Chereads / sistem the gamer / Chapter 106 - Bab 105 mengoceh

Chapter 106 - Bab 105 mengoceh

3 jam setelah pertempuran sengit, ya Fei yg masih duduk di atas tubuh Chang di, sudah di penuhi dengan keringat dan terengah engah.

"kenapa punya mu masih keras, apa kamu seekor sapi"

"aku juga tidak tahu, mungkin 5 atau 6 ronde lagi"

"Chang di, aku akan mati sebelum menikah dengan mu"

"sister Fei, biar aku gantikan" melihat ya Fei yg kelelahan, die ba membantunya bangkit dari tubuh Chang di.

terlihat cairan putih susu keluar dengan deras dari lubang ya Fei.

die ba memapah ya Fei dan menyadarkannya di kursi empuk di dekat Chang di duduk.

"he he he sekarang giliran ku, bersiaplah di di ku sayang, kamu akan melihat keliaran seorang wanita, bukan hanya kamu yg bisa liar di dunia ini, die ba mu juga bisa melakukannya" setelah melepas celana dalamnya, die tanpa omong kosong naik ke tubuh chang di dan langsung bermain dengan liar.

waktu pun berlalu dengan cepat dan malam pun tiba.

di sebuah ruangan terlihat seorang pria tampan dengan wajah kelelahan sedang bersandar di sofa sambil menatap langit langit ruangan.

dan dua wanita cantik tanpa busana memeluk pemuda itu kiri dan kanan dengan senyum puas yg di wajah mereka.

"apa kalian harus seperti itu"

"jika tidak, aku tidak tahu kapan akan bisa mengalahkan mu, semakin lama kekuatanmu akan meningkat, mungkin kami berdua tidak akan cukup lagi untuk mengalahkan mu"

"kamu gila die ba"

"kamu yg gila, senjata mu gila, salah siapa semua ini, semua salah mu, salah senjata mu yg begitu nikmat, kamu kira aku tidak mau berhenti, tubuhku bergerak sendiri, tubuhku benar benar kecanduan senjata mu"

"ok ok jangan marah, lihat ya Fei tidak seperti mu, dia diam saja tanpa banyak mengeluh"

"itu karena sister ya Fei pingsan, kamu bahkan tidak tahu kalo dia sudah pingsan, jika aku tidak menariknya dengan cepat dan memindahkannya, dia mungkin akan mati karena mu"

"he he he aku tidak menyadarinya"

"tentu saja tidak, kamu memompanya seperti orang gila, kamu bahkan tidak mendengar teriakan minta tolong nya, benar benar kejam"

"ok ok maafkan aku" saat itu ya Fei juga perlahan bangun dari komanya.

"apa aku masih hidup?" mendengar pertanyaan ya Fei, wajah chang di menjadi gelap.

"pertanyaan macam apa itu"

"Chang di apa itu kamu, maafkan ya Fei, lain kali ya fei tidak akan sombong lagi, jangan berlebihan lagi ok, 3 atau 5 ronde sudah cukup, Fei kecil sangat puas, jangan bunuh Fei kecil ok, Fei kecil masih ingin bersama mu hingga tua dan mati bersama mu" mendengar nada sedih ya Fei, tubuh Chang di sedikit bergetar dan dia mengelus kepalanya dengan penuh kasih sayang.

"aku yg seharusnya minta maaf, aku hanya terbawa nafsu"

"jangan seperti itu Chang di, kamu bisa melakukannya kapanpun kamu mau, aku sudah menjadi milik mu, tidak perlu melampiaskan nafsu mu seakan kamu tidak akan bisa melakukannya lagi dengan ku"

"ok ok aku akan menahan diri"

"huh lihat sendiri ulah mu di di, kamu hampir membunuh sister baru ku"

"bukankah aku sudah minta maaf, kenapa kamu mengoceh lagi"

"lubang ku mati rasa karena mu, tentu saja aku harus mengoceh" mendengar ini, Chang di hanya bisa terdiam dan menatap langit langit lagi.