Dave meraik wajah sang adik agar menghadap kepadanya.
"Kau keterlaluan Rael. Kau menyusup ke kamar seorang pria dan hamper memperkosanya."
"Itu bukan pemerkosaan namanya. Karena milikmu sudah berdiri tegak." Timpal Rael dengan seringai kemenangannya.
"Itu karena aku pria normal, adik yang nakal"
"Lalu kenapa tidak kau lanjutkan, dasar munafik"
"Jika yang menyusup ke kamarku adalah gadis lain, aku akan senang hati melampiaskan gairahku padanya. Dan akan aku puaskan wanita itu sampai dia tidak bisa melupakan percintaan panas kami."
Ujarnya sambil berjalan ke kamar mandi meninggalkan Rael yang masih terikat dengan top less di ranjang Dave.
"Serius Dave? Kau meninggalkan aku dengan keadaan seperti ini? Telanjang? Di abaikan?"
"Aku hanya tidak ingin ada gadis kecil tiba-tiba masuk ke kamar mandiku, menerjangku dari belakang tanpa aku sadari." Saut Dave dari dalam kamar mandi.
"Aku sudah dewasa Dave!? Sampai kapan kau menganggapku gadis kecil! Dasar pria menyebalkan." teriak Rael agar sang pemilik kamar itu mendengar.
Dave hanya menyeringai dari dalam kamar mandi. Lalu terdengar suara shower dibuka dan Dave memulai ritual mandi paginya tanpa gangguan sang adik.
Rael mulai menggigit bibirnya membayangkan tubuh telanjang Dave dibawah guyuran air shower. Serta air yang membasahi tubuh sexy pria itu.
10menit kemudian Dave keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggangnya. Dan itu adalah pemandangan paling sexy yang Rael berharap bisa ia saksikan setiap paginya.
Dave sama sekali tidak menolehkan wajahnya pada wanita yang masih terikat diranjangnya yang hamper telanjang itu. Dengan santai seolah tidak ada orang lain selain dia yang ada dikamar itu, Dave mulai memilih pakaian yang akan dia kenakan ke kantor pagi ini.
Dave mengenakan setelan jas mahalnya yang membuat pria itu semakin berkarisma di usia yang semakin matang, tampak tampan dan sexy. Rael sangat mengagumi penampilan Dave, sang pujaan hatinya itu.