di depan bibi dong, tiga orang sedang berdiri menatap bibi dong dengan penuh antisipasi.
"jangan terlalu serius, aku memanggil kalian semua untuk memberikan sesuatu untuk kalian bertiga"
"ghost douluo, Krisan douluo terimalah botol giok ini, katanya ini dapat membantu mu menikahkan kultivasi mu" saat itu bibi dong menyerahkan sebuah botol giok pada mereka berdua.
perlahan Krisan douluo membuka tutup botol giok tersebut dan mencium aroma obat yg membuat Krisan douluo tertegun sejenak.
"apa ada sesuatu yg salah, melihat expresi mu kamu sepertinya punya pendapat dengan obat ini" mendengar perkataan bibi dong, Krisan douluo dengan cepat memberi hormat.
"yang mulia paus hamba tidak berani, obat ini benar benar luar biasa, dari baunya saja saya yakin ini terbuat dari tumbuhan peri yg sangat sangat langka, bahkan jika yang mulai paus menggunakan semua harta aula wuhun tetap tidak mampu membelinya, karena memang tumbuhan obat seperti itu hanya akan tumbuh satu setiap 1000 tahun"
"benarkah, kamu harus berterima kasih padanya, dia juga menitipkan salamnya pada mu" mendengar itu Krisan douluo langsung membatu sejenak.
"yang mulia, jadi dia masih hidup dan semua ini adalah pemberiannya" mendengar pertanyaan Krisan douluo yg tergesa gesa, bibi dong hanya tersenyum anggun dan mengangguk secara perlahan.
"yang mulia, apa dia sudah menjadi judul douluo juga, aku yakin dengan bakatnya sangat mudah untuk menjadi judul douluo" tapi bibi dong hanya menggelengkan kepalanya dengan wajah sedih.
"karena teknik rahasianya, dia dikirim ke masa depan, saat ini mungkin levelnya masih sama saat dia bertarung dengan mu"
"maaf yg mulia paus, semua ini adalah salah hamba"
"jangan pikirkan itu, dia juga memintaku untuk tidak menyalahkan mu, kamu hanya menjalankan tugas, itu saja untuk kalian berdua, biarkan aku dan Nana sendiri, ada hal yg penting yg ingin aku bicarakan dengan nya"
"kalo begitu kami berdua undur diri, terima kasih atas hadiah yang mulia paus" mendengar jawaban serempak mereka berdua, bibi dong hanya menganggukkan kepalanya.
setelah mereka berdua pergi, bibi dong menatap hu liena yg sedang berdiri dengan linglung.
"Nana, ambilah botol giok dan tulang roh ini, setelah kamu menyerapnya biasakan diri mu dulu, lalu kamu akan melakukan tugas penting untuk ku" setelah menerima semua itu, hu liena menatap bibi dong dengan penuh tanda tanya
"guru, tugas apa yg harus murid lakukan sehingga guru memberikanku tukang roh yg sangat berharga" mendengar pertanyaan itu bibi dong mulai tersenyum.
"kamu harus pergi ke tempat yg berbahaya untuk menjaga seseorang, seorang pria yg masih berumur 12 tahun, dia terlihat sudah dewasa dengan wajah tampan dan rambut panjang berwarna putih keperakan yg indah, namanya adalah Chang di, dia sangat penting bagi guru dan dia dengan bodohnya pergi ke kota pembantaian dengan levelnya yg rendah, jadi tugas mu adalah menjaganya sambil berlatih di kota pembantaian."
"baik guru, murid dengan dengan senang hati menerima tugas ini"
"ingat satu hal Nana, jangan sampai kamu jatuh cinta pada nya, berhati hatilah, pria itu sangat mesum, ini adalah foto Chang di, kamu bisa membawanya" mendengar itu hu liena tertegun sejenak lalu mengambil foto yg di berikan oleh bibi dong.
melihat foto tersebut, tanpa sadar mata hu liena sedikit berbinar dan pipinya sedikit memerah.
"guru dia sangat tampan, tidak bisakah murid menjadikannya pacar" mendengar ini bibi dong memelototi hu liena
"jangan main main dia adalah milik guru, maksud guru adalah dia memiliki sesuatu yg penting yg harus di lakukan dengan guru, tidak ada waktu untuk pacaran"
"maaf guru, tapi apa yg ingin guru lakukan padanya"
"kamu akan tahu nanti, dia adalah bagian penting dari aula wuhun, obat dan tulang roh yg gurumu berikan semuanya di berikan oleh pria ini, apa kamu tahu maksudku"
"baik guru, murid akan menjaga pria tampan ini dengan sepenuh hati guru, bahkan saat dia tidur murid ini akan memeluknya dengan erat agar tidak ada yg bisa melukainya"
"tidak perlu sampai seperti itu"
"tidak apa apa guru, murid juga menginginkannya, maksudnya ini demi kebaikan nya guru" mendengar perkataan panik hu liena, tubuh bibi dong sedikit bergetar dan mulai menatap hu liena dengan tajam.
"Nana, kamu harus berjanji pada guru untuk tidak bermain main dengannya, pria ini sangat mesum, jika kamu tidak hati hati kamu mungkin bisa mengandung anak nya" mendengar itu hu liena dengan cepat menutup rok mininya dengan kedua tangannya.
"murid berjanji tidak akan bermain main dengannya dan serius menjaganya"
"baiklah kamu bisa pergi" segera hu liena pergi dengan cepat dan meninggalkan bibi dong sendirian.
"kenapa aku merasa mengirim seekor domba ke sarang harimau, jika Ding Ding berani menyentuh Nana, aku tidak akan melepaskannya, lihat saja nanti"