Chereads / Nanairo no Tenmondai / 七色 の 天文台 [Re-Published] / Chapter 47 - Chapter 11 (Eleana): Rahasia Lama

Chapter 47 - Chapter 11 (Eleana): Rahasia Lama

Tak terasa, beberapa bulan telah berlalu semenjak Jordan pindah ke kediaman Eleana. Selama itu pula, Eleana merawat Jordan dan membantunya ketika ia memiliki masalah. Pada suatu pagi ...

"Selamat pagi Jordan, mau sarapan?" tanya Eleana.

"Boleh," jawab Jordan.

"Duduk saja dulu di ruang tamu. Nanti akan aku bawakan ketika sudah selesai memasak," ucap Eleana.

Jordan kemudian duduk di ruang tamu lalu menyalakan televisi. Tak lama kemudian, Eleana datang. Ia lalu memberikan sepiring makanan dan segelas minuman pada Jordan.

"Sedang menonton acara apa?" tanya Eleana.

"Berita," jawab Jordan.

"Hmm biar kulihat ... Retina Park ya. Sepertinya di sana baik-baik saja," ucap Eleana.

"Oh ya, aku masih penasaran dengan pekerjaanmu di Retina Park," balas Jordan.

"Hm?" ucap Eleana.

"Memangnya apa yang membuatmu sampai keluar dan tak ingin kembali lagi ke sana?" tanya Jordan.

"Bukannya tidak mau kembali sih, tetapi lebih ke menjauhkan diri sesaat," jawab Eleana.

"Menjauhkan diri sesaat?" tanya Jordan.

"Aku ... Ingin beristirahat dari pekerjaan itu," jawab Eleana.

"Apa maksudmu dengan beristirahat?" tanya Jordan.

"Jordan, menjalankan Retina Park pada awal berdirinya itu tidak semudah yang kamu bayangkan. Ada banyak sekali faktor yang dapat sewaktu-waktu membuat taman itu ditutup," jawab Eleana.

"Keuangan Retina Park tak sesimpel yang kamu bayangkan" ucap Eleana lagi.

"Maksudnya? Aku tidak mengerti," tanya Jordan.

"Ada banyak instansi yang terlibat dalam Retina Park pada awal berdirinya tempat itu," jawab Eleana.

"Instansi? Setahuku kamu hanya bekerjasama dengan Nico pada saat itu," ucap Jordan.

"Coba kamu pikirkan. Bagaimana caraku mengakuisisi taman seluas itu hanya dalam kurun waktu tiga tahun tanpa modal yang jelas?" tanya Eleana.

"Entahlah. Mungkin itu dari dana pribadimu?" balas Jordan.

"Tentu saja tidak. Aku mendapat semua dana itu dari bisnis rahasia yang kujalankan. Aku tak pernah memberitahukannya pada siapapun selain dirimu. Yah, paling tidak sekarang percuma kalau menyimpan rahasia itu, karena tempatnya sudah ditutup," ujar Eleana.

"Bisnis?" tanya Jordan.

"Pertambangan emas di bawah Retina Park," jawab Eleana.

"Hah? Kamu serius?" balas Jordan.

"Tentu saja. Karena usaha itu juga lah Nico ingin mengambil alih Retina Park dan melanggar kesepakatan awal. Ia bahkan pernah mengancam akan mencelakai Ayana apabila aku tidak segera mundur dari jabatanku sebagai pimpinan," ujar Eleana.

"Oh ternyata begitu, sekarang semuanya masuk akal. Jadi alasan sebenarnya kamu pergi dari Retina Park adalah agar keamanan Ayana tetap terjaga," balas Jordan.

"Bisa dibilang begitu. Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri jika sampai Ayana terluka," ucap Eleana.

"Tunggu sebentar. Kurasa ada seseorang yang berada di depan rumah," balas Jordan.

Jordan lalu pergi ke depan rumah dan membukakan pintu.

"Estella?" tanya Jordan.

"Loh Jordan, apa yang sedang kamu lakukan di sini? Bukankah seharusnya kamu berada di Retina Park?" balas Estella.

"Panjang ceritanya," ujar Jordan.

"Ya sudah. Kesampingkan itu semua. Sekarang, di mana Eleana? Ada hal penting yang harus aku sampaikan padanya," balas Estella.

"Silakan masuk," ucap Jordan mempersilakan Estella untuk masuk ke dalam.

"Halo Estella. Apakah ada perkembangan?" tanya Eleana.

"Ini gawat. Aku mendapatkan informasi dari Sylviane bahwa Nico menyuruh seseorang membunuhmu dan Ayana. Kusarankan, kalian pergi dulu ke tempat lain. Aku dan Sylviane akan melaporkannya ke pihak berwajib terlebih dahulu," jawab Estella.

"Tetapi, ke mana aku harus pergi?" tanya Eleana.

"Bagaimana kalau ke Retina Park. Aku bisa antarkan kalian ke sana dengan helikopter pribadiku," jawab Estella.

"Tetapi untuk apa ke sana?" tanya Eleana.

"Karena Ayana juga berada di sana. Aku mau kamu melihat keadaan Ayana dan sebisa mungkin melaporkan kepadaku apa yang terjadi," jawab Estella.

"Apa kau yakin itu pilihan yang terbaik?" tanya Eleana.

"Kumohon Eleana. Itu juga akan memudahkanku untuk melacak kalian berdua," jawab Estella.

"Kurasa apa yang dikatakan Estella ada benarnya juga. Menurutku, mereka akan sulit untuk menarget dua orang sekaligus. Jadi, pasti mereka akan mencari salah satu dari kalian. Jika keduanya ada di Retina Park, kita bisa lebih mudah memonitor pergerakannya," ujar Jordan pada Eleana.

"Baiklah kalau begitu," balas Eleana.

"Dan soal barang bawaan kalian, bawa saja barang berharga kalian," ujar Estella.

"Tentu," balas Eleana.

Jordan dan Eleana lalu mengambil barang berharga milik mereka masing-masing dan segera mengikuti Estella. Tak jauh dari sana, sudah ada helikopter yang terparkir di sebuah lapangan. Ketiganya pun langsung menuju ke Retina Park dan turun di bagian selatan Retina Park. Saat mereka akan turun ...

"Hati-hati ya," ucap Estella.

"Ya," balas Eleana.

Ia kemudian turun dari helikopter. Saat Jordan akan ikut turun, Estella memegang tangan Jordan dan menyerahkan sesuatu lalu berkata,"Tekan benda ini kalau kamu merasa ada sesuatu yang mencurigakan. Aku akan segera ke sana. Dan satu lagi, anggap saja kalian ke sini untuk berlibur."

Jordan kemudian turun dari helikopter dan keduanya masuk ke Retina Park melalui pintu khusus pegawai. Kebetulan, di sana sedang tidak ada penjaga. Mereka lalu diam-diam masuk ke tempat wahana bermain di Retina Park.

"Jadi sekarang kita akan melakukan apa?" tanya Eleana.

"Kita coba saja permainan yang ada di sini. Nanti Estella akan mengantar kita kembali pada sore harinya," jawab Jordan.

"Baiklah, ayo. Aku mau naik kincir ria yang ada di sana," ucap Eleana sambil menunjuk sebuah wahana yang ada di depannya. Ia kemudian menarik tangan Jordan.

Sesampainya di sana ...

"Yah, antreannya panjang sekali. Kita makan dulu saja deh," ucap Jordan.

"Tentu," balas Eleana.

Jordan dan Eleana lalu pergi ke kafetaria untuk makan siang. Mereka juga mengobrol seputar perkembangan Retina Park yang begitu pesat. Tak terasa, waktu sudah berjalan lama. Mereka lalu kembali ke wahana kincir ria dan memainkan wahana tersebut.

"Pemandangannya indah ya kalau dilihat dari atas sini," ucap Jordan.

"Yah. Matahari terbenamnya terlihat dengan jelas dari dalam sini," balas Eleana.

Tiba-tiba, kincir ria yang dinaiki oleh Jordan bergoyang sedikit. Eleana hampir terjatuh, namun Jordan menangkapnya.

"Maaf," ucap Eleana.

"Ya, tidak apa-apa," balas Jordan.

Sementara itu.

"Kamu campurkan obat ini ke minuman yang akan disajikan ke Ayana. Uangnya akan kuberikan nanti."

"Tenang saja. Yang penting ada uangnya."

Di sisi lain, Jordan dan Eleana selesai menaiki kincir ria dan kembali ke kota dengan helikopter milik Estella. Sesaat setelah turun dari helikopter, Jordan merasakan hal yang aneh. Ia pun langsung memencet tombol yang ada pada benda yang diberikan oleh Estella. Keduanya lalu lanjut berjalan ke rumah Eleana. Saat akan sampai ...

"Eleana. Aku ingin mengatakan sesuatu," ujar Jordan.

"Ya sudah, katakan saja. Aku akan mendengarnya," balas Eleana.

"Apakah tadi di Retina Park menyenangkan?" tanya Jordan.

"Ya. Itu sangat menyenangkan kok. Aku sangat ingin kembali ke sana lagi saat situasinya sudah aman," jawab Eleana.

"Apakah kamu memiliki harapan tertentu?" tanya Jordan.

"Aku berharap dapat mengembalikan masa-masa di mana hidup begitu bahagia, dan mungkin menemukan orang yang mau menerimaku apa adanya," jawab Eleana.

"Kalau memang begitu, aku bisa-" balas Jordan.

Namun sebelum Jordan sempat menyelesaikan kata-katanya, sesuatu yang mengerikan terjadi.