"Chang di, aku sudah memutuskannya, aku ingin menjadi salah satu istri mu, apa kamu mau menerima ku"
"apa kamu yakin, hal seperti itu tidak bisa terburu buru, apa kakek dan nenek mu setuju dengan keputusanmu, hal ini tidak hanya melibatkan kita berdua tapi seluruh keluarga mu"
"jika mereka tidak setuju aku akan keluar dari keluarga ku, aku sudah memutuskannya Chang di dan aku tidak akan pernah menyesal dengan keputusanku" saat itu mereka berdua saling menatap dan akhirnya mereka mulai berciuman dengan mesra.
semakin lama ciuman mereka menjadi ciuman yg penuh nafsu.
lidah mereka berdua bermain dengan liar dan meng yiran tanpa segan segan menggosokan tubuh nya ke tubuh Chang di secara perlahan.
setelah mereka berdua melepaskan ciuman mereka, meng yiran menyandarkan kepalanya dengan lembut di dada Chang di.
"Chang di, kenapa aku merasa belum puas, bisakah kita melakukan hal yg lebih"
"jangan katakan hal bodoh, kakek dan nenek mu mendengarkan, jika kita melakukannya mereka mungkin akan segera muncul dan memukuliku"
"apaaa di mana mereka, kenapa aku tidak melihatnya" mendengar seruan meng yiran, kedua sosok kakek dan nenek segera muncul di hadapan mereka.
"nak persepsi mu sangat kuat, padahal kami sudah sangat berhati hati menyembunyikan keberadaan kami"
"kakek, nenek, kenapa kalian ada di sini, kalian merusak suasana romantis kami, aku membenci kalian" mendengar teriakan kesal meng yiran, kakek dan neneknya hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan senyum pahit.
"tentu saja itu karena kakek mencemaskan mu, nenek mu sudah menceritakan awal mula pertemuan kalian, bukankah pria ini sudah memiliki wanita yg dia cintai, apa kamu yakin ingin menjadi yg kedua"
"kakek, aku sudah memutuskannya, apapun yg terjadi aku tetap ingin bersama Chang di, bahkan jika itu hanya menjadi selir nya"
"meng aku harap kamu tidak menyesali keputusanmu, tapi sebelum itu kakek ingin tahu siapa wanita beruntung yg akan menjadi istri pertama pria ini, nenek mu bilang wanita ini sangat di hormati" mendengar ini meng yiran langsung menatap Chang di dengan mata menunggu jawaban.
"ok ok aku akan memberi tahu kalian, tapi ku harap kalian bisa berjanji untuk merahasiakannya, karena ini menyangkut banyak hal"
"tenang saja anak muda, kami orang tua bukan orang yg suka bergosip"
"baiklah, aku mempercayai kalian berdua, tapi jika kalian berdua membocorkannya aku akan menculik cucumu dan membuatnya melahirkan 11 anak ku" mendengar itu meng yiran langsung tertegun sambil menutup selangkangannya.
"Chang di, itu terlalu banyak, dua saja sudah cukup"
"ehem, ok ok kami berjanji, jadi kamu tidak perlu membuat meng yiran melahirkan 11 anak mu, apa kamu pikir cucu kamu seekor babi, cepat katakan saja, kami hanya penasaran tidak lebih, itu juga tidak akan mempengaruhi hubungan kalian, selama meng yiran bahagia, kami akan selalu mendukung hubungan kalian" mendengar perkataan kakeknya, meng yiran menunjukan wajah yg penuh semangat.
"ayo ayo Chang di katakan saja, aku juga penasaran wanita mana yg akan menjadi saudari tertua ku"
"he he he jangan kaget, namanya adalah bibi dong, paus aula wuhun" mendengar itu kedua kakek nenek itu langsung membatu dan tongkat di tangan mereka langsung terjatuh ketanah.
meng yiran juga hanya bisa menatapku sambil menutup mulutnya dengan tangannya yg indah.