Akhirnya, sambil menunggu gadis Elf yang pingsan itu bangun, Akbar pun menyiapkan berbagai macam kebutuhan yang akan digunakannya untuk merawat gadis itu, dari kayu bakar, kain sisa dari reruntuhan rumah untuk selimut tidur, dan makanan dari hutan.
Tapi sampai malam tibapun gadis itu belum siuman juga, sehingga mau tidak mau Akbar pun hanya berjaga-jaga disamping gadis itu sambil mengomel-ngomel soal kejadian tadi.
"Cih, padahal misiku Cuma harus menyelamatkan orang sajakan? Tapi kenapa aku bukannya langsung pergi ke misi selanjutnya dan malah menunggu gadis ini sadar sih? Benarkan Noah?" kata Akbar mengomel mengenai apa yang sebenarnya terjadi sambil menoleh kearah kuda gerobak yang dia dapatkan dari questnya.
Tentu saja Akbar mengomel seperti itu, karena saat sore tadi misinya sudah selesai dan sudah mendapatkan hadiah Quest berupa gerobak dan kuda, dirinya langsung diberi Quest terbaru yang menyuruhnya pergi ke suatu daerah.
Tapi disaat dirinya ingin pergi menuju tempat selanjutnya bersama kuda gerobaknya yang dia beri nama "Noah" itu, dirinya sempat menoleh kearah gadis Elf kecil yang dia tidurkan di sebuah reruntuhan rumah itu, dan di saat dia melihat gadis Elf yang pingsan tak berdaya itulah muncul rasa khawatir dihatinya kalau gadis itu akan celaka lagi jika dia tinggalkan sendirian di tengah desanya yang hancur lebur itu, sehingga dengan berat hati Akbar pun memutuskan untuk merawat gadis itu sampai dia bisa meninggalkannya ditempat yang aman.
"Apa aku gunakan Good Handku untuk membuatnya sadar sekarang lalu meninggalkannya? Tidak jangan begitu, gadis ini masih hidup tahu, jadi tidak perlu sampai menggunakan sihir tingkat tinggi untuk membangunkannya, lebih baik aku beri saja dia makan saat dia bangun dari pingsannya kemudian meninggalkannya, eh, tapi bagaimana kalau dia bangunnya sampai berhari-hari seperti orang koma di RS? Eh bentar, harusnya dia malah sudah death kan karena dia belum makan apa saja sejak …."
...
!
"Akhhh! Sial, padahal biasanya aku langsung bisa menyelesaikan misiku tanpa basa-basi saat jadi Jibril, tapi kenapa sekarang aku sulit untuk focus mengejerjakannya sih? Ini pasti karena "perasaan" dari hawa nafsu yang diberikan tuan Esa, sudah kuduga kalau perasaan itu sama sekali tidak penting bagi pekerja keras ya, itulah sebabnya kenapa manusia sering bertele-tele dan buat masalah yang tidak perlu dalam bekerja," kata Akbar mengerutu.
?
Saat keasyikan menggerutu hal yang mubazir, Akbar pun teringat akan suatu hal yang menarik, jadi diapun berhenti mengaduk ramuan jahe yang dia buat dan mulai membuka Opsi permainannya.
"Bicara soal masalah, kalau ini memang dunia yang ada hubungannya dengan kekuatan sihir, ja..jangan-jangan masalah yang sedang menimpa dunia ini ada hubungannya dengan kekuatan mistis seperti munculnya Sauron atau Voldemort begitu ya? Kalau memang begitu apa sebaiknya aku menaikan Skill Magicku dengan Point Skill? Karena mungkin sewaktu-waktu aku akan dapat sihir yang berguna dari hadiah quest untuk bertarung deh," kata Akbar sambil melihat Statusnya yang naik ke level 2 dan mendapatkan 1 Point Skill yang nganggur.
"Ah jangan, aku kan tipe Fighter yang merupakan pertarung jarak dekat, kalau nantinya aku malah dapat Skill yang berjarak jauh, rasanya tidak effective kalau kugunakan, lebih baik aku simpan saja dulu, karena sekarang belum ada adegan tawuran atau sejenisnya."
Lalu setelah mematikan kembali layar Opsinya, Akbar pun kembali mengaduk ramuan Jahe yang dia dapat dari hutan untuk jaga-jaga kalau gadis itu bangun mendadak, tapi daripada bosan mengaduk ramuan itu, mantan malaikat Jibril itupun mulai mengomel-ngomel lagi seperti perawan yang sedang PMS.
"Aku memang kaget ketika tahu kalau akan ada macam-macam ras begini, dan aku juga tidak masalah dengan dia Elf atau sejenisnya, tapi masalahnya adalah why, why harus anak kecil? Apa kau ingin membuatku jadi pelaku Lolicon atau penculik anak kecil didunia ini ha? Jangan paksakan hobimu untuk jadi hobiku didunia ini tuan Esa," kata Akbar yang masih tidak paham dengan rencana tuam Esa.
GLUUUDUK!!!
?
…
…
"AAAAAHHH!! MAAF-MAAF-MAAF!! A…AKU TIDAK SENGAJA TUAN!! KU..KUMOHON JANGAN TURUNKAN HUJAN!! A…ANAK INI BARU SAJA KELUAR DARI SUMUR YANG DINGIN BERHARI-HARI LHO!! A…A…APA ANDA TEGA MEMBUAT GADIS IMUT SAKIT LAGI?! A…ANDAKAN PENYUKA ANAK KECIL YANG IMUTKAN?! DA..DAN GADIS PIRANG ITU TIPE TUANKAN?! JA.. JADI JANGAN TURUNKAN HUJAN YA!!" kata Akbar yang langsung saja bersujud meminta maaf saat mendengar suara mendung itu.
…
…
?
"(OH SHITTT!! AKU BARU SAJA MENGGALI KUBURANKU SENDIRI)" kata Akbar yang sadar kalau ucapannya barusan adalah kata-kata yang buruk.
DUUUUARRRR!!!
….
….
….
Akbar yang tiarap.com itu hanya terdiam saja ketika mendengarkan suara guntur yang keras barusan. Dan setelah beberapa menit kemudian suara petir sudah tidak terdengar lagi, segera Akbar bangun dari tiarapnya dan mulai memeriksa kondisi tubuhnya.
"Tangan kaki masih utuh, kepala masih terpasang, tubuh tidak bolong, huuff, sepertinya aku selamat dari amukan tuan Esa deh, a…aku harus segera minta maaf selagi aku masih bisa bernafas," kata Akbar yang tanpa basa-basi langsung bersujud ketanah untuk meminta maaf.
"Eh….i…..ini dimana?"
?
Mendangar suara anak kecil, Akbar pun mengangkat kepalanya dan melihat kearah sumber suara itu, ternyata gadis Elf yang pingsan tersebut telah sadar dan terbangun dari tidurnya.
"(Oh, ternyata petir bersuara keras itu untuk membangungkan anak ini toh, aku pikir aku akan dijadikan manusia goreng, maafkan aku yang sempat suudzon dan bicara lancang ini tuan Esa, aku akan berusaha untuk tidak melakukan hal itu lagi)" kata Akbar yang merasa lega sekaligus bersyukur.
"Ha..ha..haloo…a…apa ada orang disini?" Tanya gadis Elf itu sambil menoleh kearah kiri kanan.
"Yo bocah kecil, sepertinya kau sudah baikan ya?" kata Akbar pada gadis Elf yang kebingungan itu.
Dan saat mendengar suara Akbar dari arah belakang, segera gadis itu menoleh kearah belakang, dan saat dirinya melihat wajah si Akbar yang pas-pasan untuk ukuran malaikat yang dibuang dari akhirat, gadis itu segera…
"Jangan banyak gerak dulu ya, sekarang coba minumlah jaehe yang aku bua…".
"AAAH, AYAAAH!!" kata gadis elf itu yang langsung saja berlari kearah Akbar dan memeluknya erat-erat.
?
...
...
...
AYAH
!!!
"(STOP!! WAIT A MINUTE!! FILL MY CUP, PUT SOME "BAYGON" IN IT!!)" kata Akbar yang secara reflek teringat dengan lirik lagu Bruno Mars ketika mendengar suatu kata dari gadis Elf yang tiba-tiba memeluknya itu.