Chereads / Sherlock Holmes Next : God of Olympus / Chapter 66 - Pandora of Books

Chapter 66 - Pandora of Books

Seiring waktu menunggu kepulangan Hendrikson membawa kabar baik.

Tak kunjung datang.

Hari demi hari pun berlalu.

Sherlock Holmes menunggu sembari duduk santai dengan wajah murung.

Menatap jalanan yang sepi.

...

Orang-orang afrika menghabis waktu membantu Nenek Tom mengurus peternakan.

Berkat sekantong sangat besar yang berisi uang.

Nenek Tom dapat menyajikan masakan yang enak untuk ribuan orang afrika selama beberapa minggu ke depan.

Memberikan mereka pakaian yang layak sebagai sambutan menjadi warga sipil yang terhormat.

....

Dari kejauhan.

Sebuah motor melaju mendekati Rumah Hendrikson.

"GREKKKK"

Suara motor berhenti di depan Sherlock.

"Selamat Pagi....Pak Sherlock.!?"

Sapa senyum Leo Napoleon yang mengenakan seragam polisi yang lengkap.

Ikut duduk di samping Sherlock.

"Ada apa....!?"

"Dimana Pak Hendrikson....!?", tanya Leo

Sherlock menatap wajah Leo dengan perasaan cemas.

Sejak dia mengancam seorang gubernur Pulau Juan de Nova yang berkuasa absolutely.

Dengan buku pandora yang didapatinya dari kantor boss perusahaan tambang.

"Dia bersama Pak Gubernur...."

"Mengurus dokumen surat kependudukan untuk orang-orang afrika di sana...", jelas Sherlock

......

Leo berpaling dan memandang kegiatan orang afrika.

"Bagus...tuh....jadi mereka akan jadi warga pulau ini...!?", senang Leo

Merasa haus sejak berangkat.

Leo Napoleon meminta permisi sebentar untuk mengambil gelas air minum di dalam rumah Hendrikson.

........

"DRUUU....DRUUUU....DRUUUU"

"DRUUU....DRUUU"

"DRUUUU"

Suara hentakan kaki kuda yang berlari kencang.

Mendekati Sherlock Holmes.

"Apa kamu yang bernama....Sherlock Holmes...!?", tanya si penunggang kuda berkulit putih.

Sherlock mengangguk kepalanya.

"Ini....terima suratnya....dari pak gubernur...!?", kata si penunggang kuda sembari melempar gulungan kertas kepadanya.

Lalu, pergi menjauh dari Sherlock.

........

Leo Napoleon datang kembali duduk di samping Sherlock sembari memegang gelas air minumnya.

Sherlock membaca suratnya,

"Pak Sherlock Holmes....Atau....Aku memanggilmu..."

"Detective Sherlock Holmes...."

"Pak Hendrikson baik-baik saja bersamaku...."

"Jika kamu memberikan Buku Pandora kepadaku...."

"Kamu ingin Pak Hendrikson selamat dan hidup...."

"Datanglah....ke....Gudang Bekas Dermaga Pelabuhan No.13.."

"Jangan coba-coba memanggil polisi....jika ingin hidup Pak Hendrikson...!?",

Itulah isi surat ancaman seorang gubernur tersebut.

"BRAAAKKKKKKKK"

Suara gelas yang pecah karena dilempar keras oleh Leo Napoleon yang marah besar.

Yang ikut membaca dan mendengar surat ancaman tersebut.

"BERANI-BERANI...NYA....DIA...MELAWAN HUKUM...."

Teriak amarah seorang kepala polisi Pulau Juan de Nova.

"Pak Sherlock....Apa maksudnya....Buku pandora....yang diinginkan oleh gubernur itu....!??", tanya serius Leo

Sherlock menunjuki buku pandora kepada Leo.

Dan Leo menerimanya.

Membaca setiap isi-isi setiap lembar buku pandora.

Leo sangat terkejut bukan main bikin jantung deg-degan.

"Ini....kejahatan bukan biasa....tapi luar biasa banget...", ucap serius Leo.

"Dapat diancam hukuman mati di Pulau Juan de Nova...", lanjutnya.

"Sekarang....bagaimana kita menyelamatkan nyawa Pak Hendrikson....?!....katanya polisi tak boleh ada di sana....!?", panik Leo Napoleon yang mondar-mandir.

Melihat perilaku Leo Napoleon.

Sherlock kembali fokus berpikir.

Menyusun rencana untuk menyelamatkan Hendrikson.

.....

"Aku akan membantu, Pak Sherlock!?", ucap Adwin yang mendengar pembicaraannya.

"Dengan beberapa orang kami....yang kuat...Aku yakin dapat menolong Pak Hendrikson..!!!", dukung Adwin sembari memegang cangkul.

Sherlock yang mendengarnya ini merasa senang.

......

........

Cangkul adalah satu jenis alat tradisional yang digunakan dalam pertanian. Cangkul digunakan untuk menggali, membersihkan tanah dari rumput ataupun untuk meratakan tanah. Cangkul masih digunakan hingga kini.

Pekerjaan yang lebih berat biasanya menggunakan bajak. Cangkul biasanya terbuat dari kayu dan besi.

Sekarang, sudah banyak yang pakai mesin-mesin untuk mempercepat bajak tanah.

..........

.........

Kembali fokus berpikir.

"Pak Leo....bagaimana keadaan gudang bekas di dermaga pelabuhan itu...!?", tanya serius Sherlock

Leo kembali duduk dan memeriksa lagi surat ancaman gubernur itu.

Leo kembali kaget bukan main lagi.

"Itu alamat kami....menemukan para bangsawan Kerajaan British yang diculik...."

"Para bangsawan inggris itu ditemukan di dalam peti kotak kayu....di dalam gudang bekas yang bernomor NO.13...", jelas Leo yang menyelidiki kasus-kasus tersebut.

.......

Mendadak.

Leo teringat sesuatu yang bikin alasan datang ke sini.

"Pak Sherlock...."

"Aku....lupa bilang...."

"Beberapa hari yang lalu...."

"Kelompok Revolusi yang kami tangkap....."

"Berhasil kabur dari sel penjara.....", beritahu Leo yang menatap serius.

"Maaf aku....Pak Sherlock...!!?"

"Ada seorang yang membebaskan mereka....saat seluruh pasukan polisi datang menyerbu perusahaan tambang yang lalu...", jelas Leo yang malu sebagai kepala polisi.

Sherlock pun juga ikut kaget.

Berpikir, 'apa hubungan gubernur dengan kelompok revolusi!?'.

Itu pun misteri yang harus ditemukan jawabannya.

......

"Pak Leo...."

"Apa pakaian detective yang berwarna hitam masih ada....buat aku...!?", senyum Sherlock

Leo menatap heran.

"Iya....masih ada di rumahku.", jawab Leo yang tahu ukuran tubuhnya sama dengan ukuran tubuh Sherlock.

........

Sherlock Holmes langsung berdiri.

"Okay...."

"Semua....Mari dengar rencanaku yang hebat ini."

Mereka pun membahas rencana untuk menolong Hendrikson.

......

Beberapa menit kemudian.

"Sip deh..."

"Aku akan menghukum berat Gubernur yang korup dan jahat ini...."

"Dengan Palu Hukum Keadilan...."

Semangat Sherlock Holmes yang membara berapi-api.

....