Singgah cerita, saat itu di sekolah...
Flora : "Duh, aku lupa belum minta nomornya Radit"
Tiba tiba Radit muncul di belakangnya...
Radit : "Hai"
Flora : "Eh! Kamu kok tiba tiba ada disini si? Bikin aku kaget saja"
Radit : "Kok kaget? Tadi aku mengikuti kamu dari belakang, dan kamu baru saja mengingatku kan?"
Flora : "Ha? Mengingat apaan? Nggak kok"
Radit : "Ngaku aja, udah ketahuan"
Flora : "Eummm ya sudah, aku hanya ingin meminta nomormu?"
Radit : "Nomor 42"
Flora : "Ha? (Ngelag dulu) Bukan nomor sepatu, issshh"
Radit : "Hahaa iya maaf maaf aku hanya bercanda"
Flora : "Berapa nomormu?"
Radit : "Sini berikan hp mu, aku yang save sendiri"
Merekapun akhirnya bertukar nomor, dan Flora sangat senang karena dia bisa berteman dengan pria yang sangat tampan seperti Radit.
Saat itu di kelas...
Flora : "Rekha, kamu tahu gak, ada murid baru di kelas 12 D ?"
Rekha : "Siapa?"
Flora : "Namanya Radit, dia ganteng banget tahu!"
Rekha : "R...Radit?"
Flora : "Iya, kamu tahu?"
Rekha : "Nggak, aku gak tahu"
Flora : "Ya udah deh, nanti aku tunjukkin"
Rekha : "Eummm aku keluar dulu ya Flo"
Flora : "Mau kemana?"
Rekha : "Ke toilet, mau ikut?"
Flora : "Ng... nggak makasih"
Saat itu jam istirahat sudah selesai, semua murid mulai belajar kembali. Tapi saat itu Flora merasa ada yang aneh, dia terus melihat seorang murid perempuan berwajah pucat duduk di kursi paling belakang, dan dia terus memandangi Flora dengan tatapan yang menyeramkan.
Flora : "Ya ampun! D... dia lagi? Kenapa dia melihatku seperti itu?" Ujarnya dalam hati
Rekha : "Flo, kamu kenapa?" Bisiknya
Flora : "Rekha, kamu lihat murid perempuan di kursi pojok sana? Serem banget!"
Rekha : "M... murid siapa? Tidak ada siapapun disana"
Flora : "Kamu tidak melihat siapapun?!" Ucapnya terkejut
Rekha : "Sudah, mungkin kamu hanya salah lihat"
Flora : "T... tapi..."
Saat Flora melihat murid itu lagi, dia sudah tidak ada.
Flora : "Ya ampun! Kok sekarang gak ada?"
Rekha : "Haduuuhh, kamu pasti hanya salah lihat Flo"
Flora : "M... mungkin..."
Rekha : "Sudah, jangan dipikirkan"
Setelah kembali setelah koma, Rekha sering melihat kehadiran orang orang asing. Yang tidak pernah dia lihat sebelumnya mendadak hadir dan dia tidak tahu kenapa. Bahkan murid berwajah pucat di kelasnya pun dia tidak mengenalinya dan tidak pernah melihat dia sebelumnya. Flora hanya menceritakan hal hal itu kepada teman dekatnya yaitu Rekha. Rekha juga bertingkah aneh, dilihat dari sikapnya dia seperti tahu sesuatu tetapi malah pura pura tidak tahu. Entahlah, Flora menjadi bingung memikirkannya.
Sepulang sekolah, Flora melamun di taman sekolah sendirian, Radit pun datang menghampirinya.
Radit : "Hei, sedang apa disini?"
Flora : "Eh Dit"
Radit : "Ada masalah?"
Flora : "Tidak, bukan begitu"
Radit : "Terus kenapa melamun sendirian disini? Nanti kesambet loh"
Flora : "Dit, akhir akhir ini aku merasa ada yang aneh"
Radit : "Apa yang aneh?"
Flora : "Aku sering melihat kehadiran orang orang asing di sekitarku"
Radit : "Orang orang asing? Maksud kamu?"
Flora : "Di kelas aku melihat seorang murid berwajah sangat pucat, dia selalu duduk di kursi pojok sendirian"
Radit terdiam...
Flora : "Dit, kamu dengar aku kan?"
Radit : "I..iya, aku dengar"
Flora : "Aku bingung, dan aku tidak tahu kenapa menjadi seperti ini sekarang, apa aku menjadi indigo? Apa yang aku lihat itu hantu bukan orang?"
Radit : "K...kamu apaan sii, memangnya kamu percaya ada hantu?"
Flora : "Ya percaya tidak percaya"
Radit : "Jika memang benar yang kamu lihat itu hantu, coba buktikan"
Flora : "Caranya?"
Radit : "Yaa kamu ajak ngobrol saja murid itu"
Flora : "Apa? Tapi aku takut, bagaimana jika dia benar benar hantu?"
Radit : "Setahuku, hantu tidak akan menyakitimu kok, dia hanya memperlihatkan dirinya jika ada hal yang harus disampaikan"
Flora : "Ha? Kok... Kamu tahu hal hal seperti itu?"
Radit : "Aku... Aku tahu saja, orang tuaku dulu sering cerita karena ada salah satu keluargaku yang indigo"
Flora : "Jika hantu memang tidak menyakiti, aku akan memberanikan diri untuk bertanya padanya"
Radit : "T..tapi Flo... Kamu pura pura tidak melihatnya saja"
Flora : "Tapi dia tahu aku bisa melihat dia Dit"
Radit : "Ya, karna kamu sudah pernah menatap matanya kan?"
Flora : "Ya ampun, kok kamu tahu?"
Radit : "Kata orang tuaku"
Flora : "Jadi, jika aku ingin mereka tidak tahu aku bisa melihat mereka, aku tidak boleh menatap matanya?"
Radit mengangguk...
Flora : "Hmmm, tapi mereka sama seperti manusia biasa Dit, hanya saja... Mereka terlihat pucat dan tatapannya kosong"
Radit : "Ya, memang seperti itu, tapi ada juga hantu yang benar benar sama persis seperti manusia biasa Flo, kamu tidak akan tahu dia manusia atau bukan"
Flora : "Serius?"
Radit : "Iya, mungkin... Di sekitarmu juga ada hantu yang berkeliaran seperti manusia biasa"
Flora : "Issshh, kamu jangan menakutiku seperti itu dong"
Radit : "Haha iya iya maaf, kamu hanya perlu memperhatikan gerak gerik mereka saja, perlahan kamu pasti tahu kok"
Flora : "Ya sudah kalau begitu, makasii banyak yaa kamu sudah memberi tahu aku"
Radit tersenyum dan mengangguk...