Chereads / SEVENTH - KETUJUH / Chapter 16 - CERITA 16

Chapter 16 - CERITA 16

"kamu nggak lagi sakitkan? Jadi orang kenapa ceroboh sekali" tanya cewek itu, gilby yang sedang salah tingkah ditatapi seperti itu jadi terlihat lebih bodoh karena bingung dengan pertanyaan cewek itu.

"kupikir kamu cowok yang cerdas ternyata bodoh..sudahlah.." kata cewek itu lagi. Dia kembali menatap gilby yang masih terlihat bodoh, tapi kali ini sebuah senyum terlihat dibibirnya, tapi hanya sesaat dan kembali cuek.

"kamu lucu, kalau niatnya mau ganti uang kenapa nomor hpku yang kamu minta seharusnya nomor

rekeningku, kan lebih mudah ditransfer tak perlu ketemuan lagi" kata cewek itu dengan cuek. Mendengar itu gilby kembali menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan tersenyum malu-malu.

"itu.. anu.. kan kalau punya nomor hp kamu aku bisa mengucapkan terima kasih..selain itu juga bisa ngajak kamu ngobrol dan kan bisa juga lewat ovo atau apa gitu" kata gilby agak takut, tapi melihat cewek itu tidak marah gilby jadi berani menatapnya dan tersenyum dengan tulus.

"namaku bintang damarisa, dan untuk nomor hpku kita lihat aja nanti, kalau kita ketemu lagi nanti mungkin akan kuberikan" kata cewek itu.

"kok namanya bintang, bukannya itu nama cowok, dulu aku punya teman namanya bintang tapi cowok.." kata gilby dan tersenyum merasa lucu

"emang ada ya aturan nama bintang itu hanya untuk anak cowok, lagi pula itu nama yang diberikan ayahku untuk aku, dan kau tau menurut ayahku aku diberi nama bintang karena akulah bintang dihidupnya" sahut cewek itu terlihat agak kesal pada gilby.

"eh bukan begitu.. maafkan aku.."kata gilby merasa bersalah, tapi dia tersenyum menyukai membuat cewek itu kesal,

"kalau aku namaku Gilby fendi kamu boleh memanggilku byx.." kata gilby tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Tapi cewek itu merogoh kantongnya dan memberikan sesuatu ditangan gilby.

"eh apaan ini?" gilby melihat benda yang diberikan cewek itu padanya.

"ini dompetku, bagaimana bisa..kamu bukan copetkan" kata gilby bingung kenapa dompetnya ada pada cewek itu.

"SEMBARANGAN.., kamu tuh kalau jalan lihat-lihat dong, udah nabrak orang, pakai menjatuhkan dompet lagi, trus menuduh orang jadi pencopet padahal keteledoran sendiri, berat loh hukumannya kalau masuk kantor polisi" kata cewek itu kesal.

"kamu kuliahnya di hukum ya.." gilby hampir tertawa lepas mendengar celoteh cewek itu, tapi ditahan karena takut cewek itu pergi.

"nggak.. di fmipa..jurusan matematika, kenapa?" cewek itu masih menatap gilby dengan tatapan kesal.

"apa? jurusan matematika.. Kok jurusan aneh sih?" gilby menutup mulutnya menahan tawa.

"ANEH?! Kamu tuh yang aneh kayak nggak pernah belajar matematika aja.."

"bukan aneh begitu maksudnya, tapi kan matematika bukan jurusan yang bisa bekerja.." gilby

menggantung pertanyaannya

"kamu tau.. matematika itu ibunya semua ilmu pengetahuan, apa yang nggak pake perhitungan, dokter aja perlu perhitungan, dan penjudi yang hebat itu biasanya jago matematika.. bukankah seperti itu?" kata bintang cewek itu, dan gilby tertawa lepas, mendengar tawa gilby cewek itu jadi ikut tersenyum.

"sudah ah, malas ngobrol sama kamu, dompetmu sudah kukembalikan jadi aku permisi dulu" kata cewek itu dan pergi dengan langkahnya yang dipercepat.

"tunggu.." gilby berlari dan mengejar cewek itu, ketika gilby berhasil mengejarnya dia menghalangi cewek itu didepannya dan memandang pada cewek itu, pertama agak malu melihat mata cewek itu tapi kemudian.

"terima kasih bintang..ehm..ehm.. karena kamu telah menemukan dompetku dan telah mengembalikannya.., aku bersedia memberikan apa saja padamu termasuk juga hatiku.." kata gilby pada kalimat terakhirnya dia tersenyum malu dan menundukkan kepalanya dan malu-malu melirik bintang cewek itu. bintang hampir tertawa malu mendengar gombalnya gilby.

"ih apaan gombal banget.." kata bintang melewati gilby dan pergi dengan wajah yang merah.

"hihihi eh sibos.. ternyata bisa juga merayu cewek" kata mahluk aneh itu, gilby melirik kesal pada mahluk aneh itu, kemudian hendak berlari mengejar bintang, tapi kemudian gilby sadar bintang seperti berbalik dan berjalan kearahnya.

"byx.." kata bintang pelan dengan wajah serius.

"iyaaa.." kata gilby dia juga menatap bintang dengan serius.

"sebenarnya aku janjian sama temanku untuk menonton hari ini, tapi dia membatalkan setelah aku membeli tiket, ini film yang sangat ingin kutonton...dan untuk mendapatkan tiket film itu sudah harus dibeli beberapa jam sebelum pemutaran filmnya, jadi sayangkan kalau tiket ini harus.. setengah jam lagi filmnya akan diputar.." kata bintang sambil melihat jam tangannya, dan kemudian memandangi gilby lagi menunggu jawaban.

"tadi juga aku mengikuti kamu karena penasaran sekaligus kupikir sambil menghabiskan waktu menunggu filmnya diputar" kata bintang lagi.

" jadi maksudnya?" kata gilby pura-pura bodoh sambil senyum-senyum bahagia.

"ya sudah kalau nggak mau ikut..lebih baik tiketnya ku jual lagi.." kata bintang berbalik dan pergi malu diperlakukan begitu oleh gilby dengan senyum lebar gilby berlari mengejar bintang, dia seperti berlari diantara bunga-bunga yang sedang mekar, terlalu bahagia.

"woooiii byx lama banget sih kemarketnya? Sebenarnya kamu kemana? Kamu bohong ya sama kita?"

sapaan reza pada gilby saat gilby pulang kerumahnya. Sebuah senyum kebahagiaan diwajah gilby tidak hilang walaupun dia kaget melihat kedua temannya sedang menunggunya diteras rumahnya.

"aku habis nonton sama cewek cantik.." kata gilby sangat bahagia, dia sambil senyum-senyum sendiri membayangkan kejadian tadi. Kedua temannya memandangnya iri.

"kamu nggak sedang diguna-gunakan? Bukan nonton sama sandrakan?" tanya reza penasaran.

"siapa?! Nggaklah.." kata gilby masih senyum-senyum sendiri.

"hihhihi bos kalau udah kayak gini seperti orang gila, sekarang senyum-senyum sendiri, setelah itu nangis-nangis..setelahnya lagi mungkin marah-marah " kata mahluk aneh itu sambil tertawa, dan bungkusan belanjaan yang dibeli gilby tadi melayang kearah mahluk aneh itu dilempar oleh gilby, tapi karena mahluk aneh itu hanya bayangan bungkusan belanjaan itu tembus melewati mahluk aneh itu dan mengenai endrico. Gilby jadi merasa bersalah.

"sory kho.." kata gilby dan langsung mengambil belanjaannya yang dilemparkannya tadi.

"byx..sebenarnya kita disini menunggu kamu karena kita mau cerita.." kata endrico serius, dia memandangi

gilby menunggu reaksi gilby.

"ada masalah ya kho?" tanya gilby, dia mengambil tempat duduk didekat endrico dan mulai serius melihat keseriusan diwajah sahabatnya.

"ini byx kita tadi, aku sama reza kebetulan ketemu dengan cewek yang memberikan kue sama kamu

yang katanya mewakili sandra itu, kita maksa tanya dia apa betul kue itu pemberian sandra dan ternyata dari pengakuannya iya memang betul byx kue itu.." belum selesai endrico bercerita tapi dipotong oleh gilby. Cerita endrico sebenarnya agak ditutupi dia berbohong sedikit mereka bukan secara kebetulan bertemu dengan cewek itu tapi sengaja dicari oleh endrico dan reza.

"benar yang kubilang kan kho.." potong gilby

"jangan dulu dipotong byx, ada yang lebih penting, kan kita berdua belum pernah melihat seperti apa wajahnya sandra, jadi kita penasaran dan meminta temannya itu untuk menunjukkan foto sandra, dan ternyata byx.. kamu ingat nggak soal aku pernah cerita ada perempuan mencurigakan yang sudah dua kali aku pergoki mengikuti kamu, nah sandra ini orangnya byx.." kata endrico.

~~~~