Javadiva, berbeda dari sekolah pada umumnya.
Memiliki slogan : sekolah masa depan yang mengutamakan bakat-minat. Think locally, act globally. Ciri khas tradisional menjadi daya tarik yang lain. Berada di pusat Jawa, tepatnya Jawa Tengah, Javadiva banyak mengusung kearifan lokal untuk memperkaya filosofi siswa.
Dengan keberhasilannya, Javadiva merencanakan membangun sekolah-sekolah di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan wilayah lain Indonesia dengan mengusung tema kearifan budaya lokal daerah yang kaya.
Muatan akademisnya disesuaikan dengan bakat dan minat siswa. Mirip homeschooling yang tidak menyamaratakan semua siswa, namun diselenggarakan oleh sebuah institusi bergengsi. Remaja usia sekolah SMP dan SMA, bahkan yang seharusnya sudah duduk di perguruan tinggi; menuntut ilmu di situ. Menjadi salah satu lembaga yang paling banyak menerima anak ke luar masuk sekolah, karena tak cocok dengan kurikulum atau sistem pengajaran.
Anak-anak yang memang memiliki kecenderungan enterpreunership, lebih banyak mendapatkan pembelajaran terkait membangun bisnis dan membentuk sudut pandang finansial secara lokal maupun global.
Siswa yang memiliki kecerdasan 'nature' dan suka kegiatan 'outdoor' , menghabiskan pembelajaran di alam terbuka. Meneliti hewan, tumbuhan, cuaca hingga pergerakan alam.
Mereka yang menyukai mesin-mesin dan segala hal berbau angka, tak akan menghabiskan waktu berbusa-busa menghafal pelajaran sosial. Tentu, pelajaran sosial tetap dibutuhkan bagi anak sains, namun dengan kadar yang disesuaikan.
Murid yang sangat peka terhadap seni, literatur dan musik lebih banyak belajar mengasah ketrampilan hingga menjadi seniman andal yang mahir sejak muda.
Awalnya, Javadiva hanya sebuah sekolah kecil yang menampung anak-anak buangan. Lambat laun, didukung penyandang dana yang merasa tertolong dengan tertampungnya anak-anak mereka, Javadiva pesat berkembang.
Javadiva, memiliki kompleks bangunan megah bergaya tradisional di areal luas. Terletak di kaki sebuah gunung, dengan aliran sungai yang berada di halaman luas belakang sekolah.
Selain bangunan utama tempat kepala sekolah dan para pengajar bekerja; Javadiva memiliki empat bangunan besar dan satu bangunan penyangga yang terlihat terpisah, namun memiliki kegunaan.
Gedung Daniswara diperuntukan bagi pembelajaran sains termasuk tentang kegiatan-kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan alam. Gedung Darbala merupakan psuat pembelajaran finansial dan ilmu sosial. Ganita diperuntukkan bagi anak-anak yang menyukai mesin dan segala sesuatu yang berkaitan dengan perhitungan.
Ruang paling berisik dan dipenuhi aneka warna adalah Nirvana; tempat tiga ruang seni Calya, Dahayu dan Janaloka berada.
Satu gedung penyangga yang berfungsi menopang kegiatan pembelajaran dan penyebaran informasi adalah Paramasastra. Sengaja dipisahkan dari Nirvana walaupun termasuk ragam seni yaitu sastra; selain berolah seni kata-kata siswa diajarkan kehalusan budi dalam menyebarkan informasi dan membangun opini.
Sekilas, Javadiva sama seperti sekolah-sekolah bergengsi pada umumnya.
Hanya sedikit yang tahu, Javadiva menyimpan rahasia sejarah dan terhubung dengan sebuah masa sangat penting yang mengikat masa lalu dan masa kini.
🔅🔆🔅