Wangsa termuda dari dua wangsa sebelumnya : Akasha dan Pasyu.
Berbeda dari dua pendahulunya, Nistalit tak berumur panjang. Tak memiliki kekuatan istimewa. Tubuhnya lebih mungil dari wangsa Akasha dan Pasyu. Bila Akasha dapat menembus ruang dan waktu, tidak demikian dengan Nistalit. Ruang gerak dan masa terbatas, Nistalit hanya mampu menjelajah sejauh kakinya sanggup melangkah.
Berbeda dengan Pasyu yang dilengkapi persenjataan dan kemampuan mengobati diri sendiri, Nistalit sama sekali tak memiliki itu semua. Bila Nistalit sakit, mereka harus meramu dari dedaunan dan tumbuhan yang dijumpai. Saat menghadapi bahaya, Nistalit harus menggunakan apapun di sekeliling mereka untuk bertahan.
Sebagai makhluk hidup, sama seperti yang lainnya, Nistalit menikah dan menghasilkan keturunan. Tidak seperti wangsa Pasyu yang dapat menghasilkan keturunan banyak sekaligus, Nistalit hanya dapat melahirkan satu demi satu. Tak seperti Akasha yang dapat hidup lama dan memiliki mantra panjang umur, ada kalanya usia Nistalit terpangkas hanya karena jatuh celaka ataupun melahirkan lalu mati
Bangsawan Akasha tinggal di istana mewah, rakyat dan prajurit berada di tanah-tanah tinggi yang terjamin. Demikian pula wangsa Pasyu. Sementara Nistalit dianggap budak, hanya menghuni tempat-tempat sisa di berbagai dataran. Mereka tinggal di gua-gua, atau di bawah pohon. Bila beruntung, dapat tinggal di tempat yang dipersilakan oleh Akasha atau Pasyu. Itupun hanya tempat kecil dan sempit, yang dianggap tempat paling tak masuk akal.
Nistalit tak dapat menunggang angin dan pergi ke istana awan, seperti yang dilakukan Akasha.
Nistalit tak dapat menembus laut, seperti yang dilakukan Akasha Jaladhi dan Pasyu Mina.
Nistalit tak dapat membuat kubah gelembung pengobatan seperti Pasyu Aswa.
Nistalit tak memiliki cakar-cakar mematikan seperti Vasuki, paruh tajam seperti Paksi, tubuh kuat bersayap seperti Aswa, kemampuan menembus samudra seperti Mina.
Nistalit tak memiliki mantra sakti.
Tubuh Nistalit seperti manusia pada umumnya : bertangan dan berkaki. Penampilan tak seelok Akasha ataupun segagah Pasyu. Bila Akasha terbentuk dari api abadi murni, sementara Pasyu tersusun dari bebatuan pilihan yang bercampur api abadi; Nistalit tersusun dari tanah liat terbakar.
Satu-satunya kelebihan Nistalit hanya kedua belah tangannya yang dapat membentuk sesuatu. Bila tak memiliki kekuatan dan kedahsyatan Akasha ataupun Pasyu, bagaimana mungkin Nistalit ditakdirkan menjadi penghuni dunia di bawah bayang matahari?
❄️💫❄️