Angel Septia Hystoria
Keluarga merupakan tempat untuk memulai sesuatu dari sebuah butiran kecil menjadi besar, taka da yang dapat menghancurkan kepercayaan yang ada di keluarga, mereka akan rela melakukan apa saja demi tetap utuhnya kepercayaan didalam keluarga.
Pagi yang tenang menghantarkan sejuknya udara pagi melewati lubang-lubang ventilasi rumah, Angelia lahir didalam keluarga yang bisa dikatakan kaya, keluarganya memiliki perusahaan yang dioperasikan oleh anggota keluarganya. Perusahaan manufactur yang bergerak dibidang furniture eksport, keluarga Angel memiliki beberapa universitas besar yang terbesar diberbagai daerah, termasuk kota kelahirannya. Pagi itu Angel sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kampus, dia yang sedang mengemasi pakaiannya dikamar,ayahnya yang tidak sengaja melihatnya menanyai Angel,
" kamu mau kemana Angel..?" tanya Ayahnya dengan heran,
" mau ke kampus yah, " jawab Angel dengan acuh,
Ayahnya yang heran melihat Angel mengemasi seluruh pakaiannya kedalam tas besar bertanya lagi,
" kok bawa baju buat apa, sebanyak itu," tanya ayahnya lagi,
"Angel kan mau KKN yah ke desa" jawab Angel lagi sembari menyiapkan perlengkappannya,
" ya udah, nanti biar di anter sama pak sopir" ucap ayahnya
Angel yang mendengar perkataan terakhir ayahnya seblum pergi merasa was-was, dia langsung keluar kamar untuk mengejar Ayahnya yang sedang menuruni tangga,
"gak usah yah, Angel mau pergi sama temen temen kok, satu kelompok juga" ucap Angel dengan sedikit teriak,
Ayahnya yang mendengar itu Cuma diam saja, Angel yang merasa takut akan rencananya gagal langsung menelpon temen sekelompoknya untuk memberitahu kalau mereka mau berangkat KKN bareng, karena Angel takut jika nanti ayahnya tanya,
" halo, Ris ntar kalau ditanya sama ayahku jawab aja kalau KKN nya mulai hari ini ya," ucap Angel ke temannya di telepon,
" lohh, bukannya KKN nya masih 3 hari lagi, kamu ini aneh-aneh aja" jawab temannya heran dengan sikap Angel
" gak apa apa, tolong lah. Aku mau berangkat dulu ke desa itu" pinta Angel dengan nada memohon,
" oke deh, tapi gua gak ikut ikut kalau ada apa apa ya" jawab temannya
Setelah mereka berbincang beberapa kata, Angel langsung bergegas mencari taksi online untuk mengantarkan dirinya ke stasiun, ayahnya yang melihatnya pergi hanya diam saja tanpa mengucap sepatah kata apapun ke Angel,
Ibunda Angel meninggal beberapa tahun lalu saat Angel masih duduk di bangku SMK, Angel yang saat itu sangat merasa terpukul dan mengalami depresi yang amat dalam karena ditinggal oleh orang yang paling dia sayang. Dia mengurung diri dikamarnya selama ber bulan-bulan, sampai pihak sekolahnya dulu sangat kerepotan meyakinkannya untuk berangkat sekolah lagi. Pukulan hebat yang mungkin hanya dia saja yang tahu rasanya, rasa kehilangan orang terdekatnya sedikit demi sedikit merubah sifat dan karakternya. Yang sebelumnya dia berteman dengan sekumpulan orang kaya, setelah kejadian itu dia memilih untuk berteman dengan orang biasa yang tidak memiliki harta yang banyak. Dari kejadian itu dia bertemu dengan Ankara, pertemuan awal didalam dunia sekolah membuatnya tidak bisa melupakan masa-masa itu, walau dia dan Anka tidak sering mengobrol tapi dari obrolan singkat dia bisa merasakan kenyamanan yang dalam.
Sesampainya di stasiun kota, Angel langsung memesan tiket ke desa tujuannya. Dia memilih pesan gerbong kereta ekonomi daripada VVIP, dia lebih merasakan kenyamanan dengan orang orang biasa, karena baginya berkumpul dengan manusia manusia biasa dapat merasakan arti hidup yang besar dari pada berkumpul dengan manusia manusia kaya yang isinya hanya saling membanding-bandingkan soal kekayaan dan semua harta yang dimiliki. Kemuakkan Angel terhadap itu semua membuat hubungannya dengan Ayahnya renggang. sang ayah menginginkan dia untuk berteman dengan orang-orang kaya dan tidak ingin Angel berteman dengan orang miskin, menurut ayahnya jika berteman dengan orang kaya, Angel dapat jauh lebih baik, beradab, dan berkelas.
Angin yang sepoi-sepoi Angel rasakan didalam gerbong, tempat yang dia duduki bersebelahan dengan seorang ibu-ibu, Angel yang saat itu masih bermain ponsel ditanya oleh ibu-ibu itu,
" loh dek, mau kemana..? kok sendirian, gak sama pacarnya" tanya ibu itu dengan senyum melihat Angel
Angel yang mendengar perkataan ibu-ibu itu merasa malu untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan untuknya,
" mau ke desa ******* itu bu, hehehe, gak punya pacar bu, masih jomblo" jawab Angel dengan senyum manisnya yang membuat ibu-ibu tambah merasa suka melihat Angel
Wanita cantik bak bidadari duduk didalam gerbong kereta kelas ekonomi bersama manusia manusia pribumi, orang-orang yang melihat Angel merasa takjub karena masih ada manusia keturunan bangsawan yang mau berbaur di dalam kelas ekonomi. Angel yang memiliki paras bak Artis internasional jadi perhatian penumpang kereta lain.
Duduk dengan santai sembari melihat pemandangan disekitar jalur kereta yang di naiki Angel, rumput-rumput ilalang yang bergerak dengan lembut disaat hembusan angin menerpa mereka. Rumah-rumah penduduk yang berdiri dengan kokohnya di sekitar rel kereta membuat mata Angel semakin tertarik untuk menapatnya lebih lama. Dari melihat keindahan itu, Angel teringat dengan Anka, dia bergumam,
" Anka masih inget aku gak yaa..?" gumam Angel dihatinya
Karena Angel sudah menghilang dari kehidupan Anka selama 8 tahun lamanya, tidak ada yang mengetahui masalah yang terjadi kepada mereka kecuali Angel dan ayahnya. Angel yang saat itu sedang merasakan perjalanan menuju desa yang ditempati oleh Anka sekarang,
Angel mencoba mengambil Ponselnya yang berada didalam saku jaketnya, Angel melihat notifikasi pesan whatsapp dari temannya yang tinggal didesa itu,
" mbak itu maps tempat desanya, mbak Angel sampai mana..? kalau udah mau sampai kabarin ya" isi pesan dari temannya
Angel yang sudah tidak sabar bertemu dengan Anka, membuat jantungnya berdegup kencang. Hatinya berbisik lirih,
" kamu jangan berharap penuh sama dia, kamu sudah memutuskan meninggalkannya selama 8 tahun" ucapan lirih hatinya kepada Angel,
Angel yang merasa sudah tidak enak, tiba-tiba logika mengucap beberapa kata yang membuat Angel langsung semangat lagi untuk menemui Anka, walau hati dan logikanya tidak sejalan, Angel berusaha untuk tetap mendamaikan mereka dan membohongi dirinya agar tetap tegar menghadapi semua yang akan terjadi,.
Masih beberapa jam lagi untuk sampai di desa tujuannya, Angel mencoba untuk istirahat di kereta itu, ia mencoba memejamkan matanya yang sudah lelah untuk menemani tubuh Angel. sudah beberapa hari Angel tidak tidur karena banyaknya tugas kuliah yang masih menumpuk, serta pekerjaan di perusahaan keluarganya yang semakin hari- semakin banyak. Tubuh angel yang dari dulu sudah lemah, dia paksa untuk tetap tegar dan menganggap semua yang terjadi hanya sebatas pekerjaan. Sakit yang ia rasakan hanya dia anggap seperti cambuk yang lama-lama akan terbiasa tanpa ada rasa sakit.
Dari itu semua Angel tidak mengetahui jika dari situ bakal muncul masalah yang nantinya timbul, dan menghancurkan hidupnya.
"berbaur dengan manusia lain tanpa membuat semuanya mengerti akan hidupmu, tetaplah tersenyum tanpa menimbulkan luka"