die ba menarik lengan Chang di.
"ayo kita ke tempat sister Fei" tanpa mempedulikan tanggapan wanita itu, Chang di dan die ba berjalan menuju pelelangan miteer.
tapi wanita itu masih mengikuti mereka dari belakang yg membuat die ba menjadi kesal.
"kenapa kamu masih mengikuti kami"
"jangan salah paham, aku sedang menuju pelelangan miteer untuk bertemu dengan ya Fei, mungkin tujuan kita sama"
"apa kamu nalan yanran ?" saat itu wanita itu tertegun sesaat mendengar suara Chang di.
"apa kamu mengenal ku" melihat tatapan bingung nalan yanran, Chang di tersenyum lembut.
"sedikit, apa kamu mencari seseorang untuk mengobati ayah mu" tiba tiba expresinya berubah menjadi sedikit syok.
"kamu bagaimana kamu bisa tahu"
"bukan kah kabar ayahmu terkena racun sudah menyebar, jika kamu nalan yanran apa lagi yg kamu cari selain menyelamatkan ayah mu, tidak mungkin kamu akan mencari calon suami bukan"
"itu tentu saja aku tidak akan mencari calon suami" sambil melipat tangan di dadanya, dia memberikan expresi kesal pada Chang di.
"berikan ini pada ayah mu dulu, setelah meminum Pill ini racunnya akan musnah, tapi kondisinya pasti lemah, setelah itu berikan minum ini, ini adalah air kehidupan yg memiliki fungsi meningkatkan vitalitas tubuh, jika sudah sembuh ingat hadiahnya yg akan kamu janjikan" saat itu Chang di memberikan sebuah botol giok berisi Pill dan botol bening yg berisi air berwarna biru yg memancarkan cahaya berkilau.
"kamu, siapa kamu sebenarnya, dari mana aku bisa yakin apa yg kamu katakan itu benar"
"apa kamu pernah di beri Pill oleh guru mu yg mampu memperkuat fondasi mu dan atribut angin mu serta meningkatkan kecepatan kultivasi mu"
"dari mana kamu tahu" nalan yanran langsung menunjukan expresi waspada saat mendengar perkataan Chang di.
"akulah yg memberikan Pill itu pada guru mu, lihat botol giok yg kuberikan, itu memiliki lambang sayap yg sama" saat itu nalan yanran melihat botol giok tersebut dan matanya langsung melebar.
"apa kamu pria mesum yg dikatakan oleh guru ku, aku kira guruku berbohong, pria yg baik hati memberikan Pill yg sangat berharga tidak mungkin menjadi orang mesum, tapi ternyata kamu benar benar mesum" mendengar ini wajah Chang di menjadi gelap.
"jika kamu tidak mau, kembalikan saja pada ku" saat hendak mengambil kembali, nalan yanran dengan cepat memasukkannya kedalam cincin penyimpanannya dan memberi Chang di senyum canggung.