Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

My First Wish

🇮🇩Marly_A
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.1k
Views
Synopsis
Rafa mengalami mimpi yang menyedihkan dimana dia sedang menangisi kematian seseorang. Tetapi, Rafa sama sekali tidak mengenal orang tersebut. Sehingga, dia bingung kenapa bisa dia menangis semenyedihkan itu. Saat dia merasa bingung, tiba-tiba muncullah seseorang yang dia tangisi dalam mimpinya. Ternyata orang tersebut adalah tetangga barunya?! Apa yang akan dilakukan Rafa terhadap orang yang dia mimpikan kematiannya? Apakah Rafa akan mengabaikannya? Atau Rafa akan menyelamatkannya?
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Rafa berjalan gontai memasuki kamarnya yang mayoritas warna cokelat. Rafa berhenti didepan foto yang diletakkannya di samping kasur. Foto dia bersama wanita cantik yang saling merangkul dan tersenyum bahagia menatap kamera. Melihat foto tersebut membuat Rafa sesak napas karena menahan tangis.

"Beraninya kamu tersenyum setelah pergi tanpa pamit seperti itu."

Pada akhirnya, Rafa berlutut didepan foto tersebut dan menangis terisak. Untuk pertama kalinya Rafa merasakan kehilangan dan untuk pertama kalinya juga hatinya terasa sakit seperti ini.

Rafa mengambil foto tersebut dan memeluknya, kemudian duduk di lantai sambil bersandar disamping kasur.

Lama Rafa memeluk foto tersebut sambil menangis hingga dia merasa matanya bengkak dan suaranya serak. Tetapi, hatinya masih terasa sakit. Setelah selesai menangis, Rafa menatap foto yang tadi dipeluknya.

Rina membuka pintu kamar Rafa dan menatap sedih Rafa yang memandang kosong foto yang dipegangnya.

Rina menghela nafas, "Rafa".

Rafa sama sekali tidak menoleh saat Rina memanggilnya. Rina berjalan pelan ke hadapan Rafa dan jongkok, tetapi tetap tidak membuat Rafa mengalihkan pandangan dari foto yang dipegangnya.

"Rafa makan dulu yah, biar aku bawain ke sini. Gimana?" tanya Rina.

Rafa yang tidak merespon ucapannya membuat Rina menangis sedih melihatnya. Rina dengan cepat menghapus air matanya. Kalau dia juga menangis maka siapa yang akan menguatkan Rafa, itulah yang dipikirkannya.

Rina tidak menyerah, "atau ada yang kamu inginkan?" tanya Rina. Rina kembali berbicara, "biar aku belikan."

Rina yang masih tidak mendapat respon apapun dari Rafa menjadi terdiam, memikirkan apa yang harus dia lakukan agar Rafa bisa semangat kembali.

"Rina." Tiba-tiba Rafa berbicara yang mengejutkan Rina.

Rina tersenyum, "ada yang kamu inginkan?" tanyanya.

"Hmm."

"Apa?"

"Ilona." Rafa menatap Rina.

"Hah?"

"Apa benar Ilona kecelakaan?"

Rina terdiam karena terkejut.

"Aku ingin sekali ketemu Ilona dan bertanya langsung, apakah benar dia kecelakaan."

"Kalau benar begitu, apa yang mau kamu lakukan?"

Rafa tersenyum tipis dan menatap foto yang masih dipegangnya, "selamatkan dia dan memeluknya sambil mengatakan banyak hal yang ingin aku katakan."

Rafa menatap Rina sambil tersenyum sedih, "apa keinginan itu bisa kakak kabulkan?"

Rina menatapnya. Untuk pertama kalinya, Rafa memanggilnya kakak dan meminta sesuatu padanya dengan putus asa. Saat ini, Rina bertanya-tanya apa yang harus dia lakukan untuk adik satu-satunya ini.

♥♥♥

Rafa membuka matanya dan terengah-engah. Dia bangun dari tidurnya menjadi duduk. Tangannya menyisir rambutnya kebelakang.

Rafa tertawa pelan, "mimpi macam apa itu."

Setelah berdiam sebentar, Rafa menyibak selimutnya dan berjalan ke kamar mandi. Saat dia melihat cermin, Rafa tercengang melihat dirinya sendiri.

"Apa-apaan!?"

Untuk pertama kalinya sejak memasuki masa remaja, Rafa menangis karena mimpi.

♥♥♥