Chereads / SEVENTH - KETUJUH / Chapter 15 - CERITA 15

Chapter 15 - CERITA 15

hari itu rencananya selesai kuliah mereka bersepakat untuk mencari sandra ditempat kostnya, tapi

sepertinya gilby telah hilang keinginannya untuk mencari sandra, dia membatalkan kesepakatan mereka itu dengan membuat alasan ibunya menyuruhnya kemarket, padahal dia terlalu kwatir pada apa yang dikatakan reza, dia terlalu kwatir cewek itu akan melakukan sesuatu yang buruk pada teman-temannya, jadi dia

memutuskan lebih baik menjauh dan tak usah lagi bertemu dengan sandra dari pada menyesal kemudian.

Dan sore itu setelah gilby menyelesaikan semua kegiatannya dikampus dia pulang kerumah, wajahnya terlihat agak murung.

"gil.. ada apa denganmu nak?" tanya bella ibunya gilby setelah melihat kemurungan diwajah anaknya.

"nggak apa-apa ma.. hanya capek aja banyak tugas dari kampus.." kata gilby berusaha tersenyum pada ibunya.

"ma..aku ke suparmarket dulu ya, ada sesuatu yang ingin aku beli, mama ggak mau menitip?" tanya gilby lagi.

"hmm.. kayaknya belum nak.." kata bella sebelumnya dia berpikir.

"ya sudah, kalau begitu aku pergi ma, oh ya... kalau reza atau endrico telpon, katakan mama menyuruh aku kesupermarket ya ma.." kata gilby dia ingat dia telah berbohong pada teman-temannya, dan dia harus kesupermarket itu pun untuk menghindari ketahuan bohong,padahal kenyataannya gilby tak punya keperluan untuk kemarket. Didekat rumahnya ada Mall yang didalamnya ada supermarket yang selalu dia dan ibunya kunjungi untuk membeli keperluan mereka sehari-hari. Dan dengan malas gilby berjalan kemarket.  Berada dikeramain sebenarnya bukan suatu masalah buat gilby, tapi setelah dia bisa melihat hal-hal supernatural, keramaian dan rumah sakit mulai tidak di sukai lagi untuk dikunjungi. Lingkaran hitam dikepala orang-orang kadang sangat mengganggunya, dia ingin membantu mereka tapi dia tak bisa berbuat apa-apa

untuk membantu. Dan kali inipun gilby memilih berjalan sambil menundukkan kepala tak ingin peduli dengan sekitarnya.

"ADUUUH.." terdengar suara seorang perempuan mengaduh, gilby hanya melirik sebentar dan meminta  maaf, gilby yang biasanya murah senyum dan ramah, tapi kali ini dia seperti merasa malas dan lelah dengan masalah yang dia alami. Tanpa gilby sadari cewek itu memandanginya dan merasa aneh dengan sikap gilby, dari jauh cewek itu mengikuti gilby.

"hihihi bos kalau jalan jangan melamun.." kata mahluk aneh itu pada gilby, tapi gilby hanya diam saja, dalam kepalanya dia jadi berpikir dahulu sebelum mahluk aneh itu mengikutinya hidupnya selalu menyenangkan, masalah memang pasti ada tapi tak ada yang membuat sakit kepala seperti sekarang, tapi sudahlah.., gilby menarik nafasnya dalam,  toh mahluk aneh ini juga banyak membantunya pikir gilby.

"hihihi bos kenapa kita ikut jalan yang ini? Ini bukan jalan yang biasa kita lewati bos.. kalau lewat disini kita bisa kelamaan, sinetron di TV lagi seru bos.." kata mahluk aneh itu, sebenarnya dia ingin membuat gilby berhenti melamun, tapi gilby hanya diam saja. Mahluk aneh itu melihat kearah cewek yang mengikuti gilby sejak tadi, cewek itu masih saja mengikutinya walaupun dia mengambil jarak, tapi tetap terlihat kalau cewek itu mengikuti gilby.

"hihihihi bos ada cewek cantik bos yang mengikuti bos dari tadi.." kata mahluk aneh itu lagi, tapi kali ini dia mendapat tatapan kesal dari gilby. Melihat tatapan gilby mahluk itu jadi tertawa, tawanya yang menakutkan. Tapi karena perkataan mahluk aneh itu gilby akhirnya mengangkat kepalanya melihat kedepan dan tiba-tiba dia keget DEG..

"jin.. kenapa disini banyak hantunya?" gilby berhenti dan bingung melihat sekitarnya.

"bukankah ini tempat bermain? Apakah disini dulu kuburan atau apa ya.. kenapa hantunya banyak sekali, lihat mereka berbaur dengan anak-anak yang sedang bermain itu.." kata gilby lagi setengah berbisik.

"hihihihi bos.. jangan kwatir mereka bukan hantu yang berbahaya.. mereka disini karena itu bos..  bos bisa lihat yang diujung itu disitu ada permainan rumah hantu bos" kata mahluk aneh itu sambil menunjuk

daerah ujung area tempat bermain itu.

"tapi dirumah hantu itu didalamnya hanya hantu permainan kan, bukan hantu beneran.. kenapa banyak hantu beneran disekitar sini?" gilby masih bingung

"hihihih tetap aja kan bos itu rumah hantu berarti rumah mereka, jangan kwatir bos mereka itu hanya tinggal aja tidak menakuti orang-orang" kata mahluk aneh itu. mendengar penjelasan mahluk aneh itu membuat gilby sedikit lega, tapi walau bagaimanapun para hantu yang sedang bermain dengan anak-anak itu membuatnya sedikit mengerutkan keningnya. kenapa sih banyak manusia yang menyukai hal-hal yang membuat mereka menjadi takut pikir gilby. Dan gilby dengan tenang melewati area bermain itu.

Kali ini

gilby seperti seorang perempuan yang sedang menghilangkan gundahnya dengan jalan-jalan keliling mall walaupun tidak berbelanja, cek harga aja kata mereka, seperti itulah gilby sekarang keliling mall hanya untuk melihat-lihat. Mahluk aneh itu masih sesekali melihat kearah cewek yang tetap mengikuti gilby itu, ternyata cewek itu masih setia mengikuti gilby seperti mahluk aneh itu, mahluk itu ingin tertawa tapi nggak suka dipelototi gilby lagi. Akhirnya mereka tiba disupermarket yang menjadi tujuan gilby awalnya. Gilby berkeliling

melihat-lihat barang apa yang kira-kira diperlukan. Dan terakhir membayar gilby siap dengan barang belanjaannya, jagung kering untuk dibuat popcorn kesukaannya dan beberapa bungkus kacang ditangan gilby dan siap didepan kasir.

"semuanya seratus tujuh puluh tiga tibu rupiah, apa adek punya kartu market kami" kata kasirnya dengan ramah pada gilby, gilby dengan sigap merogoh saku celananya untuk mengembil dompetnya, tapi DEG... gilby baru sadar ternyata dompetnya hilang.

"dimana dompetku?"  gilby menatap mahluk aneh itu, tapi mahluk aneh itu pura-pura tak melihat tatapan gilby.

"jadi berapa mbak semuanya?" tanya seorang cewek dari belakang gilby. Gilby melihat kearah cewek itu dan gilby semakin kaget, kenapa cewek ini? Pikir gilby dia agak malu dan gugup.

"ah nggak..nggak usah aja, biar aja nggak jadi dibeli, itu bukan barang yang harus dibeli kok" kata gilby setelah gugupnya hilang, dan dia tersenyum ramah pada cewek itu. tapi cewek itu bergaya cuek dan tetap membayar belanjaan gilby. Dan gilby hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sambil tersenyum. Dan setelah transaksi dikasir itu selesai cewek berjalan mendahui gilby, tapi dia kemudian berhenti menunggu gilby. Gilby dengan kantong plastik belanjaannya berjalan mendekati cewek itu.

"boleh tau siapa namamu dan berapa nomor hpmu, aku harus mengganti uangmu kan.." kata gilby masih dengan gaya malu-malu, itu ternyata cewek yang dia lihat diperpustakaan waktu itu, entah ini kebetulan

atau keberuntungan buat gilby, dia jadi punya alasan buat tau nama cewek itu dan nomor hpnya. Gilby agak malu melihat wajah cewek itu, dan DEG jantungnya berdebar lebih kencang hanya karena cewek itu juga sedang melihat padanya dan sepertinya sedang menilainya.