Chereads / Menembus Mata Batin / Chapter 13 - Menembus mata batin

Chapter 13 - Menembus mata batin

Sebelum ini semua di mulai, kami bertiga bertawasul terlebih dahulu kepada baginda Nabi Muhammad, dan para Malaikat" Muqqorrobin, dan kepada para Nabi" sebelum nya.

tak lupa kita juga bertawasul kepada para Wali" Allah yang kami cintai, karena semua ini syariat kami, untuk memohon kepada Allah perlindungan, dari apapun yang tak kami harapkan.

Setelah selesai berdoa..!

"Aku duduk bersandar ke tiang Masjid. dan mulai menjelaskan kepada arip."

"Rip, nanti kalo sudah merasakan energi yang besar, di dalam tubuh mu! langsung ikuti saja kemauan nya. kata mun tinggal sedikit gejolak hati yang kau rasakan!"

" Baik Ka, akan ku ikuti arah mu! tapi sebelum itu? bagaimana aku bisa mengontrol gerakan ku di sini, lagi pula tempat ini cukup lebar, tapi 'tiang-tiang' Masjid itu yang menghalangi ku! " Jelas nya sambil gelisah.

"Tak apa, nanti akan ku bantu dengan Agus, untuk mengontrol setiap gerakan mu!" Ucap ku menenangkan nya,

*

"Iya Rip, santai ae. jagan risau! di sini aman, jalani aja perintah kami." saut agus menyemangati Arip.

Arip berdiri, lalu 'bersiap-siap', duduk di tengah" serambi Masjid, untuk melakukan Ruqyah terakhir.

Dia mulai memejamkan mata, berdiam dalam keheningan.

Aku di sini bersandar ke tiang Masjid memantau segala gerak nya, yang akan di lakukan nya!

Dia terus terdiam dan terdiam, tak muncul gerakan sedikit pun dari nya. Aku mencoba menyuruh Agus untuk mendorong emosi nya dari sini!

"Gus iwangono Arip, (Gus bantu arip), jupuk en energi Amarah dari Makam! Nek ra ngono gak ndang selesai-selesai! " Ucap ku dengan serius.

"Iyo Ka, " langsung saja Agus memulai penarikan energi Amarah Suci dari 'makam-makam' yang ada di kuncen ini.

"Hiss.....!! " tarik nafas Agus sambil menjulurkan tangan nya ke arah Arip, yang masih terdiam di tempat itu.

Agus bangkit berdiri dari duduk nya! Dia berjalan menuju arah Arip yang duduk bersila, tangan Agus mulai memegang leher Arip. dan....Haaa....!

Agus sudah memasukan energi Amarah ke badan arip,

Dan tiba-tiba... teriak kan keras mengagetkan kami semua...

"haaaa....haaaaaaa.... teriak Arip dengan keras, sambil bergeliat-liat tubuh nya ke lantai.

"Asem Arip ki malah banter'an suarane'

(Asem Arip ini malah di keras'kan suaranya)" Ucap ku.

Aku yang melihat nya, mencoba meredakan sekitaran Masjid, biar tidak terdengar seseorang. dengan cara memagari seluruh Masjid, dengan Ilmu panglerepan.

Ilmu panglerepan : adalah sebuah ilmu yang membuat suasana terlihat tenang dan damai, atau meredakan kerusuhan. jadi ilmu ini aku gunakan untuk meredakan suara Arip yang teriak-teriak tadi, tidak terdengar di lingkungan depan!

Agus tersenyum-senyum sendiri di buat nya. sambil men geleng-geleng' kan kepada ke arah ku.

Arip terus mengamuk tanpa henti! 'pukulan-pukulan' di layang kan di tubuh nya sendiri! sambil berkata"kata kotor.!

Tapi kali ini nada dia di pelan kan.

"Ayo Rip, kowe pasti iso.! Agus memberi semangat sambil menepuk-nepuk lantai. prak*prak*

"Haaaa... teriak arip, dengan kedua tangan nya di usap-usap kan, ke pala, sambil bergulung-gulung ke lantai.

Arip berdiri dan mulai loncat menjatuhkan tubuh nya ke lantai sambil teriak keras.!

*haaaa....brug!! Suara tubuh arip

terjatuh!

Tiba-tiba Arip terdiam!

" Gus? wes sadar to kae?" (Gus sudah sadar to doa)" tanya ku penasaran melihat nya.

"Ra roh ka. Jajal paranono." ( Nggak tau ka, coba hampiri)" Ucap agus menyuruh ku.

Aku lalu berjalan menghampiri Arip yang masih tergeletak di lantai itu, dan ku tanya dia!

"Rip wes bar to nek mu Ruqyah" tanya ku di dekat tubuh nya, sambil ku goyang-goyang kan pundak nya,

"He Rip!" Tanyaku sekali lagi

"Aduh.! suara keluhan nya,

" Uwes ka, sudah plong!! jawab arip yang masih 'Ngulet' tubuh nya di lantai

"Alhamdulilah....." ya uwes kamu istirahat dulu rip" suruh ku. untuk dia menetralkan badan nya, terlebih dahulu, sebelum. melakukan nya.

Arip telah berhasil melakukan Ruqyah yang terakhir. Ruqyah yang membuat gejolak hati keluar.! atau masalah-masalah, dan dosa-dosa kita, yang selalu di pikiran, telah hilang dari dalam hati, maka dari itu, pikiran dan hati akan sempurna! akan menyatu tanpa ada kebimbangan yang menyelimuti. dari semua ini maka menembus mata batin, akan sempurna. akan terlihat lebih tajam atau terang. seperti laksana rembulan di malam 15. sempurna penerangan nya!

Maka langkah selanjutnya Arip akan kita tes langsung di area pemakaman, di sisi barat kemarin! yang membuat aku dan agus bertempur, melawan pocong sialan itu!

Aku dan Agus masih duduk-duduk santai di dalam masjid, sambil menunggu Arip siap! untuk melakukan nya,

kritik"kritik"kritik"kritik....

Rintihan hujan gerimis, jatuh di atap masjid, di malam ini,

"wadoh hujan ki pye" ( waduh hujan nih bagaimana) " ujar Agus sambil melihat-lihat ke arah jendela masjid.

"gak popo Gus, malah asik! suasana tambah kerasa," ucap ku santai-santai

Gerimis hujan telah datang di malam yang sunyi, kami bertiga menunggu hujan reda, di dalam masjid, sambil membahas acara selanjutnya.

untung hari ini makam kuncen tidak banyak di datang i peziarah, jadi kita masih bisa melakukan acara nanti! di sambut datang nya hujan gerimis yang 'tiba-tiba' datang! membuat semangat ku semakin memuncak!

"Uadem ka" keluh agus yang kedinginan mojok di tembok masjid,

"pantes tambah dingin.! wong kipas angin nya nyala! " lihat mata ku ke atas, ada kipas angin yang menyala.

"uasem.! pantesan adem...." saut arip

"sek ku matikan" aku berjalan menuju tombol kipas, dan mematikan nya,

"lah ngene nggak pati Adem" ucap agus dengan lega nya. dan dia langsung tidur' an di alas karpet masjid.

Aku juga tiduran ke karpet masjid, sambil menunggu hujan reda, sambil ku bermain hp di gengaman tangan ku. Aku mulai menyetel sebuah musik Reggae.....

"Gus! malah turu.!" ejek ku sambil menatap muka nya, dan ku tendang" tubuh nya, karena Agus tiduran di bawah kaki ku,

"halah ganggu e to ka", ucap nya sambil menampakan posisi tubuh nya,

Gerimis hujan masih berlanjut, dan terdengar suara hujan semakin deras! ku melihat jarum jam sudah menunjukan pukul 00:01. tanda nya sudah tengah malam,

dengan hawa hujan deras yang menguyur, membuat kami merasa ngantuk, di dalam masjid.

tiba-tiba mata ku tak kuat menahan kantuk ini. menguap! mulut ku berkali-kali, dan kuping ku yang mendengar musik Reggae ,dan rintihan hujan di luar, membuat ku semakin mengantuk tak kuasa ku tahan lagi!

ku medongak kepala! melihat Agus dan arip sudah tertidur lelap.!

aku masih mencoba melawan kantuk ini, dan tiba-tiba tak sadar mataku sudah berkedip-kedip dan tertidur....