Tak terasa malam telah tiba, tapi mereka masih saja bercanda dan bermain diteras belakang rumah reza. Jam 7 malam ketika bibi pembantu datang memberitahu mereka bahwa jam makan malam telah tiba.
"tumben kalian berdua nginap disini, apalagi kamu byx? Kamu nggak kasihan ibu kamu tidur sendirian.." tanya kakaknya reza kak rangga saat mereka dimeja makan dia juga makan bersama mereka.
"ini karena urgent kak.." kata gilby melihat kekedua temannya.
"maksudnya urgent kenapa?" tanya kak rangga lagi.
"itu kak, si reza katanya kemarin malam didatangi hantu kiriman kak.." kata gilby lagi. Mendengar yang dikatakan gilby kak rangga melihat ke arah reza.
"kalian percaya ya cerita anak manja ini.." kata kak rangga sambil tersenyum
"KAK RANGGA.. kalau kak rangga nggak percaya yang aku ceritakan aku nggak masalah, tapi jangan mempengaruhi teman-temanku yang percaya kak.." sahut reza kesal pada kakaknya, cerita yang dia ceritakan pada teman-temannya kemarin telah dia ceritakan pada keluarganya, tapi hanya ditertawakan oleh kakaknya itu.
"iya maafkan kakak adikku sayang, jadi kalian malam ini ceritanya mau nginap disini buat menjaga dia ya.." tanya kak rangga lagi, masih tersenyum.
"iya kak.. semoga kak rangga nggak merasa terganggu dengan kita.." kata gilby dengan sopan.
"nggak lah.. kalau kalian perlu sesuatu, jangan sungkan bilang aja ya.. kakak dikamar kakak" kata kak rangga
sambil tersenyum. akhirnya makan malam selesai, kak rangga langsung kembali kekamarnya dan mereka memutuskan untuk kembali keteras belakang hendak melanjutkan permainan game mereka, tapi tiba-tiba reza merasa seluruh badannya terasa gatal dan tubuhnya menjadi lemah.
"kho dimana byx.. minta dia menelpon sandra..kho cari byx please.." kata reza dan seperti orang yang sedang kebingungan mencari gilby. Dia juga sibuk menggaruk seluruh badannya. Endrico jadi bingung dengan
perubahan reza, tadi mereka masih berbicara dengan baik kenapa sekarang anak itu berubah jadi aneh. Gilby yang sedang dikamar mandi tidak tau kalau hantu kiriman itu sudah mulai bekerja.
"kho cari gilby kho..." kata reza lagi sambil menggaruk seluruh badannya dari kepala sampai kaki, semua digaruknya.
"za kita kekamarmu dulu, ayo.." kata endrico dia medorong reza menuju kamarnya. Berkali-kali mereka seperti tarik menarik karena reza tak ingin kekamar dia ingin mencari gilby.
"byx udah duluan kekamarmu za.. ayo.." kata endrico berbohong, dan sepertinya reza percaya. Gilby yang baru saja keluar dari kamar mandi merasakan sesuatu yang aneh melihat kedua temannya yang saling dorong menuju kamar reza.
"hihihi bos hantu kiriman itu telah datang bos.." kata mahluk aneh itu, mendengar itu gilby langsung berlari menuju kamar reza. Saat gilby masuk kekamar reza dia kaget dengan pemandangan yang ada,
"jin kenapa disini banyak sekali semut dan kutu rambutnya?" tanya gilby kaget, tapi semut-semut itu tak ada
satupun yang mendekati gilby ataupun endrico mereka semua menuju ke reza. Dan saat reza melihat bahwa gilby telah datang, dia langsung berlari kearah gilby dan memohon pada gilby.
"byx.. please tolong telpon sandra ya.." kata reza dengan suara memohon. Endrico memandang gilby dengan pasrah, dia mengangkat kedua bahunya seperti mau mengatakan nggak tau.
"za.. kamu masih bisa dengar aku kan?" tanya gilby, reza masih memohonkan hal yang sama pada gilby, tapi gilby mengabaikannya.
"sepertinya hantu kiriman itu mulai bekerja.." kata gilby kalimatnya itu bukan hanya untuk reza tapi juga untuk endrico, wajah endrico berubah sedikit takut.
"byx, kata orang garam bisa dipakai untuk mengusir hantu" kata endrico.
"hihihi bos jangan garam bos.. garam itu bisa berpengaruh padaku juga.."
"iya bisa, tapi jangan sekarang kho, itu nanti kalau dia hanya sendirian..lebih baik kita sekarang mulai berdoa" kata gilby, dia mulai memegang reza, gilby bisa melihat semua semut yang merayapi seluruh tubuh reza. Endricopun mendekati mereka,
"byx, kamu cium nggak sepertinya disekitar reza berbau busuk seperti bau telur busuk" kata endrico
"kita tahan baunya kho, lebih baik kita mulai berdoa..kamu juga za, kalau kamu masih dengar aku, mari kita berdoa bersama" kata gilby dan bersiap memulai berdoa.
"bantu kami.." kata gilby lagi maksudnya untuk mahluk aneh itu. dan mereka mulai berdoa, terdengar reza juga walaupun masih memohon agar gilby menelpon sandra tapi dia juga ikut berdoa.
"byx.. aku melihat seperti ada ular yang banyak sekali datang padaku byx.." kata reza dengan suara ketakutan masih menutup matanya.
"kau lawan mereka za.. ada kami bersamamu disini..lawan mereka za, kalahkan mereka" kata gilby dan semakin mengeratkan pegangannya dibahu reza seakan memberikan energi pada reza, endrico juga secara otomatis mengeratkan pegangannya ditangan reza. Dan kembali mereka berdoa. Hampir satu jam mereka berdoa, dan kemudian
"aku berhasil mengalahkan mereka byx.." teriak reza riang, keringat bercucuran ditubuhnya, tapi tak
berselang berapa lama, reza mulai muntah, dan dengan muntahnya reza, bau busuk disekitarnya hilang.
"sial juga anak ini byx dia memuntahi kita, tapi byx kau bisa cium bau busuk itu telah hilang" tapi endrico sedikit jijik dengan muntahan reza.
"hihihi bos..ternyata media tempat mereka mengirimkan jampi itu lewat makanan bos, dan sekarang teman bos telah memuntahkannya, dasar teman bos yang satu ini udah bodoh rakus lagi.." kata hantu itu, dia tertawa. Gilby tak memperdulikan yang dikatakan mahluk aneh itu, dia masih sibuk mengurus reza yang masih terus muntah.
"kho.. kamu ke ruang makan ambil air minum dengan larutan garam" kata gilby meminta endrico. Dan endrico dengan sigap langsung melaksanakan permintaan gilby. Akhirnya selesai juga reza dengan muntahnya. Dan endrico langsung meminumkan air dengan larutan garam itu pada reza. Selesai itu reza masih terlihat lemas.
"kalian tau, aku tadi seperti sedang bertarung dengan ratusan ular kecil yang berusaha mengigitku, dan terakhir ular yang sangat besar yang sangat mengerikan berusaha memakanku mulutnya besar sekali dengan taring dan air liur yang meleleh menakutkan, syukur tadi seperti ada mahluk lucu yang membantuku, dia membantuku dengan memberikan senjata untuk kupakai membunuh ular-ular itu, kayak main game gitu, tapi terasa nyata, gigitan mereka terasa nyata sakitnya, juga capeknya terasa nyata" reza menarik nafas lega. saat mereka telah duduk kembali setelah membersihkan diri.
"maafkan aku za.. sepertinya ini kesalahanku za.." kata gilby wajahnya terlihat menyesal. Semua orang jadi memandangi gilby penasaran. Bahkan mahluk aneh itu melirik gilby dengan pandangan meremehkan.