Tanggal 23 Bulan Juni Tahun 3.597 pukul 09.34 ---(03.34)---
Desa Lamperion ketika terbit fajar tampak sedikit berbeda. Setidaknya bagi Kuroshuna sendiri terlihat begitu berbeda. Karena kesehariannya ketika siang hari yang sangat ramai dengan berbagai suara.
Kehidupan sebagai kembang desa yang selalu menjadi pusat perhatian orang-orang. Setiap dia melewati atau berpapasan dengan seseorang atau sekelompok orang. Selalu berbuah percakapan panjang diantaranya. Dia juga selalu disambut dengan kehangatan dari setiap orang.
Perubahan ini cukup berkesan kedalam hati serta tubuhnya. Kulit sensitif nya sudah mulai bereaksi terhadap rendahnya suhu diluar rumahnya. Dia cukup menyesal karena terlalu bergegas untuk meninggalkan ibunya. Karena ibunya mencoba mengulur waktu dengan menyinggung masalah diantaranya dan kakak laki-lakinya.
"Aaahhh... Seharusnya aku sedikit lebih lama lagi minum air hangat buatan ibu.", Dia bergumam sendiri dalam menempuh perjalanan ke sekolah.
Jalan-jalan gelap dengan lampu jalanan sebagai penerang. Diantara kedua tiang lampu jalanan, terdapat sedikit celah yang membuatnya benar-benar terlihat gelap. Shuna terus berjalan menyusuri jalan itu. Hingga dia melihat sesosok bayangan yang berdiri di antara bayangan lampu yang gelap.
Sesosok itu memakai sebuah jubah hitam yang membuatnya semakin mencurigakan. Karena untuk apa juga, ada seseorang yang sedang terjaga malam-malam begini. Menyadari sebuah bahaya, Kuroshuna mencari tempat persembunyian untuk melihat kondisi. Mungkin dia akan dapat sesuatu dengan mengintai nya.
Tanggal 23 Bulan Juni Tahun 3.597 pukul 09.40 ---(03.40)---
Sudah cukup Kuroshuna menunggu namun masih belum terjadi sesuatu. Karena Kuroshuna merasa bahwa sosok itu. Mungkin ada hubungannya dengan keanehan yang terjadi akhir-akhir ini. Dia mencoba sedikit nekat dengan mencoba untuk melemparkan sebuah batu kearahnya.
Mungkin cara pergerakannya dapat menjadi petunjuk tertentu untuk mengungkap apa yang dilakukannya berdiri sendirian ditempat gelap itu. Mungkin ini akan berbahaya, tapi hanya ini caranya mengungkap misteri dari kejadian aneh yang meneror Desa Lamperion. Kalau terjadi sesuatu yang diluar kemampuannya, dia hanya perlu lari darinya.
Tanggal 23 Bulan Juni Tahun 3.597 pukul 09.26 ---(03.26)---
Karyuno terus berlari dan berlari semenjak keluar rumah. Dia telusuri setiap jalan hingga gang sempit. Karena dia masihlah setengah sadar. Dia bertindak tanpa memikirkan kemungkinan besar dari keberadaan adiknya. Saat ini, dia seperti sebuah tubuh berjalan yang mencari nyawaku yang hilang entah kemana. Zombie yang bergerak melalui insting nya.
Badannya yang terus bergerak mulai menggetarkan jiwanya yang disangkanya hilang. Karyuno mulai menyadari sesuatu, bahwa sejauh ini. Dia merasa seperti hanya berputar-putar di satu tempat saja. Padahal instingnya merasa telah berlari melewati rumah-rumah.
Tapi kesadaran yang telah kembali, membantah pernyataan instingnya. Karena sadar kalau dia hanya mengitari beberapa rumah. Dia semakin yakin ketika dia merasa sesuatu hal yang berbahaya. Tepat ditengah-tengah tempat yang dia kelilingi nya. Bulu kuduknya berdiri dan merasa tidak nyaman berada didekat pusat kengerian yang dirasakannya.
Dia merasa kalau harus segera lari menjauh dari tempat pusat itu. Tapi, terlintas sebuah pemikiran tentang kemungkinan buruk. Kemungkinan adiknya sedang berada di pusat kengerian itu. Terlebih lagi, ibunya juga mengatakan bahwa Kuroshuna. Sedang diganggu oleh Bocah Emas itu. Perasaan tidak mengenakan ini juga bisa menjadi argumen untuk mendukung pernyataan sebelumnya.
Tapi, jika benar Kuroshuna dan Bocah Emas itu sedang ditempat itu. Maka situasinya benar-benar gawat. Karena Bocah Emas itu sendiri adalah masalah yang membawa bahaya sambil berjalan. Tapi, bagaimanapun keadaannya nanti. Dia harus cepat-cepat menyelamatkan adiknya.
Tanggal 23 Bulan Juni Tahun 3.597 pukul 09.31 ---(03.31)---
Karyuno berlari ke pusat kengerian itu berasal. Ketika dia sampai dipusatnya, dia melihat wanita dewasa yang tergeletak di tanah. Melihatnya, Karyuno menjadi lega dan ingin meninggalkannya. Karena tidak ingin ikut campur dalam urusan wanita tersebut.
Terlebih lagi, dia merasa tidak ingat pernah melihat wanita sepertinya di desa ini. Apalagi ketidaknyamanan yang dirasakan sebelumnya. Bukti bahwa dia adalah seseorang yang berbahaya. Namun, begitu Karyuno mendengarnya menginggau sambil memanggil nama seseorang. Pemikiran Karyuno menjadi kacau.
"Kak Shuna.", Begitu Karyuno mendengarnya. Karyuno jadi bingung ingin melakukan apa. Karena kalau wanita ini ada hubungannya dengan keluarganya. Dia tidak dapat hanya diam saja. Tapi, apa yang membuatnya Shuna dengan panggilan kakak. Jelas-jelas dia jauh sekali lebih tua dariku apalagi kalau dengan Shuna. Dia justru lebih terlihat sudah seusia dengan ayah dan ibunya.
Atau mungkin Karyuno hanya berlebihan dalam menanggapi nama yang disebutkan wanita itu? Ada kemungkinan juga kalau nama Shuna yang dia panggil bukanlah adiknya Kuroshuna. Keraguan dan kekacauan menghantui pikiran Karyuno. Bingung dan bimbang ingin kabur atau menolongnya.
Lalu, satu pemikiran menetapkan keputusannya. Karena ini sebelumnya juga pernah terjadi. Ketika Kuroshuna adiknya dalam bahaya. Ada seorang adik perempuannya dari masa depan yang datang untuk menolongnya.
Tapi, karena sebelumnya. Mereka memanglah seumuran dengan Rashin. Membuat Karyuno masihlah sedikit bimbang untuk menolongnya. Tapi, saat ini Kuroshuna memang sedang dalam masalah. Jadi, saat ini menolongnya adalah pilihan terbaik.
Tanggal 23 Bulan Juni Tahun 3.597 pukul 09.45 ---(03.45)---
Setelah Karyuno menolongnya, ternyata wanita itu memanglah salah satu adiknya dari masa depan. Selain itu, dia juga memberi tahukan berbagai hal tentang masa depan kepada Karyuno. Tentang berbagai keadaan yang berat di masa depannya.
Dimana keluarganya sedang dalam bahaya. Kedua orang tuanya akan dibunuh oleh seseorang. Adiknya Kuroshuna yang terlihat terpaksa harus menikah dengan laki-laki biadab. Kematian kedua adiknya yang lain. Setelah memberi tahukan semua itu, wanita dewasa itu pergi.
Setelah itu, Karyuno bergegas untuk mencari adiknya. Karena merasa kalau disini dan di waktu ini juga. Masalah itu bermula.
_______BERSAMBUNG_______