HAPPY READING..
.
.
.
Sesampainya di apartmen, Lhio langsung mencium Lia dengan liar dan menggebu-gebu.
Membuat Lia yang belum siap secara spontan pasrah saja dan membiarkan Lhio memimpin keadaan, ia hanya perlu menyerahkan diri dan menerima kenikmatannya.
"Chupm.. ughm.. mhhh! Ah!"
Decapan bibir LL yang saling memangut dan mengemut tampak terdengar erotis dan hot, Lhio sampai menjadi ganas karena itu.
Menghimpit kuat tubuh indah Lia ke dinding apartmentnya seraya melepaskan pakaian kantor gadis itu satu persatu.
Begitu pula pakaiannya, Lhio melepaskan jas, dasi dan kemejanya hingga telanjang dada, membuat Lia dapat merasakan kehangatan tubuhnya yang mulai memanas karena gairah.
Bruk
"Ah! Lhio?"
"Hah... Hah... Lia, aku sudah tidak tahan." Bisiknya parau.
Pemuda itu melebarkan paha Lia, yang kini wanita musim semi itu terbaring telentang di ranjangnya.
Ia menindih perempuan manis itu, yang kini hanya mengenakan cd hitam menantang untuk kejantanannya.
"Aku mulai."
Bless..
"Owhhhh! AHHHH."
Plok
"Ohhh L-Lhiooghhh!"
"Sssthh Lia! panggil namaku lebih keras!!"
Setelah mengatakan itu, Lhio kemudian jadi bruntal, ia menguncang keras tubuh Wanitanya naik-turun, keluar-masuk dan berturut-turut.
"NGHH! AHH! Lhiooo.. LHIOOHH! LHIOHHHHH!! AHH."
Gerakan pinggul Lhio tidak sedikitpun berubah, malah kian mengganas bahkan terbilang kesetanan sebagaimana sekarang Lia memekik nikmat.
"KYA! LHIO! OWHH YAHH NGHHH KAU TERLALU AHH DALAM KYA!! AKU MAU AHH KELUARRR!"
Lhio semakin cepat, tambah cepat dan liar, kejantanannya ikut membengkak didalam vagina perempuannya yang terus menghisap kejantanannya, menandakan jika keduanya dalam fase pelepasan.
Cup
Mereka berciuman, guncangan Lhio semakin gila, bibirnya memangut bibir bawah Lia rakus lalu lidahnya menerobos masuk ke mulut mungil Lia.
"HMM! MHHH AH LHIO! AKYHHH OHHHH SEDIKIT LAGIHH AHHH AHHHH OH LHIOOOOOO!"
Crooott
Plok
Untuk sekian kalinya, Lhio menyemburkan benihnya di rahim Lia, wanitanya seperti kata hati Lhio memang pantas mengandung anaknya.
Lia yang masih mengatur nafasnya yang ngos-ngosan membuka matanya perlahan-lahan dan menatap sayu wajah tampan pria yang mengukungnya sekarang ini.
Di mana, pemuda itu yang masih setia diatasnya memberikan senyum tipis yang sangat lembut.
Cup
"Kau cantik Lia."
Gadis itu tersipu malu, tangannya secara spontan memukul bahu Lhio dan mencubit pinggang laki-laki itu.
"Hei, aku serius tau." Kekeh Lhio masih mempertahankan tatapan lembutnya.
Kejantanannya pula masih bersarang didalam vagina Lia dan terlihat kembali mengeras. Wanita di bawahnya yang saat ini malu menutup wajahnya dengan telapak tangan.
Mengharuskan Lhio berusaha membuka tangan itu jika masih ingin melihat kecantikan sahabatnya.
"Malu hn?" Goda Lhio sambil berbisik seksual, tentu wajah Lia semakin merona dan itu membuat laki-laki yang menindihnya sangat gemas.
"Lhio, kau sangat menyebalkan!."
Saat Lia memekik didepan wajahnya, dengan menggunakan kesempatan itu Lhio kembali mencium bibir Lia dan melumatnya rakus.
Lia jadi luluh hingga ikut membalasnya, dan di bawah sana, sangat lembut nan pelan-pelan Lhio menggerakkan pinggulnya untuk mengambil gerakan in-out erotis.
Dalam pangutan ciuman mereka sesekali Lia mendesah nikmat, selimut yang menutupi tubuh mereka sampai sebatas punggung Lhio ingin mereka buang ke lantai andai saja tidak ada yang mengganggu kegiatan mereka.
Brak!!
"LHIO!!"
DEG..
"Shht Lia, kau mengigit bibirku." Bisik rendah Lhio yang kesakitan.
Gadis itu tidak mengidamkannya dan lebih beralih menatap pintu kamar Lhio yang terbuka dan terdapat sosok gadis bersurai kuning berdiri di sana dengan wajah merah menahan marah.
Sesaat tubuh Lia bergetar takut, bukan takut pada calon tunangan Lhio, tetapi takut kepada orangtua Lhio yang ada di belakang..
"Lhio, Nian..
Cup
"Jangan khawatir."
Secepat mungkin Lhio membungkam bibir Lia dengan ciuman guna membuat gadis itu berhenti melanjutkan ucapannya.
Dengan biasa-biasa saja Lhio menatap kearah Nian dan tidak mempedulikan keberadaan orangtuanya, Lhio menarik selimut dan menutupi tubuh Lia di dalam pelukannya.
Lhio mengeluarkan kejantanannya dari liang surgawi Lia kemudian mengancing celananya.
Berdiri dari ranjang, Lhio menggendong Lia ke kamar mandi dan menyuruhnya berpakaian.
Cup
"Kenakan pakaianku didalam sana." Ucapnya lembut sesudah mencuri satu ciuman singkat di bibir Lia.
Setelah Lia mengangguk patuh dan menutup pintu kamar mandi, Lhio kemudian mengubah ekspresi wajah lembutnya menjadi datar setelah menatap Nian.
"Hn kau, apa urusanmu, datang kemari?"
TO BE CONTINUED..