Chereads / Princess Nadira / Chapter 6 - Pencarian Nadira

Chapter 6 - Pencarian Nadira

Pencarian Nadira

Setelah mendengar penjelasan dari bi Inah, mamah Nadira menelpon kembali suaminya yang sejak tadi sudah menunggu kabar dari rumah. Namun, ia mengurungkan niatnya untuk menceritakan semua pada suaminya, takut suaminya curiga kenapa Nadira bisa mengamuk dirumah, sampai kamar nya berantakan dan memecahkan kaca.

"Aku harus tenang, tak boleh gegabah dan salah mengambil keputusan" ucap mamah Nadira dalam hatinya

Mamah Nadira berfikir kemana ia mencari anaknya. Ia memulai dari menelpon Natan, bisa jadi Nadira pergi bersama Natan. Namun nomer Natan tak bisa dihubungi. Mamah Nadira menaruh kecurigaan pada Natan.

***

Ayah Nadira yang sedari tadi menunggu kabar dari rumah, merasa sangat khawatir. Ia mulai menerka-nerka siapa yang menculik Nadira. Selama ini ia berbisnis tak pernah berbuat curang atau merugikan orang lain. Karena tak sabar menunggu telpon dari sang istri ia coba menghubungi telpon Nadira.

"Tut.. tuuttt.... Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif" Suara operator yang memberi tahu nomor Nadira tak dapat dihubungi

"B*ngs*at" pekik ayah Nadira yang mulai tersulut emosinya. Tuan arga sudah mulai kebingungan mencari putrinya. Kabar dari Istri dan ajudan yang ia tunggu tunggu juga belum sampai padanya.

"Tringgh.. triingg.." handphone tuan Arga berdering

"Hallo,, apakah sudah ada kabar" ucap tuan Arga tidak sabar pada ajudannya

"Tuan sejauh ini kita sudah menemukan hotel tempat Nadira disekap" ucap ajudannya

"Oke bagus sekarang segera kesana

dan bebaskan putri saya, saya akan memberimu imbalan yang banyak" ucap tuan Arga

" Baik tuan, kami akan kesana untuk menjemput Putri tuan" ucap ajudan tuan Arga

Setelah ia mendapat kabar dari ajudannya tuan Arga hendak menelpon istrinya. Agar istrinya tak terlalu khawatir kemana putri kesayangannya pergi.

" Tuutt.. tuuttt.. "

" Ia sayang, apakah sudah dapat kabar dimana Nadira" ucap mamah Nadira

"Alhamdulillah, sudah sayang. Ajudan ayah sedang menuju hotel tempat Nadira disekap" ucap ayah Nadira

***

Pukul 05.30 wib seluruh ajudan ayah Nadira telah sampai di hotel tempat Nadira dibawa. Mereka langsung menuju resepsionis untuk menanyakan keberadaan Nadira dihotel tersebut.

" Selamat pagi bapak, ada yang perlu dibantu" ucap seorang petugas hotel

"Pagi, kami ajudan dari tuan Arga Wijaya, kami ingin mengechek keberadaan tuan putri Nadira Wijaya di hotel ini, apakah dia ada disini " ucap salah satu ajudan ayah Nadira sambil menunjukan kartu tanda pengenal kepada petugas hotel

"Maaf tuan, kami tak bisa memberikan data pengunjung tanpa alasan yang jelas" ucap petugas hotel

"Kami bisa jelaskan. Putri atasan kami diculik oleh seseorang dari informasi yang kita dapatkan dia sekap dan dibawa dihotel ini. Atas perintah tuan Arga untuk menjemput putrinya. Putri beliau dalam bahaya, dia disekap oleh orang tak dikenal dan dibawa kesini. jika kalian tak memberikan ijin kepada kami untuk menjemput tuan putri Nadira kalau terjadi kejahatan terhadapnya apa kau akan bertanggung jawab?? Ucap ajudan ayah Nadira yang mulai tersulut emosinya

"Baik tuan, kami meminta nomor telepon tuan Arga untuk konfirmasi masalah tersebut" petugas hotel mencoba mencari tau kebenaran ajudan dari ayah Nadira agar tak salah langkah nantinya.

"Baik silahkan, ini nomor telpon tuan kami" ucap ajudan ayah Nadira

Setelah seberapa saat petugas hotel menelpon ayah Nadira. Petugas hotel memberikan ijin ajudan ayah Nadira ditemani oleh petugas hotel untuk mendatangi kamar yang diduga ada Nadira didalam nya.

***

Kelopak mata Nadira bergerak gerak tatkala wajahnya tertepa cahaya lampu yang terang. Seseorang bersembuyi dibalik tembok segaja menghidupkan lampu dikamar hotel agar Nadira segera bangun. Kepala Nadira terasa berat, badanya terasa sakit semua. Setelah kelopak matanya terbuka sempurna ia kaget telah berada di suatu kamar hotel.

"Siapa yang membawa aku kesini" ucap Nadira dalam hati

Ia melihat sekelilingnya tak ada siapapun. Kamar hotel yang mewah. Ini adalah kamar hotel bintang lima dikotanya. Entah siapa yang membawanya kesini.

Saat ia memperhatikan tubuhnya dia tak melihat ada bekas luka atau apapun. Ia masih menggunakan pakaian yang sama seperti semalam. Nadira melihat jam sudah pukul 6 pagi.

Kemudian ia membuka handphone miliknya ternyata banyak panggilan tak terjawab dari kedua orang tuanya. Lalu Nadira dompet, dan tas milikinya lalu segera pergi dari kamar hotel itu tanpa mencari tau siapa yang membawanya ke hotel. Yang ada dalam fikirannya dia harus segera kembali kerumah agar mamahnya tak panik mencarinya.

Sesampainya ia dilobi Nadira melihat beberapa orang berpakaian rapi, bertubuh besar dan gagah. Karena ia terburu-buru Nadira segera pergi keluar untuk mencari taksi. Karena hari masih pagi disekitar hotel tak ada taksi.

"Haduh, gak ada taksi disini,aku harus pesan ojek online saja sepertinya agar lebih cepat" ucap Nadira dalam hati

Kemudian Nadira memesan ojek online via handphone, namun karena masih pagi juga ia tak kunjung mendapat driver ojek online. Nadira kebingungan bagaimana cara ia bisa pulang, dia pun mencoba menelpon orang tuanya namun panggilannya tak jawab juga.

Ditengah kebingungan untuk mendapatkan kendaraan pulang, Nadira dihampiri oleh laki laki tampan dengan mobil mewah.

"Tuan putri, bersediakah tuan putri saya antar pulang" ucap laki laki tampan tersebut

"Siapa kamu, jangan jangan kamu yang bawa aku ke hotel ini semalam ya" ucap Nadira kepada laki laki itu sambil mengacungkan jari telunjuk diwajah laki laki itu

"Heh, enak aja lo kalo ngomong, emang gue laki laki apaan? Bawa-bawa wanita ke hotel? Saye laki laki baik baik ya! Udah baik mau gue tolongin buat pulang ini malah dituduh lagi, parah kamu ya" ucap Laki-laki tersebut

"Ayok sini buruan naik sebelum gue berubah pikiran" tambahnya kembali

"Yaudah kalo gitu" Nadira menyetujui tawaran dari laki laki tersebut karena ia harus segera pulang

***

"Maaf, tuan saudara Nadira Wijayanto berada dikamar 405 lantai 6" ucap seorang petugas hotel

Para ajudan ayah Nadira segera menghampiri kamar 405, dengan terburu buru agar tak terlambat.

"Tok.. tok.." tak ada jawaban orang sekali dari dalam dan pintunya sudah terkunci. Nadira sudah keluar dari kamar hotel.

Para ajudan pun turun kembali untuk konfirmasi ke resepsionis apakah Nadira sudah cek out, sebagian dari mereka keluar untuk mencari Nadira diluar hotel. Bisa jadi Nadira masih berada disekitar hotel.

"Tuan Arga putri anda sudah cek out sejak jam 06.10 wib, kami kehilangan jejak putri anda" ucap salah satu ajudan kepada tuan Arga lewat saluran telepon

"Apakah ada jejak orang lain dikamar tersebut selain Nadira" tanya tuan Arga yang penasaran siapa yang menculik putrinya

"Tidak tuan, berdasarkan penelusuran saya tak ada jejak orang lain selain putri Nadira, saat cek in dihotel pun menggukan indentitas milik putri Nadira tuan" ajudan tuan Arga mencoba menjelaskan

"Cari putri saya sampai ketemu, jika tak mampu menemukannya aku akan cari orang lain untuk menggantikan kalian" ucap tuan Arga

"Baik tuan kami akan melakukan yang terbaik untuk tuan" ucap ajudan tuan Arga