Beatrice berpikir ia tidak perlu lagi menutupi semua. Jika Adler dan Genevieve terus saling mengulur, maka cinta mereka ini akan terkatung-katung begitu saja tanpa kejelasan.
"Ayo." Mata Adler berbinar-binar. Disimpannya lagi kotak beludru itu ke dalam saku celana.
Adler akan mengatakan segalanya. Laki-laki itu berjanji akan menceritakan semua tentang dirinya. Tak ada lagi hal yang ingin ia sembunyikan karena Genevieve adalah gadis yang tepat. Perempuan yang akan ia jadikan tambatan hati.
Jantung Beatrice dan Adler sama-sama berdetak kencang. Mereka berdua sudah berdiri di depan pintu flat Genevieve.
"Dia ... di dalam?" tanya Adler, antusias. Ia ingin sekali melompat masuk untuk merengkuh tubuh Genevieve lalu menghujaninya dengan cinta.
"Ya. Biar aku ketuk pintu." Beatrice mengetuk dengan tangan yang gemetar. Ia sebenarnya merasa deg-degan memikirkan bagaimana respons Genevieve saat tahu bahwa Beatrice yang mengizinkan Adler masuk ke dalam apartemennya.