Chereads / ME AND YOU = WE'RE FRIEND'S ? / Chapter 4 - Chapter 4 = Konflik ?

Chapter 4 - Chapter 4 = Konflik ?

HAPPY READING..

.

.

.

"Hn kau, apa urusanmu, datang kemari?" Lhio bersikap dingin.

Nian berkaca-kaca, diumpamakan gadis yang paling tersakiti disana, padahal diluar pengawasan keluarga Fenict, dia sosok jalang provisional di club malam.

"Urusan ku tentang dirimu, Lhio! Wanita jalang itu menggoda tunangan ku, apa aku harus diam saj.."

"Tunangan? Jangan lupa kalau aku belum menyetujui apapun Nona." Sinis Lhio menyeringai mengejek.

"Apa?"

"Masih kurang jelas?"

Ceklek..

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan tubuh Lia yang menampakkan raut kebingungan, Nian yang terlalu geram hendak menjambak rambut Lia.

Plak, andai Lhio tidak lebih dulu menepis kasar tangan kotornya dari wanita tercintanya.

"Berani melakukan apapun pada kekasihku, jangan harap aku tinggal diam!" Ancam Lhio tajam menepis tangan kotor Nian.

Deg..

Sementara Lia, ia tersentak mendengar perkataan Lhio, apa katanya barusan? Dirinya, kekasih pria itu! Kapan?

Nian berkaca-kaca berbalik badan menghampiri Ibu dan Ayah Lhio, Nian mengadu.

"Paman, Bibi. Lihat ini, gara-gara jalang itu, Lhio bersikap kasar pada ku." Nian mencoba mengadu domba kedua orang paruh baya itu.

Namun tampaknya tidak mempan! Kedua orangtua tau Lhio itu beberapa bulan ini memperhatikan, sikap Lhio pada setiap wanita yang di jodohkan padanya, dan baru kali ini, mereka melihat Lhio bersikap selembut itu pada seorang gadis, bahkan terang-terangan menciumnya didepan mereka yang selaku orangtua pria itu.

Tersenyum lembut, Ibu Lhio menangkup wajah Nian yang berlinang air mata buayanya, gadis itu pandai berakting! Bukankah dia pantas menjadi aktor?

"Nak, kurasa kau harus menyerah. Lhio.. putraku sepertinya tidak menyukaimu, dan daripada hatimu sendiri yang tersakiti, tinggalkanlah putraku,

besok aku akan menemui orangtuamu dan akan membatalkan perjanjian pertunangan kalian."

Duarrr!

Bagai petir di siang bolong, Hati Nian seketika hancur berkeping-keping, tangannya terkepal erat menahan emosi, di matanya, terdapat dendam permusuhan yang nyata.

Dengan penuh emosi, Nian mendorong tubuh Ibu Lhio yang langsung di tangkap refleks oleh Ayah Lhio.

"Aku akan balas dendam dengan semua penghinaan ini!" Teriaknya marah penuh ambisi, kemudian pergi setelah menatap mata Lia.

Lhio menarik tubuh Lia kedalam pelukannya, memeluknya kedalam dekapan hangatnya, dan mencium puncuk keningnya.

Ayah dan Ibunya tersenyum hangat pada perempuannya, mereka berjalan menghampiri LL dan berujar..

"Kami ingin tau tentang hubungan kalian." Kata Ibu Lhio begitu lembut, menyebarkan jiwa keibuan dalam dirinya.

"Ibu, Ayah. Untuk saat ini Lia kelelahan, sebaiknya pulang dulu. Akhir pekan nanti aku akan membawa Liaa ke mansion." Lhio menerangkan.

Orangtuanya dapat mengerti, merekapun benar-benar pergi meninggalkan LL di apartment itu.

Lia menghadap Lhio, mendongak dengan ekspresi wajah cemas, Lhio yang menyadarinya mengusap kepalanya.

"Lhio, aku...

"Sst.. ini bukan salah mu. Dan kau tau aku tidak menginginkannya." Bujuknya menenangkan gadis itu.

Lia masih terlihat cemas, namun Lhio menggedongnya ke kasur dan menyelimuti tubuh mereka.

"Istirahatlah, saat kau bangun nanti, semuanya akan baik-baik saja."

Gadis itu mengangguk saja, iapun membalas perlukan Lhio dan berusaha memejamkan matanya, tetapi rasa cemasnya masih saja datang.

Rasa cemas itu bukan menunjukkan dirinya takut pada Nian, tapi takut Nian melakukan sesuatu pada Lhio mengingat segila apa Nian yang di ketahuinya dari rumor.

Bagaimana jika wanita itu menghancurkan keluarga Fenict? Rasanya Lia tak mampu tenang saat ini.

Lia sangat gelisah, gadis itu terus mengubah posisi tidurnya beberapa kali membuat Lhio menghelah nafas kecil.

"Kau tidak bisa tidur?"

Lia menatap Lhio lalu bangun dari posisi tidurnya. "Iya. Lhio, sebaiknya aku pulang saja." Gadis itu mau berdiri dari ranjang.

Membuat Lhio melototinya dan menahan tangannya "Kau mau kemana di jam tengah malam begini? Kau bisa pulang besok, dan ini juga bukan pertama kali mu menginap di tempatku. Tidurlah kembali." Perintahnya.

Tapi Lia tetap keras kepala "Tidak Lhio, aku mau pulang saja."

"Ada apa dengan mu?!"

Lhio mulai geram, ini pasti karena Lia banyak memikirkan sesuatu tentang kejadian tadi, jadi gadis itu tak bisa terlelap.

Tau cara apa yang mampu membuat Lia dapat tidur adalah melakukan itu, Lhio langsung saja mencium bibir Lia dan menelanjanginya.

"Ah, Lhio, berhenti! Kau mau melakukan apa?"

Cup

"Kita bercinta."

Lhio langsung menerjang Lia dengan banyak hentakan, menguncangnya keras agar gadis itu bisa cepat lelah dan tidur.

"Ahh! Ah! Nghh L-lhiohh!"

Crott

Benar saja, setelah mendapatkan pelepasan beberapa kali, Lia jatuh tidur dengan lelap dibawa Lhio.

Cup

"Maaf, hanya ini caraku bisa tetap menahanmu Lia. Aku mencintaimu."

Dan samar-samar Lia bisa mendengar pengakuan cinta Lhio padanya dalam tidurnya itu.

TO BE CONTINUED...