Chereads / superman anime world / Chapter 2 - rebirt

Chapter 2 - rebirt

shiro tersadar kembali dan merasa sangat aneh. Dia melihat sekeliling ruangan yang tidak dikenal.  Dia mencoba menenangkan dirinya sambil bertanya-tanya apakah dia salah minum obat hingga berhalusinasi.

"apakah aku akhirnya mencapai alam itu?"

Yah protagonis kita melihat sebuah kamar yang terasa cukup familiar meskipun yang dia lihat adalah 3d bukan gambar 2d khas anime.

"ini kamar rudy dalam anime, tapi apakah iklan itu nyata atau apakah saya telah mencapai alam tertinggi hingga imajinasiku bisa menampilkan gambar yang sedetail ini?"  Shiro tidak bisa mempercayai semua ini.  Dia tidak berani percaya.

"apakah ini nyata? Yah tidak mungkin bukan? Mungkin ini mimpi tapi sampai saya bangun mari kita nikmati."

Shiro menyatakan dirinya dan kesimpulan yang paling masuk akal.  kemudian...

[dengan segala hormat.  Tuan.  Ini nyata dan anda tidak sedang bermimpi] sebuah suara monoton yang bukan suara laki-laki atau suara perempuan terdengar langsung dikepalanya.

"siapa? Tidak, tidak mungkin bukan?"  Shiro punya tebakan pembohong tentang suara apa itu tapi tetap masih...

[Seperti perkiraan anda tuan.  Saya adalah kecerdasan buatan yang melayani anda untuk mengelolah akasha] suara itu menjawab keraguan shiro.

Apakah kuis itu nyata ?  Ini bukan sekedar halusinasi atau mimpi?  berbagai hal dikepalanya membuat shiro terus perpikir, meragukan, namun yang paling besar adalah sakit kepala.  Apa ini?  Bagaimana mungkin ini nyata?  Bahkan jika saya menginginkannya, bagaimana saya harus menghadapi ini?.

[Tuan, tenangkan pikiranmu, kamu terlalu panik saat ini.]

"Apakah kamu membaca pikiranku?"  shiro bertanya dengan waspada, takut, marah dan malu.  seseorang mungkin memasuki pikirannya.  Ini lebih parah dari telanjang didepan umum.

[Tidak tuan.  Saya hanya bisa mendengar yang ingin kamu sampaikan.  Saya tidak membaca pikiranmu tanpa izin anda tuan]

"Huh" shiro lega dengan jawabannya.

[Saya sarankan tuan untuk berkomunikasi dengan saya dalam hati karna saya bisa mendengarkan pikiran yang anda tujukan saya.]

'Begitukah?  Saya akan melakukannya.'

[Juga sebaiknya tuan mencari tempat yang tepat saat ini.  Pelayan itu sudah memandang anda dengan mata aneh]

Shiro kemudian melihat lilia didepan pintu yang mengungkapkan wajah tanpa ekspresi tapi dari matanya shiro tahu bahwa dia menyaksikan sebagian besar selftalk nya.  Yah wajar saja dia memiliki wajah itu, dia berbicara dengan bahasa yang tidak dikenalnya.  Dia bahkan tidak tahu bahwa bahasa itu berasal dari dunia berbeda.

'SIAL!  Dalam cerita  lilia menganggap rudeus kerasukan setan.  Dengan saya berbicara sendiri dalam bahasa yang tidak diketahui, apa yang akan dipikirkannya?'  Shiro panik di dalam, tapi dia tetap tanpa ekspresi diluar karna wajahnya yang tidak pernah mengeskpresikan apapun dalam dua tahun terakhir. tubuh ini dalam keadaan autopilot selama ini.

"Apakah ada sesuatu lilia?" Shiro bertanya suara monoton biasanya meskipun didalam dia panik. Tapi kebiasaan tubuh ini dalam dua tahun autopilot membuatnya mudah menyembunyikam expresinya.

"Saya mendengar suara tuan muda saat saya lewat setelah membersikan kamar tuan dan nyonya jadi saya mampir untuk melihat, tapi saya melihat tuan berbicara dengan kata-kata yang aneh." Lilia menjelaskan.

"Ah! Apakah begitu?" Shiro panik tapi wajahnya memyembunyikan kepanikannya dengan baik.

"Begitu, bisakah saya bertanya apa yang tuan muda bicarakan dan bahasa apa itu?" Lilia bertanya dengan curiga.

"Ah! Ini.. itu.."

"Apa itu? Tuan muda."

'Sial bagaimana saya menjelaskan bahwa itu bahasa dari kehidupanku sebelumnya?' SHiro panik kemudian ide cemerlang menghampiri pikirannya. Kemudian dengan pipinya kemerahan yang menandakan rasa malunya dia terbata berkata.

"Etto... sonoo... aku, aku hanya mencoba sihir."

"Sihir?"

"Ya sihir" jawab shiro dengan wajahnya memerah dan asap mulai keluar dari kepalanya.

*lewati waktu

"Jadi tuan muda ingin melakukan sihir, tapi tidak tahu caranya, juga mantranya tuan muda bahkan tidak tahu apa itu mantra." Lilia bertanya pada shiro untuk mengkonfirmasi.

"Ya."

"Jadi tuan muda berpikir hanya perlu membayangkan efeknya lalu tuan muda melantunkan kata-kata misterius untuk mengaktifkan sihir itu." Lilia bertanya dengan suara monoton sementara wajahnya tanpa ekspresi memerah.

"Gah..." protagonis kita jatuh berlutut akibat kerusakan yang diterimanya. Dia tidak menyangka di kehidupan keduanya ini dia akan dilihat sebagai chuuni.

Pfffffttt.....!

"Jangan tertawa....!!!!"

"saya tidak menertawakanmu tuan muda."

"Kenapa bahumu tidak berhenti gemetar. Juga saya berkata jangan tertawa, bukan jangan menertawakan saya. Benar saja kamu menertawakanku lilia." 

bahu lilia tidak berhenti gemetar, wajahnya memerah berusaha menyembunyikan tawanya yang akan pecah kapan saja.

"Pffffttttt... kalau tidak ada lagi maka saya akan permisi dulu tuan muda, saya masih memiliki beberapa pekerjaan yaNg tersisa."

"Yah baiklah." Shiro hanya menyetujuinya karna dia sudah sangat malu saat ini, dia bahkan berpura-pura tidak melihat ekspresi lucu pelayan itu.

"Kalau begitu saya permisi."

"Hahh" shiro menghela nafas lelah dengan semua ini. hingga akhirnya merasakan kegembiraan. Ini semua nyata! Itulah pikirannya. Dunia ini nyata. Dia terlahir kembali dalam anime yang ditontonya baru-baru ini.

Shiro mencoba mengingat ingatan tubuh ini, tidak ada sakit kepala seperti dalam fanfic yang pernah dia baca. Ya iyalah, justru tidak masuk akal untuk sakit kepada untuk mengingat ingatan tubuh, saya merasa heran dengan fanfic itu, akan wajar jika sakit kepala karena transfer memori, tapi ini adalah memori yang sudah ada didalam otak ditubuhnya sendiri. kenapa sih seolah-olah ingatan asing yang baru di ukir?

Meskipun shiro tidak mencuri tubuh, jiwanya telah ada ditubuh ini, menyatu dengan jiwa pemilik tubuh ini. Seperti yang di jelaskan orsted di novel, pemilik tubuh ini tidak sanggup menanggung kekuatannya sehingga dia mati, kemudian si ugly bastard mengambil alih tubuh.

Namun saat ini semua berbeda dari aslinya. Jiwaku dipindahkan ketubuh ini dan menyatu dengan jiwa aslinya. Saya tidak mempermasalahkannya karna itu adalah jiwa murni tanpa kepribadian, dalam kasus ini tidak ada yang dirugikan, dia memperkuat jiwa saya meskipun sangat sedikit, jiwa saya memberikan kepribadian pada jiwanya. Yah kita berdua menyatu sehingga tidak ada yang menghilang. Ini win-win.

Penampilan saya berbeda dari anime, saya memiliki rambut putih salju dengan mata kanan merah darah dan mata kiri biru dengan pola jam. Kulit saya sangat putih, bening tapi tidak seperti giok, lagi pula saya bukan si hijau hulk, juga tidak beralis pedang karna saya bukan transformers autobot.