Chereads / Seandainya Saja / Chapter 3 - Hukuman Noval

Chapter 3 - Hukuman Noval

Kringgg.... jam beker berbunyi mengagetkan Diana yang sedang tidur, Diana menguap dengan mata yang masih tertutup sambil menggapai jam beker di meja samping kasurnya.

sambil membuka matanya sedikit demi sedikit Diana melihat jam yang berarah ke pukul 05.00. Diana merasa masih mengantuk dan bermalas malasan sering kali Diana masih menguap sambil meregangkan kedua tangannya.

Diana bergegas bangun dari kasurnya dan merapikan sprei dan juga melipat selimutnya.

seperti biasa dipagi hari yang sepi hanya mendengar suara siswa yang lain yang berada di samping kamarnya.

seperti biasa Diana antre untuk mandi bergantian dengan penghuni Asrama lainnya,Diana turun dan berjalan menuju kamar mandi,disana sudah ada beberapa penghuni Asrama yang saling berbincang bincang menunggu untuk bergantian mandi

"Haii Diana selamat pagi" panggil seorang perempuan dari depan koridor menuju kamar mandi "

Haii Re pagi juga" Jawab Diana dengan senyum, nama yang memanggilnya adalah Rere dia salah satu teman dekat Diana hanya saja mereka berbeda jurusan Diana jurusan IPS sedangkan Rere jurusan IPA,meski begitu mereka sering bersama saat di Asrama, dari Curhat, Membeli makan, mengerjakan tugas bersama hingga saat shopping juga.

"Tumben kamu jam segini udah bangun bukannya kelasmu masuknya jam 8 ya hari ini?" tanya Rere dengan menggaruk kepalanya.

"Kan hari ini Selasa jadwalku piket jadi aku harus berangkat lebih awal" jawab Diana dengan mengucek matanya karena masih menahan kantuk .

"Oh iya aku lupa kalo hari ini kamu piket" yaudah ayo cepat antre keburu di serobot sama yang lainnya hahahaha" kedua tertawa kecil dan berjalan bersama menuju depan pintu kamar mandi.

Selesai mandi Diana kembali ke kamarnya.

kali ini kamarnya sangat berantakan akibat kemarin malam saat belajar Diana tidak membersihkan kembali buku bukunya karena sudah tidak bisa menahan ngantuknya.

Diana mengambil buku buku yang berserakan di meja belajar kecil mungil dan merapikannya di tempat rak buku. tidak lupa menata buku pelajaran hari ini kedalam totebag hitam polos. lalu Diana mencopot piyamanya dengan mengganti seragam abu abu putih. tidak lupa memakai dasi dan juga ikat pinggang.

setelah itu Diana menyisir rambut panjangnya dan mengikat rambut dengan tali rambut warna warni lucu. seperti biasanya Diana sarapan Roti dengan susu di meja makan penghuni asrama yang disediakan petugas dapur untuk sarapan semua penghuni asrama. tapi kali ini Diana tidak mengambil jatah sarapan karena dia sedang ingin sarapan nasi goreng bu Rini di kantin sekolahnya.

"dok dok dok" Diana mengetuk pintu kamar Rere yang berada di lantai bawah sedangkan kamar Diana berada di lantai 2 atas.

"oh iya bentar..." suara Rere teriak menanggapi Diana dari dalam kamar 'ceklek' Rere membuka pintu kamarnya.

"Udah siap berangkat?yukk" Rere berbicara sambil memakai sepatu didepan pintu.

"Rere,kamu udah sarapan belum?klo belum yukk makan sarapan nasi gorengnya bu Rini di kantin, atau klo udah temenin aku aja" tanya Diana dengan menaruh tangan di pinggang.

"aku udah sarapan dibawah barusan,kenapa kamu ga sarapan disini? tumben" sahut Rere sambil berdiri setelah menali sepatunya.

"lagi bosen pengen nasi goreng aja,yaudah yuk temenin aku" tanpa menjawab ajakan Diana. Rere hanya mengangguk tanda setuju dan mereka pun berangkat ke sekolah jarak antara sekolah dan asrama sangatlah dekat hanya 10 menit sampai dengan jalan kaki.

"Yahh kita kayaknya kurang pagi nihh" ucap Diana dengan muka kecewa,karena Nasi goreng Bu Rini sangatlah laris tidak hanya murid murid yang membelinya bahkan guru guru pun juga sering membelinya untuk sarapan juga. dari pagi nasi Goreng Bu Rini sangatlah laris karena selain rasanya yang enak harganya juga terjangkau.

"wahh iya nih antre bangett kayaknya ga akan sempat kita bisa telat masuk kelas dongg, apalagi hari ini kamu piket" sahut Rere dengan menggelengkan kepala.

"yaudah nanti aja deh pas istirahat" jawab Diana dengan cemberut.

"kamu yakin?kamu ga laper?kan belum sarapan?" Tanya Rere.

"laper sih sedikit tapi kayaknya masih bisa ditahan, aku mau pesen dlu klo gitu ke Bu Rini buat nanti istirahat biar dimasakin dulu ga kehabisan" Diana langsung menuju ke depan rombong Bu Rini yang dipenuhi dengan siswa²antre untuk sarapan.

"Bu Rini, saya pesen nasi gorengnya 1 dongg buat nanti istirahat, mau makan sekarang tapi antre banget takut ga sempat" ucap Diana pada bu Rini.

"ehh neng Diana, iya neng rame bangett ini maaf ya neng, tapi nanti ibuk gorengin duluan kalo udah jamnya istirahat" jawab bu Rini sambil tersenyum.

Bu Rini dan Diana sudah sangat akrab karena Bu Rini adalah langganan Diana dan Rere. mereka berdua sering membeli nasi gorengnya sepulang sekolah untuk dimakan di asrama, setelah itu Diana langsung pergi dengan Rere meninggalkan kantin untuk menuju kelas.

Sepanjang koridor mereke berdua berbincang bincang seperti biasa. tiba tiba dari belakang mereka ada yang memegang pundak mereka.

"duarrr" mereka berdua kaget dan matanya terbelalak ke belakang.

"kagettt,apaan apaan sih do, bikin dag dig dug aja" ucap Diana dengan muka kesal karena kaget.

dia bernama Edo teman sekelas Diana dia memiliki bentuk rambut sedikit acak acakan memiliki body sedikit berisi,tidak terlalu tinggi.

"ahahahah kagett yaa, maniss sekali kamuu pagi ini oh iya kan kamu selalu manis didepan aku asikk" seperti biasa Edo tukang Gombal karena memang benar Diana adalah wanita cantik yang membuat jatuh cinta banyak pria.

"Hahahahaha seperti biasa kamu lucu sekali" ucap Rere sambil terbahak bahak dengan memukul mukul tipis badan Edo. sedangkan Diana tidak tertawa karena merasa kesal.

"yaudah aku duluan yaa Diana, Edo aku masuk kelas duluan" Ucap Rere dengan Melambaikan tangan kepada mereka berdua karena Rere beda jurusan kelasnya dimulai lebih awal.

"Do lain kali jangan gitu dongg, kaget kalo aku jatuh pingsan trus mati gimana?" Tegur Diana dengan bercanda.

"iya iya maaf aku tadi cuma iseng aja" jawab Edo dengan ketawa kecil.

sepanjang koridor menuju kelas mereka berdua berbincang sesampainya di kelas ternyata kelas masih sangat sepi hanya ada Arini sahabat Diana. Arini juga perempuan cantik berambut pendek dia dari Jaksel (Jakarta Selatan) dia anak orang kaya yang sedang merantau karena mengikuti tugas negara Ayahnya yang seorang Polisi.

"Pagi Diana, lo udah ngerjain PR yang minggu lalu belom?itu loh PR Biologi yang dikasih tugas sama pak Haryono" tanya Arini dengan memainkan handphone, Di SMA membolehkan membawa handphone tetapi hanya boleh digunakan saat tidak pelajaran/untuk pelajaran yang diberi ijin guru untuk menggunakan handphone.

" Udah nih aduhh kemarin malam aku ngerjain sampai tengah malam susah bangett tauu" ucap Diana sambil menaruh totebag diatas meja.

"Nyontek dongg gue belum nihh" Ucap Arini dengan memohon.

"Oh aku tau nihh tumben kamu datang pagi biasanya kan telat, karena kamu belum ngerjain PR kann?pantes aja dasar" Tebak Diana dengan ketawa karena sudah tau kebiasaan sahabatnya itu.

Diana langsung mengambil buku di tasnya langsung menyodorkan buku ke Arini.

Arini langsung mengerjakannya disusul dengan Edo yang juga belum mengerjakan mereka berbagi contekan.

Diana langsung mengambil Sapu dan memulai piketnya.

"Eh Rin, Cindy mana kok belum datang padahal kan biasanya dia udah datang duluan daripada kita" tanya Diana sambil menyapu lantai dikelas. Cindy juga Sahabat Diana. Diana memiliki 2 Sahabat di sekolah yaitu Arini dan Cindy sedangkan di Asrama sahabatnya adalah Rere.

"hmm ga tau juga yaa, mungkin macet dijalan" jawab Arini dengan menulis catatan PR.

Sudah 15 menit Diana piket,kelas mulai rame kedatangan murid murid, 'Bruakk' suara seseorang melemparkan tas ke bangku kursi.

"Haloo sahabat sahabatku yang cantik" ucap seorang gadis yang sedang merangkul Diana dan Arini,dia adalah Cindy dia memiliki rambut panjang di kuncir satu memili body agak kekar kulitnya agak hitam dia adalah wanita tomboy.

"kebiasaan bangett lu cin cewek kasar,eh cowok kasar kan lu tomboy" ucap Arini serontak Arini Diana dan Edo tertawa berbahak bahak. Cindy hanya tertawa kecil dia tidak sakit hati karena itu hanyalah candaan sahabat sahabatnya.

Tidak lama kemudian datanglah seorang pria kekar tinggi namanya adalah pak Haryono. semua siswa langsung duduk ke tempat masing masing dengan rapi,setelah itu pelajaran dimulai.

10 menit pelajaran sedang berlangsung, 'tok tok tok' suara seseorang mengetuk pintu kelas "masuk" perintah pak Haryono sambil menulis soal di papan tulis, ternyata yang datang adalah Noval.

"maaf pak saya terlambat" pak Haryono yang terkenal sangat killer membuat suasana kelas menjadi tegang akibat terlambat nya Noval.

"Hmm... Sudah berapa kali kamu terlambat datang saat pelajaran saya?" Pak Haryono melontarkan pertanyaan berhenti menulis soal lalu memutar balikan badannya dengan muka yang seram dan tegas.

"sering pak" Noval menjawab dengan menunduk merasa bersalah.

"Kamu tau konsekuensinya jika sering terlambat?" Tanya pak Haryono lagi dengan tegas.

"iya pak saya tau saya akan dihukum" jawab Noval hanya dengan menunduk dan dag dig dug.tapi perasaan Noval tidak terlalu takut lagi karena dia sudah sering terlambat.

"kali ini saya sudah sangat geram,karena kamu sudah sering kali saya peringatkan tetapi tidak juga berubah,kali ini saya akan memberi kamu hukuman tingkat tinggi yaitu yang pertama 5 kali pertemuan pelajaran saya jangan masuk kelas yang artinya kamu tidak boleh mengikuti pelajaran saya selama 5 kali pertemuan yang kedua saya akan memberi kamu tugas mengerjakan soal bab 1 sampai bab 5 sebagai PR dan yang terakhir besok saya tunggu jam 10 siang orang tua kamu untuk datang ke ruangan saya,ada yang ingin saya bicarakan kepada orang tua kamu" ucap pak Haryono sangat jelas.

mendengar semua hukuman itu membuat murid 1 kelas terbelalak kaget dengan semua banyaknya hukuman itu sedangkan Noval sendiri juga merasa kaget dan tidak percaya dia akan dihukum seperti ini. tetapi dia tidak bisa membantah karena dia sadar ini salahnya sendiri. Noval hanya bisa mengatakan "baik pak" kepada pak Haryono dengan bingung bagaimana dia menjelaskan ke mama papa nya,apa tanggapan mereka?, dia membayangkan mengerjakan soal 5 bab merasa pusing. meskipun Seorang lelaki dia juga takut karena baru kali ini dia mendapatkan hukuman seberat itu. tanpa basa basi pak Haryono langsung mengusir keluar kelas. Noval yang masih didepan pintu untuk tidak boleh mengikuti pelajaran pak Haryono selama 5 kali pertemuan kedepan.

'Kringggg' waktu menunjuk pukul 09.15 setelah 2 jam pelajaran pak haryono bel berbunyi tanda Istirahat.

"baik murid murid semua,pelajaran saya sudah selesai,untuk PR minggu kemarin silahkan kalian kumpulkan di ruangan saya, ketua kelas tolong suruh untuk semua anggota kelas mengumpulkan PR nya dan segera kumpulan ke ruangan saya segera, saya tidak bisa membawanya karena saya akan ada rapat di ruangan guru,mohon dibantu yaa" perintah pak Haryono pada Ricky ketua kelas.

Setelah pak Haryono keluar,Noval langsung kedalam kelas sambil memasang muka melas.

"Noval Noval kamu tuh ya ga berubah berubah" ucap Diana sambil menepuk meja.

"yaa mau gimana lagi lagian gue tadi bangun kesiangan ditambah lagi macet dijalan,mampus dehh" balas Noval dengan memijat mijat kepalanya tanda dia sedang pusing memikirkan hukumannya.

"Makannya lain kali itu yang tertib,udah tau pak Haryono galak killer,masih cari gara gara" sambung Cindy sambil mengambil uang didalam tasnya.

"yaudah yukk kita ke kantin" ajak Arini kepada kedua sahabatnya,mereka pun meninggalkan Noval dan masih ada beberapa siswa didalam kelas yang membawa bekal. Diana,Arini dan Cindy pergi ke kantin untuk memakan nasi goreng yang Diana pesan pada tadi.

Didalam kelas hanya ada beberapa siswa terutama Noval dengan 2 sahabatnya yaitu Edo dan Bima,Bima adalah laki laki yang lebih tampan dibanding mereka berdua,hanya saja Bima terkesan Introvert yang sering dijuluki lelaki nolep Karena nolepnya para murid perempuan tidak tertarik dengan ketampanannya.

"lu sih kebangetan bro emang yaa anak orang kaya hidupnya bisa seenaknya" ucap Bima dengan menekuk kedua tangannya pada dada.

"apaansi lu bawa bawa kasta segala,ihh dasar Bima nolep" ejek Noval dengan sedikit tertawa karena itu hanya candaan. Edo hanya melihat mereka berdua yang sedang debat dengan ketawa kecil,mereka bertiga pun menuju kantin bersama.

Sedangkan Diana,Arini dan Cindy menyusuri koridor. menuju kantin si Diana selalu disapa oleh banyak lelaki bahkan terkadang digoda karena cantiknya yang tidak membosankan. godaan itu membuat Diana merasa risih tetapi Diana hanya membalas dengan senyuman karena tidak ingin menyakiti hati mereka.

Sesampainya di kantin,Diana menyantap nasi goreng bu Rini yang tadi pagi sudah dipesan, sedangkan Arini dan Cindy menyantap bakso pak Usman yang ada dikantin, mereka bertiga menyantap makanan di meja makan para siswa.

"Eh.. kapan nih temenin aku ke mall,aku suntuk banget setiap hari cuma ada di kamar mungil asrama" tanya Diana sambil menyantap nasi goreng.

"terserah enaknya kapan,gue jemput" sahut Arini sambil menyeruput kuah bakso.

"jangan besok,gue besok soalnya mau ke acara kondangan bibi gue" sambung Cindy dengan meniup bakso yang masih panas.

"yaudah gini aja kalo gitu hari sabtu/minggu aja deh kalian berdua kabarin gue sekalian gue mau cari case hp nih udah buluk" mereka berdua mengangguk setuju.

Sambil menikmati makanan masing masing,tiba tiba saja datang circle yang sangat julid kepada Diana dan sahabat sahabatnya. Circle itu beranggotakan 3 orang juga dengan bos besarnya yang bernama Luna dan anak buahnya yang bernama Michelle dan karin, Luna memiliki kulit putih bertubuh pendek berambut lurus tipis agak pirang karena ayahnya adalah seorang bule, dia memiliki body tubuh yang mungil sedangkan Michelle Memiliki Rambut yang selalu dikepang 2 seperti anak SD dia gadis paling Alay di circle nya kulitnya berwarna sawo matang dan tingginya melebihi Luna,dan Karin, dia terlihat sangat simple dan enak dipandang rambutnya panjang dikepang 1 kebelakang tingginya hampir sama dengan Michelle,dia sebenernya baik, hanya saja dia lemot dan mudah terhasut oleh kedua sahabatnya itu.

"Prokkk" suara tepukan dari arah belakang Diana membuat Diana tersedak makanannya akhirnya Diana langsung meminum es jeruknya, setelah itu Diana menoleh kebelakang nya ternyata mereka 1 orang circle julid itu yang sengaja mengerjai Diana.

"ihihihihi" suara ketawa kecil terdengar geli dari mulut Luna, dan di ramaikan kembali oleh kedua temannya itu.

"Woyy nenek lampir apa maksudnya ini?! sengaja lu ya?!" Diana langsung berdiri melototi mereka sambil mengolok olok karena geram yang awalnya dia selalu menggunakan kata 'aku,kamu' kini ganti menjadi 'gue elu' karena saking geramnya.

"Hah apa?gue seimut ini lu bilang nenek lampir?! dasar suster ngesot!!!" Luna membalas olokan Diana dan mendorong Diana hampir jatuh.

Tiba tiba Cindy perempuan tomboy maju dihadapan mereka itu karena tidak terima dengan perlakuannya kepada sahabatnya.

"Woyy perempuan nenek lampir, perempuan alay, perempuan siput, sini lu kalo berani gue hajar lu!!!" Cindy menantang mereka dengan memanggil sebutan sebutan konyol itu sambil mengepalkan tangan dan gaya menonjok ke arah mereka bertiga, circle julid itu diberi sebutan konyol karena bagi Diana,Arini dan Cindy si Luna disebut nenek lampir karena gaya tertawanya persis seperti nenek lampir, Michelle disebut cewek alay karena gayanya yang terlalu mencolok menggunakan banyak aksesoris tidak penting, sedangkan Karin disebut siput karena dia sangat lemot bahkan jalannya juga lemot.

"Sudah..sudah jangan bertengkar liat banyak yang memperhatikan kita, kita pergi aja sebentar lagi sudah waktunya masuk kelas" ucap Arini melerai sahabat sahabatnya itu. tanpa sepatah kata pun mereka semua pergi sambil melotot ke circle julid itu, circle julid hanya tertawa terbahak bahak melihat aksi mereka. akhirnya mereka juga pergi meninggalkan kantin.

Setelah 30 menit istirahat,bel masuk kelas berbunyi tanda waktu istirahat sudah selesai, mereka pun meninggalkan kantin dan memulai pelajaran kembali sampai jam pulang.