Chereads / Katya and Earta / Chapter 2 - 02 – Bond with Envira

Chapter 2 - 02 – Bond with Envira

Katya seperti bisa melihat badai. Petir sekali lagi menyambar. Membuat suara gemuruh yang besar di atas langit gelap.

Katya berjalan memasuki putaran tornado dahsyat. Ini pasti mimpi, ucapnya dalam hati.

"Katya," sebuah suara lembut memanggilnya, Katya menoleh ke belakang. Tidak ada siapa-siapa disana.

"Katya, bangun!"

Katya yakin, kali ini dia benar-benar sudah sadar sepenuhnya.

"Katya, kau tidak kenapa-kenapa, 'kan?" suara super-lembut Julia sedikit menenangkan Katya yang masih berusaha keras untuk mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Katya," Freya terlihat lega ketika melihat Katya sudah terbangun.

"Apa yang terjadi?" sergah Adrian, membuat Katya sedikit terlonjak.

"Apa?"

"Kau baru saja pingsan selama 3 hari, Katya."

Pernyataan Adrian tersebut membuat Katya terperangah. Tiga hari? Rasa-rasanya baru kemarin Katya tersambar petir.

"Ceritakanlah," desak Freya, setengah khawatir dan setengah ingin tahu.

Julia mengerti, dia memutuskan untuk keluar dari kamar Katya, meninggalkannya bersama kedua sahabatnya.

Katya segera menceritakan semua yang dia alami tiga hari yang lalu (yang sebenarnya ia rasa baru kemarin) tanpa pikir panjang. Kedua sahabatnya mendengarkan dengan wajah sedikit heran.

"Baiklah, baiklah kami percaya padamu," ucap Freya, menenangkan sahabatnya yang juga sebenarnya terlihat sedikit kebingungan.

Katya menghela napas lega, setidaknya, ada sahabatnya yang percaya (sepertinya).

"Oh, bagaimana dengan liburan ke luar negeri? Sepertinya itu sebuah rencana yang bagus," dengan cepat, topik di ruangan itu berubah.

Seketika, mereka bertiga membicarakan tentang rencana liburan, seperti sebelumnya tidak terjadi apa-apa.

***

Dan, beruntungnya, Rhino dan Julia juga akan pergi ke Inggris 3 hari lagi. Julia memiliki sebuah urusan di Inggris, sedangkan Rhino ikut menemani.

Senyum cerah tertempel di wajah Katya saat mendengar kabar tersebut dari kakak laki-lakinya tersebut.

Malam-malam Katya dilewati dengan perasaan tidak sabar.  Liburan dihabiskan dengan jalan-jalan di Inggris, ah, rasanya jika ada mesin waktu, Katya ingin segera pergi ke tiga hari setelahnya.

"Katya!" panggil Julia saat Katya sedang melintas di ruang tamu. Katya menghampiri Julia, duduk di sampingnya.

"Rasanya baru kemarin aku melihat gadis 13 tahun yang menangis karena melihat buku novelnya," Julia memainkan rambut ikal Katya. "Sekarang dia sudah lulus, waktu cepat sekali berlalu."

Sebenarnya Katya juga merasakan hal yang sama. Rasanya baru kemarin Katya melihat gadis berumur 18 tahun mengulurkan tangannya. Seorang gadis berkepribadian dingin yang memiliki hati sangat hangat di dalamnya.

Katya juga ingat pertama kali melihat kakaknya berkencan dengan Julia. Setelah bersahabat selama 2 tahun dengan Katya, Julia akhirnya mengenal Rhino, dan...kalian tahu apa yang terjadi hingga mereka menjalin hubungan seperti sekarang.

"Katya apakah ada seseorang yang kamu sukai?" Katya setengah terkekeh mendengar pertanyaan tersebut. Kemarin Freya, sekarang Julia.

"Tidak."

Setelah itu, suasana kembali lengang. Tanpa suara. Katya dan Julia sedang sibuk melihat pemandangan alam saat malam hari dari dalam rumah. Di balik kaca yang membatasi antara dalam ruangan dan luarnya, banyak sekali kejadian yang menunggu Katya.

***

"Freya," gadis yang dipanggil itu menoleh, rambut hitam panjangnya tergerai indah. "Pastikan kau sembunyikan kekuatanmu baik-baik, para pemburu masih berkeliaran di luar sana, kau mengerti apa yang akan terjadi, 'kan, bila mereka sampai tahu keberadaanmu?"

Freya menghela napas berat. Dia bahkan sudah hafal peraturan tak tertulis itu di dalam keluarganya. "Baik, bu."

***

Tak terasa, tiga hari berlalu dengan cepatnya. Katya rasanya antusias sekali setelah sekian lama dia tidak pergi ke luar negeri. Terakhir kali dia pergi ke liar negeri adalah bersama orang tuanya, ya, bersama orang tuanya.

Katya dengan semangat menyeret koper yang berisi banyak sekali barang pribadinya. Saking terbutakannya oleh antusiasme yang sangat tinggi, Katya sempat terpisah dengan kakak dan kedua sahabatnya.

Envira. Entahlah, Katya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan negara tersebut, hanya saja, seperti ada ikatan di antara mereka berdua. Sebuah ikatan.

"Ah, sayang sekali aku harus meninggalkan Courie," ucap Julia, Courie adalah kucing persia kesayangan Julia yang sangat lucu.

"Hanya sebulan kok."

Timpalan Rhino tidak lagi digubris oleh Julia.

Katya mengamati kedua sahabatnya, Adrian dan Freya. Tak biasanya hari ini Freya sangatlah pendiam, biasanya dia sangat cerewet membicarakan hal dari ujung Merkurius sampai ujung Neptunus.

Katya membuka ponselnya, membuka aplikasi pesan dan berbincang dengan Adrian soal Freya.

"Adrian, Freya terlihat sangat pendiam hari ini. Apa dia ada masalah?" pesannya terkirim dan langsung dibaca oleh Adrian.

"Entahlah, dari raut wajahnya sepertinya memang dia ada masalah," jawaban Adrian terkirim ke ponsel Katya.

"Aku harap dia baik-baik saja, rasanya aneh kalau tidak ada ocehannya selama perjalanan ini," timpal Katya menanggapi Adrian.

Kalian tahu? Freya adalah anak yang paling aktif di antara mereka bertiga, walau Katya juga termasuk anak yang lumayan aktif, tetapi, dia tidak seaktif Freya.

Pada dasarnya, Freya memang adalah anak yang terkenal ceria, aktif, dan juga hangat (dia tidak ada masalah dengan keluarganya, keluarganya yang kaya bukanlah tipikal keluarga yang ada di drama). Jadi, akan aneh rasanya bagi Adrian dan Katya saat Freya terdiam seribu bahasa, rasanya bukan Freya.

Mereka berdua sempat berbincang-bincang lewat ponselsebelum pengumuman pesawat akan segera lepas landas dikumandangkan.

Akhirnya, pesawat mulai terbang ke Envira. Sebuah petualangan yang menarik dan mematikan telah menunggu mereka. []