Chereads / Maaf Kita Beda / Chapter 3 - BAB II Candu Yang Berbahaya

Chapter 3 - BAB II Candu Yang Berbahaya

didalam sebuah ketidakpastian hidup, muncul sebuah rasa yang mengharuskan untuk kita pahami dalam hal sulit ataupun mudah. terkadang apa yang difikirkan manusia lain dengan apa yang kita fikirkan berbanding terbalik dengan kenyataan. duniawi membawa sebuah kehangatan dalam kefanaan , kesenangannya menyadarkan kita dalam hal yang menakutkan untuk di mengerti dan dicari. perjalanan hidupnya dari masa-masa kecil seperti tidak nyata, apa yang dia lihat membuatnya berfikir dan berfikir tentang apa itu perasaan. Sampai dimana rasa bersalah muncul didalam hatinya, mencoba untuk tegar dan berdoa kepada tuhan alam semesta dan meminta agar semua ini menjadi sebuah mimpi yang tidak nyata.

Membuat tentang apa yang difikirkan untuk mencintai seseorang dengan ikhlas mengantarkannya kedalam lubang kehancuran, keluarga, harga diri, hidupnya yang sekarang seperti tidak berharga. Dirimya sempat berfikir apa itu cinta dan apa itu hidup, kedua pertanyaan itu selalu menghantui logikanya. Hatinya yang selalu memmberikan kebenaran, perlahan meninggalkannya kedalam kesesatan, tidak ada seorangpun manusia yang dapat menyembuhkannya. Obat penenangpun tidak bisa membuatnya kembali seperti sedia kala, hanya sebuah pandangan sinis yang menemaninya, hanya sebuah logis yang membantunya berfikir untuk tetap bertahan diatas kepalsuan.

" Anka, kamu baik baik saja..? jangan merubah sifatmu gara gara manusia, " ucap seorang teman wanita

pemandangan indah dipagi hari membantu logika untuk berfikir bagaimana menjadi manusia yang baik dalam segala hal dikehidupan yang membosankan ini, pengetahuan tentang arti sifat yang dimiliki manusia membuat sebuah kenangan hampa terlahir lagi didalam otak. Rancu dan ketidapastian, aku mencoba bertanya kepada kedua sifat itu, mana yang baik dalam hal kenikmatan. sampai beberapa kata yang di susun didalam logika membantu bangkitnya sebuah kesadaran yang sebelumnya hilang,Kembali lagi dengan sempurna. aku sangat membenci manusia, dipandanganku manusia hanyalah sebuah wadah yang diisi roh yang diberi akal dan diberikan perasaan. tepat saat Anka mengamati salah satu manusia dan juga sempat membuat kesimpulan jika manusia pada dasarnya sering membuat sebuah halusianasi yang memaksa hatinya sendiri untuk percaya dengan apa yang dipikirkan oleh otaknya.

sampai disaat dia bertemu dengan seorang wanita, dia merupakan manusia yang memiliki intregritas tinggi dalam hal agama,adat,dan moral. semua yang dia fikirkan mampu membuat manusia seperti diriku terpesona dengan segala kesimpulan dan keputusannya. sedangkan cara berfikir yang aku lakukan berbanding terbalik dengan kenyataan, mampu untuk meraih masa depan atau tidak, didalam sebuah kehidupan yang fana semua itu hanyalah sebuah ungkapan yang di bicarakan oleh manusia yang takut akan kegagalan. karena sebuah perbedaan berfikir dapat membuat segalanya lenyap tak berbekas, hanya cinta saja atau hanya kasih yang dapat membuat sebuah kegagalan menjadi sebuah keberhasilan.

saat Anka melihat luka, dia sering bertanya kepadanya..

" apa kamu masih mau tetap disini..?jangan pergi, karena aku sudah merasa nyaman dengan rasa sakitnya,"

dengan bertanya kepada hati, otakku membantuku untuk meyakinkan hatiku secara langsung jika rasa sakit ini hanya merupakan sebuah rasa fana (tidak nyata ) yang dihadirkan didalam dunia ini, dengan adanya kesakitan yang mendalam didalam hati, kepercayaan akan dunia seperti sebuah candu yang harus memaksaku untuk tetap menarik diri dari dunia luar.

Saat dimana aku dipertemukan dengan dia lagi, wanita yang sangat baik dalam segala hal, dalam agama, dalam pendidikan, dalam kasih sayang. hanya saja aku sering memandang wanita tidak dengan paras, atau bahkan fisiknya tapi aku sering melihat wanita dengan mempelajari cara dia ber interaksi dengan manusia lain. tata cara dia berfikir, tata cara dia mengekspresikan apa yang ada di otaknya dan tata cara dia memperlakukan orang tuanya. dengan semua itu aku dapat melihat bidadari yang benar benar nyata didalam dunia yang faana ini, bahkan perbedaan yang membedakan aku dan dirinya 'hanya sebuah pola fikir manusia saja.

pengaruh psikis membuat segalanya menjadi seolah-olah nyata, kesenangan yang kami rasakan saat hidup didunia hanyalah sebuah kehampaan. saat dia merasa senang, aku akan merasakan sebuah kesedihan hanya dengan cara seperti kami dapat bertukar pendapat satu sama lain, memikirkan hal didunia ini yang tidak begitu penting untuk dibahas, memikirkan masa-masa lampau dan memikirkan masa-masa yang akan datang.

secercah cahaya kecil menampakan indahnya sinar, gemerlap dalam gelap, memantulkan cahaya terang kedalam kehidupan. sudut pandang ku dengan sudut pandang bidadari itu berbeda 180 derajat, disaat dia berfikir tentang segala hal kebaikan, kebaikan yang dilakukan oleh manusia, sedangkan aku sering berfikir tentang keburukannya, karena bagiku manusia melakukan sesuatu karena mereka ingin mendaptkan 1 hal yang di inginkan. pada dasarnya manusia hanya berjalan didalam halusinasi menyebalkan yang dibuat oleh logikanya, dari situ aku dan dia sering bertengkar hebat dalam pembahasan kehidupan di alam ddunia ini.

Dianti Lara Haven, sebuah nama yang diberikan kepada salah satu manusia yang lahir didunia dengan tubuh dan akalnya. sebuah karya tuhan yang besar, sosok wanita yang baiik, arti nama yang diberikannya sangat hebat " BENTENG PELABUHAN YANG TIDAK MENYUKAI KEISTIMEWAAN" arti nama yang menakjubkan diberikan kepadanya.

Dianti ( tidak menyukai keistimewaan) sebuah nama yang didalamnnya diselipkan doa-doa menakjubkan untuk masa depan yang cerah nan indah.

Dianti selalu bilang kepadaku, kalau aku adalah manusia langka yang hanya ada 1 didunia. berfikir berlebihan, sering menganalisa segala hal, tidak begitu peduli dengan manusia lain yang dianggap sudah berguna untuk kehidupan. memikirkan hal rumit setiap jam dalam 1 hari, mencari tahu tentang rahasia dunia yang belum pernah di jamah oleh manusia sekarang, membuatku semakin aneh dimatanya.

Anka tidak begitu mengerti tentang apa itu hidup, apa itu cinta , apa itu kasih sayang. aku menganggap semua ini hanya sebuah mimpi dan aku berfikir jika alam mimpi ditidurku adalah hal yang nyata. kebusukan manusia manusia yang pernah aku temui membuatku semakin yakin jika hanya ada satu atau beberapa manusia yang benar benar baik. dia tidak pernah berharap kepada manusia lain, semua hal aku lakukan sendiri, tanpa bantuan orang lain.

" semua yang melihatku sinis disaat aku mengejar sebuah keiinginan logis yang aku anggap sebagai tujuan hidup, disisi lain hanya Dianti yang bergerak semaunya sendiri dan memilih untuk menerima segala bualan omong kosongku. perubahan dunia, peralihan kehidupan, makna dari psikologis dan hal bodoh lainnya sering dia bicarakan didepanku dilain dimensi zona dan waktu."

otak yang berfikir tentang rasa, hati yang merasakan tentang sakit. 2 organ yang membantunya untuk tetap semangat menjalani hidup, dua organ yang diberikan kepadanya di alam fana ini untuk menyempurnakan tubuh manusianya. Dianti selalu bilang

" jika manusia dapat berfikir dalam satu waktu saja, manusia tidak bisa berandai-andai tentang dua atau tiga hal dalam satu waktu"

sebuah perkataan yang meyakinkan, sebuah kata-kata yang hanya disampaikan dari perasaan hingga logika mengungkapkannya. filosofi apa saja membuat segala tentang rasa sakit menjadi sebuah candu kehidupan.

"dan inilah candu itu"

"Mengantarkan kepada rasa menyakitkan tapi menyenangkan, mengajari mat aini untuk menangisi hal yang seharusnya menjadi sebuah kewajaran yang terjadi didalam kehidupan dunia ini, bangkit dan bangkit."