Hari ini adalah hari pertama mereka bertiga berada di Isekei. Sebelum melakukan petualangan di dunia ini, mereka diwajibkan untuk membuat kartu petualang yang bisa didapatkan di guild yang menyediakan jasa pembuatan kartu petualang.
Saat ini mereka bertiga sedang berada di guild yang memiliki jasa untuk membuat kartu tersebut.
"Petualang-san ayo saya antar ke ruang pembuatan kartunya!"
Lalu mereka mengikuti sang guild master dan sampailah di ruangan yang lumayan sempit.
"Inikah guild petualang?" Heran Noragami.
Tiba-tiba sang guild master yang tadi berseru, "Sebelumnya mari kita lihat skil apa yang kalian miliki. Pertama letakkan tangan kalian di atas alat ini!" Ucapnya.
Han Yung Yen yang begitu penasaran dengan skil yang ia miliki berinisiatif untuk maju terlebih dahulu.
"Letakkan tanganmu di atas alat ini ya!"
Yung Yen mengangguk.
"Wow, benar-benar menakjubkan. Kamu memiliki skil utama abadi, dewa pedang dan yang terakhir regenerasi!" Ucapnya kagum.
"Ya begitulah legenda tiga petualang!" Sahut Yung Yen tanpa menyembunyikan kekaguman dan kebanggaannya.
"Tapi kok levelmu masih 1?"
"Aku lebih mengutamakan skil daripada level!"
Kemudian giliran Rias yang maju untuk melihat skil yang ia miliki. Apakah kekuatan dewa nya masih ada? Itulah pertanyaan yang sekarang Rias pertanyakan.
"Untuk mu yang mengaku Kami-sama, kamu memiliki skil utama yaitu Kami-sama no Hi. Jadi benar kamu adalah seorang dewi api. Lalu skil selanjutnya seperti temanmu, abadi dan terakhir teknik mata terkutuk"
"Terkutuk? Kok aku mau ketawa ya?" Potong Noragami.
"Jadi apa kamu percaya kalau aku adalah dewi?" Ucap Rias dengan bangga.
"Itu adalah hal yang wajar bagi petulang, Kami-san." Sahutnya. "Lalu mengapa level kalian sama masih di level 1?"
"Jawaban ku sama dengan Yung Yen" sahut Rias.
"Oh ya sekedar informasi, jika level tinggi, DMG yang dihasilkan skil pun akan bertambah. Jadi kami sarankan untuk menaikkan level. Lalu untuk skil, kalian adalah satu-satunya yang memiliki skil abadi dan seperti yang kita tahu" jelasnya.
"Lalu selanjutnya aku" ucap Noragami sombong.
"Iya, karena kamu yang terakhir dan satu-satunya laki-laki dalam party ini"
Noragami meletakkan tangannya di atas alat yang tadi dimaksudkan.
Tiba-tiba saat Noragami meletakkan tangannya, asap keluar dari alat tersebut. Untung saja tak ada orang lain yang berada di ruangan tersebut kalau ada, pasti mereka sudah terheran-heran.
"Oke. Skli yang kamu miliki seperti anggota party mu yang lain yaitu abadi, dan yang paling ku kagumi adalah skil dari segala skil"
"Sudah kukatakan bukan" balas Noragami dengan gaya.
"Lalu apa ini wow ini yang terbaik dari yang terbaik dan belum pernah ada satupun petulang di dunia ini yang memiliki ini"
"Hahahaha, itulah yang paling aku banggakan" Noragami kembali berbangga diri.
Kedua anggota party nya cuma terheran-heran melihat tingkah Noragami sekarang.
"Jadi bisa disebutkan apa itu!?" Ucap Noragami lagi.
"Level max dan full item serta unlimited koin, HP, MP, dan SP" lanjutnya. "Mungkin party kalian adalah takdir yang telah ditentukan"
Mereka bertiga tidak mau ambil pusing dengan maksud perkataan guild master tersebut.
"Sekarang, ini kartu petulang kalian. Spesial untuk 3 petualang legendaris, kami membuatnya dengan bahan paling langka"
"Oh terimakasih banyak" sahut Noragami.
"Selamat berpetualang!"
Tak menunggu lama, mereka bertiga pun meninggalkan tempat tersebut. Satu lagi yang diperlukan dalam dunia ini, benar itu adalah tempat hunian.
"Bisakah kau menunjukkan tempat yang dijual di kota ini, kalau bisa yang paling mahal. Sudah tengah malam jadi perlu penginapan!" Seru Noragami kepada Rias.
"Sesuai yang kau mau. Di depan ada vila yang mungkin kau suka" sahut Rias.
Benar ucapan Rias, tak jauh dari tempat mereka tadi, sebuah vila megah berdiri gagah ditengah ramainya kota.
"Selamat datang petualang-san. Apa kalian tertarik dengan vila ini?" Ucap pemilik vila saat melihat ada orang datang ke tempatnya.
"Cek harga!?" Balas Noragami.
"Jika kalian ingin menyewa, biaya sewanya 300 koin emas perbulan kalau setahun menjadi 3.600 koin emas" jelasnya.
"Kalau kami membelinya?" Tanya Noragami.
"Biaya membelinya bisa untuk menghidupi kalian seumur hidup"
"Alasannya?" Tanya Noragami lagi.
"Vila tersebut adalah bekas milik tiga pahlawan di jaman dulu" jelasnya.
"Tiga pahlawan?" Ucap mereka bertiga serempak.
"Iya. Mereka adalah orang yang dulu melindungi dunia dari serangan Chinamagusai" jelasnya lagi.
"Lalu kenapa vila ini dijual. Bukankah ini harta milik negara?" Balas Noragami.
"Untuk soal itu saya tidak tahu. Yang jelas vila ini belum pernah disewa oleh orang karena harganya apalagi membelinya. Bahkan saya sebagai orang yang bisa dibilang penjualnya, belum pernah masuk kedalam"
"Jadi berapa harga jualnya?" Noragami menanyakan harga lagi.
Dalam hati Noragami berkata, 'Lu pikir gue gak punya cukup koin untuk membayarnya?'
"Saya akan meletakkan harga awal sebesar seratus ribu koin emas"
"Deal" ucap Noragami lalu memberikan koin emas yang dimaksud.
Sang penjual dengan tubuh gemetaran memberikan sebuah kartu yang akan menjadi kunci dan bukti hak milik atas vila tersebut.
"De-deal" jawabnya setelah menyadari keterkejutannya.
"Senang berbisnis dengan anda, tuan" sambung Noragami lalu menuju gerbang vila yang bercorak Jepang.
Penjual hanya mengangguk tanpa mampu berkata apa-apa lagi setelah menerima koin emas dari hasil vila tersebut.
Noragami dan kawan-kawannya sekarang sudah berada di pintu gerbang vila tersebut. Noragami pun meletakkan kartu yang diberikan penjual tersebut ketempat yang sudah disediakan.
Perlahan pintu gerbang pun terbuka setelah Noragami meletakkan kartu tersebut.
Penjualnya yang belum bergerak sama sekali, sontak mengarahkan pandangannya ke dalam vila tersebut.
"Lumayan" gumam Noragami.
Setelah itu mereka bertiga berjalan menuju vila tersebut.
Di pintu vila terletak sebuah kertas yang ada tulisan nama orang.
"Rias? Apa kau tau tentang pahlawan dunia ini?" Tanya Noragami sambil melirik kertas bertuliskan namanya di pintu tersebut.
"Tidak tau. Aku baru menjabat sebagai dewi beberapa tahun yang lalu" jawabnya.
Noragami pun memanggil penjual vila tersebut untuk menceritakan tentang pahlawan yang dimaksud. "Ojii-san, bisa Anda kesini!?" Serunya.
Orang yang dimaksud pun bergegas menemuinya.
"Ada apa Petualang-san, apa ada yang aneh dengan vila ini?"
"Tidak. Cuma apa anda bisa menceritakan tentang tiga pahlawan yang melindungi dunia ini!?" Ucap Noragami. "Sebelumnya aku perkenalkan dulu namaku. Aku Noragami Tamae, dia Han Yung Yen, lalu yang ini Rias Takagawa" lanjutnya.
Rias dan Yung Yen pun membungkukkan badannya sambil berkata, "Salam kenal"
Sang penjual vila tersenyum lalu berkata. "Aku adalah peramal dan kebetulan aku adalah orang yang memimpin kota ini. Cerita pahlawan jaman dulu tak perlu aku ceritakan tapi cerita pahlawan masa depan aku nantikan. Selamat berjuang dan selamat tinggal, namaku Tao Feng Shui"
Ia pun pergi dengan raut wajah yang tak dapat diartikan.
Lalu mereka bertiga kembali menuju kertas yang bertulisan tadi.
Kertas tersebut adalah segel kontrak jadi mereka harus meneteskan darah di situ.
Setelah selesai dengan segel kontrak, lalu vila pun terbuka.