setelah beberapa saat chang di dan meng yiran perlahan melepaskan ciuman mereka.
"maaf aku tidak sengaja mencium bibir mu"
"tidak tidak, aku juga tidak sengaja menikmatinya" mendengar perkataan panik meng yiran semua orang menunjukan wajah gelap.
melihat situasi aneh ini meng yiran dengan cepat menarik lengan neneknya.
"Chang di, apa kita bisa bertemu lagi, itu mungkin suatu saat aku ingin membalas kebaikanmu hari ini"
"entahlah, aku tidak punya rumah, tahun ini aku akan berkeliaran di hutan, mungkin tahun depan aku akan lebih sering di kota heaven dou"
"lalu bagaimana jika aku merindukanmu, maksudku jika aku ingin menemukanmu" saat itu pipi meng yiran sudah memerah dan menggenggam lengan neneknya dengan erat.
"gunakan ini" saat itu Chang di menyerahkan sebuah benda bulat dengan kaca hitam yg menutup bagian depannya, sangat mirip dengan radar dragon ball.
"benda itu di sebut radar, itu dapat menunjukan posisiku, hanya orang orang tertentu yg memilikinya" mendengar ini meng yiran memeluk radar tersebut dengan erat.
"bagaimana jika benda ini tidak menunjukan posisimu"
"berarti aku berada di ruang yg terisolasi atau berada di dunia lain"
"apa maksudmu dunia lain" saat itu nada meng yiran semakin meninggi dan menunjukan expresi cemas.
"itu berarti aku tidak ada di dunia ini, mungkin pergi ke dunia lain untuk jalan jalan, setelah beberapa tahun aku pasti akan kembali lagi"
"benarkah, bisakah kamu pergi ke dunia lain, bisakah kamu mengajak ku" dengan wajah penuh semangat meng yiran langsung melompat ke arah Chang di sambil memeluk lehernya.
"tentu saja bisa, tapi apa nenek dan kakek mu mengijinkannya, jangan sampai nenek dan kakek mu mengira aku menculik mu, aku benar benar tidak mau berurusan dengan orang tua yg sudah waktunya pensiun dari urusan dunia ini"
"nak jangan mengejek wanita tua ini, wanita tua ini masih bisa bertarung"
"jangan pedulikan mereka, mereka pasti akan setuju" saat itu meng yiran mulai menatap Chang di dan perlahan mendekatkan bibirnya ke arah bibir Chang di dengan ragu ragu.
melihat Chang di juga melakukan hal yg sama, meng yiran mulai menutup matanya.
"berhenti, hentikan semua tindakan mesum ini, aku sudah muak melihatnya" dengan teriakan Ning rongrong, meng yiran melepaskan pelukannya dengan cepat dan mulai menjauh dari Chang di.
"Chang di aku akan menunggu saat itu, nenek ayo kita pergi" saat itu meng yiran menarik lengan neneknya untuk segera pergi.
"hati hati nona meng, nenek jaga meng yiran baik baik, ini untuk menjaga kesehatan tulang mu" saat itu Chang di melemparkan sebotol giok yg berisi banyak pil obat untuk meningkatkan vitalitas tubuh.
"jangan coba membeli wanita tua ini nak, semua tergantung cucu ku" tapi nenek chao masih memasukan botol tersebut ke dalam penyimpanannya.
"jangan bicara omong kosong nenek" dengan teriakan kesal, meng yiran menyeret neneknya lebih cepat.
"mesum, mesum, mesum, dasar bajingan mesum, tak tahu malu, narsis" dengan kesal Ning rongrong menginjak injak tanah di bawah kakinya.