Chereads / SEE YOU AGAIN! / Chapter 5 - 5. Membantu Mereka

Chapter 5 - 5. Membantu Mereka

Malam itu, Flora sedang tidur pulas, tetapi tiba tiba ada yang meniup telinga kanannya dengan begitu keras.

"HUHHHH!!!"

Flora : "Ya ampun!" Ucapnya terkejut sambil terbangun dari tidurnya

Flora melihat sekitar kamar tetapi tidak ada siapa siapa disana...

Flora : "Loh.. kok tidak ada siapapun ? T... Tadi siapa? Duhhhh, jangan jangan hantu" ucapnya sambil memegang megang bulu kuduknya yang berdiri

Tiba tiba Flora melihat seorang perempuan berdiri di dekat jendela, perempuan itu melihat ke arahnya dengan tatapan kosong dan wajahnya sangat pucat.

Flora : "S...siapa kamu?"

Perempuan itu tidak menjawab, dia hanya diam dan hanya melihat ke arah Flora sambil meneteskan air mata

Flora : "Kenapa kamu bisa masuk ke dalam kamarku?"

"Aku kedinginan:("

Flora : "K... kedinginan? Kenapa?"

"Tolong Aku..." Rintihnya

Flora : "Bagaimana caranya supaya aku bisa menolongmu?"

"Ikuti aku sekarang"

Flora : "Kemana? Apa... Kamu bukan manusia?"

Perempuan itu terdiam lagi...

"Hanya orang seperti kamu yang bisa membantuku"

Flora : "Apa aku benar benar bisa melihat orang orang yang sudah mati? Apa yang kamu lihat dariku sampai sampai kamu tahu aku bisa melihatmu"

"Terlihat cahaya terang dalam dirimu, itulah kenapa aku datang"

Flora : "Cahaya?"

"Iya, cahaya yang sangat terang"

Flora terdiam karena bingung...

"Kamu mau membantuku kan?"

Flora : "B...baik, tapi setelah aku membantumu tolong jangan ganggu aku lagi:)"

Perempuan itu mengangguk, Flora pun langsung mengikutinya.

Flora : "Ini kan menuju arah hutan, kamu ingin menunjukkan apa padaku?"

Perempuan itu tidak menjawab dan hanya diam saja. Tidak sampai beberapa lama, mereka sampai di sebuah sumur tua yang ada di hutan.

Flora : "Kenapa kamu ingin aku mengikuti mu sampai kesini?"

"Disana" ujarnya sambil menunjuk ke arah sumur tua tadi

Flora : "Ada apa disana?"

"Jasadku ada di dalam sana"

Flora sangat terkejut mendengarnya, dia benar benar sadar jika sekarang dia memiliki kemampuan bisa melihat orang orang yang sudah mati.

Flora : "Kenapa kamu bisa jatuh kesana?"

"Karena aku ingin mati"

Flora : "Apa? Jadi... Kamu bunuh diri disini?!"

Perempuan itu mengangguk...

Flora : "Ya ampun! Kenapa kamu menyerah? Kenapa kamu tidak melanjutkan saja hidup kamu?"

"Aku tidak bisa, dunia ini terlalu kejam pada orang seperti aku"

Flora : "Apa kamu bisa memberitahu aku kenapa kamu melakukan semua ini?"

Perempuan itu pun menceritakan segalanya pada Flora...

Nisa : "Namaku Nisa, aku tidak memiliki siapapun di dunia ini, aku hidup sebatang kara. Sejak aku umur 10 tahun orang tuaku meninggalkan aku, aku hidup menjadi seorang pemulung supaya aku bisa makan:) Beberapa hari yang lalu aku tidak bisa bekerja karena aku sakit, tapi aku tidak bisa menahan rasa lapar ku, akhirnya aku mencuri ke rumah tetangga, aku pun ketahuan mencuri. Mereka sangat kejam, mereka menyiksaku dan mengejarku, sampai akhirnya tanpa aku sadari aku sampai di hutan ini, aku sudah tidak tahan dan aku lompat ke sumur ini"

Tanpa disadari, air mata Flora menetes mendengar cerita hidup Nisa.

Flora : "Aku menyesal atas semua yang terjadi padamu Nisa, maaf aku tidak bisa membantumu saat kamu masih hidup"

Nisa : "Sekarang, aku hanya tidak ingin kedinginan lagi:)"

Flora : "Iya, aku mengerti, sekarang kamu bisa pergi dengan tenang"

Nisa : "Tidak, sebelum aku keluar dari sumur itu aku belum bisa pergi"

Flora : "Jasadmu akan secepatnya di evakuasi, aku janji"

Nisa : "Terimakasih, kamu sangat baik, seandainya aku bertemu dengan orang seperti kamu saat aku hidup:)"

Flora : "Kamu hanya perlu mengikhlaskan semua yang terjadi, mungkin menurut Tuhan ini yang terbaik untuk kamu Nisa"

Nisa tersenyum dan mengangguk lalu setelah itu menghilang.

Saat itu Flora langsung menelepon polisi dan menjelaskan segalanya, jasad Nisa pun berhasil di angkat dan di bawa ke rumah sakit untuk evakuasi. Setelah kasus Nisa selesai, Flora sadar jika membantu mereka adalah suatu hal yang membuat diri sendiri merasa bahagia, karena bisa melihat mereka pergi dengan tenang.