Keysa tampak kebingungan memilih pakaian yang cocok untuk pergi ke acara nanti.
"Sebaik nya aku melihat di internet," Keysa pun mengambil ponsel nya.
Tentu Keysa saat ini sangat berhati-hati dalam memilih pakaian, pakaian yang cocok sangat penting bagi seorang wanita. Apalagi ini adalah pertemuan bisnis penting, tentu Keysa tidak ingin mempermalukan perusahaan dan juga dirinya sendiri.
"Sepertinya ini bagus," Keysa tampak memegangi dress berwarna rose gold, tentu kulit putih Keysa akan sangat cocok dengan dress satu ini.
"Nnyonya muda, tuan muda Angga sedang menunggu nyonya muda di bawah" pelayan berbicara dari luar.
"Iyaa, katakan aku sebentar lagi turun." Jawab Keysa.
"Baik nyonya muda" ucap pelayan kemudian turunn kebawah.
"Aku rasa ini sudah lumayan" Keysa melihat diri nya di pantulan cermin.
Keysa keluar dari kamar bergegas turun ke bawah untuk menemui Angga.
..........
"Udah lama nunggu kak" Keysa menghampiri Angga yang tengah duduk di ruang tamu, dengan secangkir teh yang sudah di sajikan oleh pelayan.
Angga pun menoleh, tampak keysa berdiri anggun dengan dress di bawah lutut berwarna rose gold dengan heels berwarna putih mengkilat, sangat cocok dengan kulit nya, banyak yang menarik tidak bisa di jelaskan di sini, seperti rambut hitam yang di ikat tinggi, juga perhiasan kalung simple menambah keanggunan nya.
Angga sempat terpesona melihat Keysa yang terlihat sangat berbeda dari yang biasa dia lihat di kantor.
*Kapan dia tumbuh menjadi wanita dewasa dan cantik seperti ini* batin Angga.
Angga masih terlihat menatap Keysa tanpa berkedip sedikit pun, seolah melihat sesuatu yang sangat mengagumkan.
"Kak," Keysa menatap Angga, heran melihat Angga yang sejak tadi menatap nya.
"Eh, iya, ayok" Angga sontak bangun dari lamunannya.
"Iya ayok" balas Keysa.
Angga pun bangkit dari tempat duduk nya, bersamaan dengan Keysa hendak meninggalkan rumah.
"Tunggu sebentar" ucap Keysa.
"Ada apa?" Tanya Angga.
Keysa membalikkan badan Angga hingga berhadapan dengan nya, Angga tentu merasa bingung dengan tingkah Keysa yang seperti ini.
"Lihat kita mengenakan pakaian yang senada, kebetulan sekali," Keysa menunjuk kemeja dalaman yang di pakai Angga di balik jas nya.
"Wah iya, aku baru memperhatikan nya," Angga pun tertawa kecil.
"Bahkan tuhan pun ingin membuat kita serasi," Keysa tersenyum menatap Angga, ( pertemuan sang mantan kekasih yang dulu nya saling mencintai, tentu kalian yang sedang membaca ini juga tau situasi apa yang sedang terjadi disana).
Perkataan Keysa barusan sontak membuat Angga sadar bahwa kehadiran diri nya adalah pengganggu dalam rumah tangga Keysa dan Dion yang merupakan adik nya.
"Ayok" Angga mengajak Keysa.
Keysa pun mengangguk, Angga dan Keysa pun bergegas menuju tempat acara di langsung kan.
..........
Mobil berhenti di depan gerbang yang sangat tinggi, tempat yang mewah dan tentu nya besar, tidak asing lagi jika melihat tempat mewah dan besar seperti ini didalam cerita ini, karna di cerita ini banyak orang kaya yang kekayaan nya melampaui batas.
Keysa dan Angga pun turun dari mobil, tampak dua orang pria tengah menunggu di depan gerbang.
Angga pun memberikan undangan nya kepada mereka, tentu mereka terlebih dahulu mengecek undangannya asli atau palsu, sebab akhir-akhir ini banyak sekali penyusup memasuki pesta dengan cara memalsukan undangan.
"silahkan masuk pak" gerbang pun terbuka.
"Ayok," ucap Angga.
"Iya" jawab Keysa.
"Tidak usah gugup, anggap saja kita sedang merayakan kelulusan bersama teman-teman SMA kita" Angga tersenyum menatap Keysa berusaha membuat Keysa sedikit tenang.
"okey,," Angga masih menatap Keysa, tentu nya menunggu jawaban dari nya.
Keysa pun mengangguk.
Angga dan Keysa memasuki halaman rumah tersebut dengan bergandengan tangan layak nya seperti pasangan.
Suasana yang begitu megah dan mewah, halaman luas yang di penuhi banyak sekali orang, ada begitu banyak lampu yang menambah keindahan di sana, minuman dan makanan tertata banyak sekali di meja, ada banyak pria tampan tentu nya juga wanita cantik dari berbagai Negara, ini adalah pertemuan besar, wajar saja jika membuat Keysa merasa sedikit gugup.
"Masih gugup?" bisik Angga.
"Sedikit" jawab Keysa.
Celine memperhatikan mereka dari kejauhan, keduanya tampak intim, meski hanya sebatas saudara ipar.
"Kenapa Cell,?" ternyata Raja juga memperhatikan tingkah Celine yang terlihat cemburu.
"emm, gapapa kok pak" jawab Celine kemudian meminum wine yang ada di tangan nya.
"Ayok" ajak Raja.
"Kemana pak?" Tanya Celine.
"Tentu saja pergi menyapa mereka" Raja menarik tangan Celine bergegas menghampiri Angga dan Keysa yang tengah mengobrol.
"Malam pak Angga" Raja memberi sapaan kepada Angga.
"Malam pak Raja, mau minum?" Angga menawarkan minuman.
Raja pun mengambil minuman yang di berikan Angga dan kemudian meminum nya.
"Hai Cell, lama ga ketemu" Nadira dan dion pun menghampiri mereka yang tengah berkumpul bersama.
"Hai" jawab Celine.
Pandangan keysa langsung tertuju pada tangan Nadira yang menggandeng tangan Dion suami nya, Keysa hendak menegur namun dia baru sadar bahwa sekarang dia dan Angga juga bergandengan tangan, posisi pasangan mereka tertukar saat ini.
"Malam hadiran semua, saya keluarga besar ANDALA GRUOP sangat berterima kasih atas kehadiran para tamu yang sangat terhormat ini untuk memeriahkan acara peluncuran produk cosmetic baru kami pada malam ini," ucap pemilik perusahaan besar ANDALA GROUP.
Para tamu pun bertepuk tangan yang meriah.
"Baik lah para tamu undangan saya tidak akan bicara panjang lebar lagi, mari kita nikamatin pesta malam ini, tapi sebelum itu kita akan memain kan sebuah permainan dimana nanti nya kita semua akan berdansa bersama, ditengah tengah permainan lampu akan di mati kan, nah pasangan yang berhasil berdiri di tengah aula dansa mereka lah pemenang nya." Tambahan dari pak Andala.
Lagi-lagi para tamu bertepuk tangan dengan meriah.
"Kedengarannya sangat seru," ucap Celine.
"Iya," jawab Keysa.
Tentu tidak untuk Nadira karna tidak mungkin Dion akan berdansa dengan nya, apalagi ada Keysa di sini.
"Mari kita mulai permainan ini" musik dansa pun langsung terdengar memenuhi seluruh tempat ini.
"Mari berdansa," Dion mengulurkan tangan nya kea rah Keysa.
"Tentu," Keysa pun menerima ajakan Dion untuk berdansa bersama.
Begitu juga dengan Angga yang tengah berdansa dengan Celine, hanya Raja dan Nadira lah yang masih belum berdansa.
*menjengkelkan sekali, lama di sini bisa membuat ku terbakar,* batin Nadira.
"Apa kamu cemburu melihat Dion dan Keysa menari bersama." Raja memperhatikan tatapan Nadira yang sejak tadi tertuju pada mereka.
"Apaan sih" Nadira menoleh menatap Raja.
"Ayolah, tidak usah menyangkal, aku melihat nya begitu jelas," ucap Raja.
"Sebaik nya urusi saja urusanmu sendiri," Nadira tampak kesal.
"Lihat lah dirimu ini, bahkan sudah sangat lama masih sama tidak bisa melupakan mantan kekasih mu" Raja terlihat ingin memanasi Nadira.
Nadira tiba-tiba tertawa.
"Lihat lah dirimu ini, bahkan lupa untuk bercermin, setidak nya aku jauh lebih baik dari mu, aku pernah bersama nya, sedang kan kamu hanya di anggap sebagai teman, dia bukan nya tidak mengerti, tapi memang tidak menginginkan mu, menyedihkan sekali," ucapan Nadira terdengar menyakitkan bagi Raja.
"Kenapa tidak menyangkal, apa kah ucapan ku benar pak Raja" Nadira semakin menjadi-jadi.
"Ah sudah lah, aku masih harus menyapa para tamu yang lain, silahkan menikmati pertunjukan yang menyenangkan ini" Nadira pun meninggal kan Raja.
"Agh," Raja membanting gelas yang di pegang nya.
"Lihat saja aku akan merebutnya dari Dion," ucap Raja yang tengah memperhatikan Keysa dan Dion yang sedang berdansa.