Tahun 720 Sebelum Masehi. Sekelompok orang sedang berlarian menghindar dari para penjaga yang mengejar-ngejar mereka.
Sebuah batu kristal telah dicuri dari museum. Earta v², para pencuri berasal dari Earta v². Dan, mereka mencuri sebuah batu pusaka paling suci yang dijaga dengan sangat baik.
Tapi, para pencuri dari Earta v² menggunakan kekuatan mereka untuk melumpuhkan para penjaga. Dan, sepertinya, mereka semua berasal dari dimensi lain karena kehanyakan warga Earta v² tidak memiliki kekuatan. Apalagi, mereka bisa melakukan perjalanan lintas dimensi menuju ke Earta v¹, rasanya mustahil sebuah dimensi dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan yang cukup tertinggal (dibandingkan dimensi-dimensi yang lainnya) bisa melakukan perjalanan lintas dimensi dan membuka kekuatan mereka.
Kesalahan fatal dilakukan oleh sekelompok pencuri itu sehingga mereka akhirnya tertangkap dan dibawa menghadap ratu Earta v¹.
Mereka dipenjara sebelum mereka dieksekusi, tapi para kelompok pencuri itu masih bisa berpikir.
"Halo, pencuri," ucap ratu, menekankan pada kata pencuri. Sapaan ratu tidak digubris.
Tanpa basa-basi, salah satu dari kelompok pencuri memanipulasi pikiran ratu. "Nama kami bukan kelompok pencuri, bodoh."
Matanya berubah menjadi merah menyala, di dalam gelapnya penjara bawah tanah, ratu yang sudah termanipulasi pikirannya, mencekik dirinya sendiri.
Ratu melihat mata yang merah menyala, seketika, ratu menyadari bahwa mereka adalah Red Eyes, dan, ratu juga sadar bahwa yang memanipulasi pikirannya adalah ketua mereka sendiri, Elvana.
"Elvana, brengsek kau!" ucap sang ratu sebelum tubuhnya roboh, jatuh ke tanah, dan ratu tidak bernafas lagi.
Sang pengendali besi membengkokkan besi tersebut sehingga membuka jalan bagi mereka. Penjara bawah tanah, tingkat paling bawah. Dan, hanya dijaga oleh 2 penjaga yang pongah dan merasa dirinya paling hebat diantara tahanan-tahanan. Tapi, dengan mudahnya 2 penjaga itu berhasil dibunuh.
Elvana dan antek-anteknya adalah para pemilik kekuatan dari berbagai dimensi yang membenci seluruh dimensi di dunia. Dikarenakan dendamnya yang besar, mereka berambisi untuk menghabisi seluruh dimensi. Dan, mereka akan mencari sebuah batu kristal yang sekarang disembunyikan entah dimana untuk menyelesaikan rencana mereka.
***
"Yah, kurang lebih begitulah sejarah Red Eyes yang aku tahu," Freya mengakhiri pembahasannya soal Red Eyes. "Adrian, belok ke kanan."
Hamparan gurun pasir terpampang jelas di mata mereka bertiga. Tapi, semuanya terasa berbeda, ini seperti bukan dunia mereka.
Katya, Freya, dan Adrian turun dari mobil. Mereka berniat akan menyusuri gurun itu.
"Sepengatahuanku, Nachovy seharusnya disembunyikan disini," ucap Freya, memberitahu.
"Apa yang terjadi jika Nachovy jatuh di tangan Red Eyes?" tanya Adrian. Membuat Freya berhenti sejenak.
Freya membalikkan badannya. "Buruk, skenario terburuk akan terjadi. Dan, jika Red Eyes berhasil mengaktifkan Nachocy, maka seluruh dimensi akan hancur dan terbentuk kembali, seperti sebuah lahan kosong tanpa akhir. Navochy juga bisa mengabulkan seluruh permintaan orang yang menemukannya, maka Elvana sendiri akan memuaskan ambisinya."
Saat mereka kembali memutar kepala ke depan, sebuah gunung salju dengan pepohonan rimbun terapit di antara gurun pasir dibawah langit merah muda. Sudah jelas, ini bukan dunia mereka lagi.
"Sudah berapa lama kalian menyembunyikan semua ini dariku?" tanya Katya ketus.
"Kat, aku benar-benar minta maaf, hanya saja—"
"I tell everything, to you guys, aku benar-benar membuka diriku di depan kalian. Dan, sekarang apa?" potong Katya dengan kesal.
"Katya, kami hanya, kami hanya mengira kau, biasa," jelas Adrian.
"Biasa? Normal? Seseorang yang pernah bilang bahwa semua orang di dunia istimewa, mengatakan hal yang seperti itu?"
Katya menghunjam hamparan pasir dengan keras, memunculkan debu tebal yang sedikit memisahkan antara Katya dan kedua sahabatnya.
ZING! Sebuah pisau melayang di udara menancap tepat 1 inci di sebelah Katya. Red Eyes, dan sekarang mereka harus bertarung.
Adrian melayangkan pisau dengan kobaran api di ujungnya, yang tepat menancap ke salah satu mata anggota Red Eyes.
Freya dengan sigap berlari kesana kemari dengan kecepatan tinggi, menancapkan besi yang keluar dari tangannya. Djárn, Freya adalah seorang pengendali besi. Ras yang paling langka dengan kekuatan terlangka pula yang ada di seluruh dunia.
Katya dengan memanfaatkan pasir untuk bersembunyi, menyetrum semua orang dengan petir. Tapi seorang Harea, pengendali pasir, berhasil membalikkan keadaan.
Berapa kalipun Katya berhasil untuk melepaskan diri dari cengkraman pasir, tetap saja hal itu menguras tenaganya. Berbeda dengan kedua temannya yang sudah berlatih secara sembunyi-sembunyi.
Sebuah pasir menghantam Katya dengan keras ketika dia terbang. Membuatnya menukik tajam dan tak sempat mendarat hingga di jatuh di hamparan pasir.
Ketika matanya sudah mulai kabur, Katya melihat dua pegasus dan semuanya mulai gelap.
***
Jatuh. Katya terjatuh ke dalam lautan biru gelap. Dalam dan tanpa cahaya. Tangannya menengadah, mencoba menggapai apapun supaya dia bisa naik ke permukaan. Tapi, sejatinya, lautan itu kosong dan hampa, tidak ada apa-apa disana.
Sekejap mata, Katya terbangun dengan keringat bercucuran deras dari dahinya. Untung saja hanya mimpi.
Pintu kamar terbuka, Katya menoleh, melihat Adrian yang baru saja membuka pintu.
"Kau sudah bangun?" tanyanya, basa-basi.
"Ya, seperti yang kau lihat," jawab Katya malas.
"Katya, aku rasa kau harus dengar hal ini," kalimat yang baru saja dilontarkan Adrian membuat Katya fokus. "Saat kau pingsan tadi, mereka—dua orang penunggang pegasus itu, melakukan tes DNA kepada aku dan Freya, dan, mereka juga mengambil sampel DNA-mu. Ya, aku tahu itu tidak sopan, tapi..."
"Tapi?" kedua bola mata Katya membesar.
"Mereka menemukan sesuatu, Katya. Sesuatu yang menakjubkan, yang tidak akan pernah kita bertiga bayangkan sebelumnya. Kau berbeda, Katya. Kau bukan keturunan dari dimensi-dimensi lain yang memang ditakdirkan untuk memiliki kekuatan. Kau adalah satu-satunya keturunan yang tersisa dari Klan Ives. Leluhur kedua Earta. Kau seorang Earta Murni, semurni-murninya. Dulunya, Earta sama seperti dimensi-dimensi lain, orang-orang yang tinggal di kedua Earta juga memiliki kekuatan. Tapi, Earta mulai tertinggal karena dipijaki orang-orang bodoh dan sombong yang merasa diri mereka superior. Klan-klan yang dulunya senang bekerja sama dengan penduduk Earta mulai pergi satu per satu, meninggalkan para penduduk Earta dengan kepongahan mereka. Hanya, Klan Ives yang bertahan di Earta, tapi, mereka mulai bertindak pasif dan lebih memilih bersembunyi. Saat terjadi perang, seluruh Ives yang bertahan mati-matian untuk membantu manusia malah dibantai. Hanya sedikit yang tersisa, seorang bayi yang disembunyikan. Di sebuah gurun pasir, dibekukan sehingga dia tidak bertambah tua. Hingga, suatu saat, sebuah keluarga menemukannya dan merawatnya," ucap Adrian, menjelaskan.
"Tunggu, jangan bilang bayi itu—"
"Dan, bayi itu adalah kamu, Katya," potong Adrian. "Dengar, Kat, kamu—"
"Apakah kalian mau melanjutkan obrolan romantis kalian?" tanpa salam, Freya asal masuk ke kamar dimana Adrian dan Katya berada.
"Freya!"
"Maksudku, Ad, aku bisa menjelaskan lebih detail daripada kamu," sahut Freya.
Katya dan Adrian menatap satu sama lain, baiklah, itu ide bagus. Katya sendiri juga ingin berkenalan dengan dua penunggang pegasus itu.
Tidak seperti yang dibayangkan Katya. Kedua penunggan pegasus itu menyapa Katya dengan sangat ramah, sepertinya mereka berdua kakak-beradik.
"Aku Olivia Evenyard, panggil saja Olivia," sang adik (sepertinya) terlihat lebih bersemangat saat perkenalan.
"Aku Eden."
Suasana kembali sunyi selama beberapa saat.
"Katya, aku yakin Adrian sudah menceritakan kurang lebih sebagian besar yang sebenarnya ingin aku jelaskan lebih detail kepadamu," Freya memecahlan kesunyian di ruang santai itu. "Kau seorang Ives, ya, salah satu klan tua yang dibantai puluhan tahun yang lalu, kau satu-satunya Ives yang tersisa."
"Lalu, apa pentingnya hal itu? Aku hanyalah seorang anak biasa yang ditemukan di tengah gurun dalam keadaan beku!"
"Kat, kau tahu apa kelebihan para Ives? Mereka punya ikatan dengan Nachovy, sebuah batu yang sangat suci dan juga memegang kuasa penuh atas seluruh dimensi. Dan, ini bukannya aku meremehkan kekuatanmu, tapi, jika kau bisa berlatih lagi, kau bisa membuka lebih banyak kekuatan yang sebenarnya ada dalam dirimu," jelas Freya, mencoba menenangkan Katya yang terlihat campur aduk antara sedih, marah, kecewa, semuanya kacau balau setelah dia tahu siapa dia sebenarnya.
"Katya, jika kau berhasil menguasai dan meningkatkan kekuatan ikatanmu dengan Nachovy, kau bisa mengendalikan kedua Earta dan dimensi lainnya, sesuai keinginanmu," kecemasan perlahan muncul di mata Freya. "Yang selamat dari pembantaian bukan hanya kau, Katya. Ada seorang wanita, dia juga seorang Ives yang kuat. Dan, sialnya, dia adalah Elvana." []