Ini bukan pertama kalinya Rael melihatnya, tapi selalu takjub dengan milik pria kesayangan nya itu.
"Besar dan berdiri tegak, dasar pria tua menyebalkan. Kau terlalu jual mahal padaku. Kau salah berhadapan dengan wanita nakal ini. Takkan kubiarkan kau jadi milik orang lain pria tua." Gerurltu Rael pada dirinya.
Rael menelan salivanya seolah kehausan. Melarikan matanya ke mata pria itu memastikan jika sang pemilik tubuh indah itu masih terlelap.
Dengan keberanian yang dia kumpulkan serta membuang rasa malunya, Rael mulai meletakkan lidahnya di pangkal ereksi pria yang masih tidur tersebut. Dijilatnnya pelan serta canggung karena ini untuk pertama kalinya Rael melakukan hal berani pada lawan jenisnya.
Disentuhkan lidahnya dari pangkal ke ujung perlahan, hingga terdengar erangan sang pria yang akhirnya membuka mata.
"Arggh... Shit.. Rael.. Stop it. "
Bukannya berhenti, Rael malah semakin mempercepat aksi liarnya. Dave mendudukan dirinya dan meletakkan tangannya dikepala Rael.
"Hentikan Rael." Pinta Dave dengan menahan gairahnya. Terlihat dari erangan serta nafasnya yang mau tidak mau memburu karena aksi liar Rael.
Rael hanya menggelengkan kepala tanpa menghentikan aksinya. Rael mulai menutup matanya saat sebuah tangan mulai mengelus buah dadanya tidak tertutup bra karena Rael hanya mengenakan tanktop bertali tipis pagi itu.