melihat kesombongan hu liena, senyum jahat chang di semakin melebar.
dengan cepat Chang di memeluk pinggang ramping hu liena yg membuatnya tertegun sesaat.
"apa maksud mu, jangan main main dengan ku" melihat wajah memerah hu liena, chang di dengan lembut mengelus pipinya dengan punggung tangannya.
"apa gurumu tidak memberikan peringatan pada mu saat mengirim mu kepada ku, jika tidak berarti guru mu sedang mengorbankan mu pada ku" tiba tiba wajah hu liena berubah panik.
"tunggu Chang di, guru sudah memperingatkan ku, tadi aku hanya beranda, itu karena aku terlalu lama menunggu mu, jadi aku sedikit kesal" melihat ini Chang di hanya tersenyum lembut dan mulai mengangkat dagunya.
"Chang di apa yg kamu lakukan" melihat wajah Chang di yg mulai mendekat, hu liena semakin panik.
"jangan mmmmm" dan akhirnya bibir hu liena pun di cium dengan paksa oleh Chang di.
"maaf Nana, sepertinya pikiran jahat sudah mulai mempengaruhi ku"
"tidak tidak, ini salah ku, lebih baik kamu ikuti aku dulu, aku sudah menyiapkan tempat tinggal, kita akan tinggal bersama agar mudah untuk melindungi mu" mendengar itu Chang di hanya menganggukkan kepalanya.
dengan wajah malu malu hu liena dengan cepat memimpin Chang di menuju ke kediamannya.
_________________________
di dalam sebuah rumah sederhana, terdapat sebuah kamar dengan dua tempat tidur.
hu liena yg memimpin tanpa henti terus menjelaskan situasi rumah.
perlahan Chang di memeluknya dari belakang, yg membuat tubuhnya sedikit gemetar.
"apa orang lain akan mendengar jika ada teriakan aneh di dalam rumah"
"jika tidak terlalu keras, itu tidak akan terdengar"
"bagus lah kalo begitu, jadi kita tidak butuh dua ranjang, cukup satu saja" perlahan tangan Chang di mulai mengelus elus perut hu liena.
"itu tidak baik Chang di, guru akan marah jika dia sampai tahu" tapi saat itu suara hu liena semakin melemah.
"jika dia tidak tahu, dia tidak akan marah"
"Chang di jangan sekarang, aku belum siap"
"tenang saja, aku akan mengajarimu"
"Chang di ini pertama kalinya, kamu harus lembut" tapi tiba tiba Chang di memukul pantat hu liena yg membuatnya kembali sadar.
"tidak hanya genit ternyata kamu juga wanita mesum dari aula wuhun, aku akan melaporkannya pada guru mu saat keluar dari sini" melihat ini wajah hu liena berubah merah padam.
"dasar bajingan, kamu mempermainkan ku, kamu pria terkutuk, pria tercela, semoga kamu mati di arena pembantaian" mendengar makian hu liena, chang di hanya menggelengkan kepalanya.
"aku hanya bercanda, kenapa begitu serius, jangan bilang celana mu basah hanya karena kata kata ku tadi" mendengar itu hu liena langsung tertegun dan memalingkan wajahnya karena malu.
"apa benar benar basah, ternyata Nana genit sangat sensitif"
"diammm, ini semua salah mu, keluar dari kamar dulu, aku akan mengganti pakaian" dengan marah hu liena mendorong Chang di keluar dari kamar dan menutup pintu kamar dengan kasar.
"biar aku bantu gantikan"
"Chang di tutup mulut mu, sial kamu membuatku basah lagi, tidak bisakah kamu menjaga kata kata mu" mendengar teriakan kesal hu liena, Chang di hanya bisa tertawa.