Dan setelah berpikir agak lama, tuan Esa yang sudah menyusun skenarion luar biasa hanya agar si Akbar bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaannya sendiri itupun langsung saja memulai rencananya.
"Hei Akbar, sudah berapa lama kau menjadi malaikat jibril?" Tanya tuan Esa.
"Maaf tuan?"
"Sudah berapa lama kau melayaniku semenjak pertama kali kau kubuat?"
"Biar saya ingat-ingat dulu, ........sudah selama 5.945.53…."
"Stop! Sekarang ke masalah utamanya, karena kau sudah bekerja terlalu lama untukku dibandingkan para malaikat yang lainnya, dengan ini aku akan memberikanmu izin cuti kerja untuk liburan ke dunia ke 2 sebagai manusia, bagaimana?"
…
…
…
?!
"A….APAAA?! Ma…maaf tuang Esa, bi..bisa anda ulangi perkataan anda? Sa…saya pikir saya telah salah mendengar ucapan anda," kata Akbar tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Kau dapat cuti kerja, apa karena sudah terlalu lama bekerja kau sampai tidak tahu arti kata cuti Akbar? Kalau iya aku mersa berdosa sekali lho."
"Bu..bukan begitu tuan, ta…tapi kami para malaikatkan memang anda ciptakan tidak pernah lelah agar kami bisa…"
"Kalian aku ciptakan untuk mematuhi semua perintahku, dan aku perintahkan kau untuk cuti kerja, apa kau masih mau membantah?"
"Ta…tapi tetap saja tuan…"
"Kau ingin menjawab pertanyaan yang sudah lama membuatmu kesal itukan?"
!
Akbar terdiam sejenak ketika mendengar ucapan dari tuan Esa barusan, karena dari ucapannya Akbar bisa menebak kalau cuti yang dimaksud tuan Esa barusan bukanlah cuti biasa yang diingkan para karyawan lembur di dunia manusia.
"Bisa anda jelaskan bagaimana bisa saya mendapatkan jawaban dari pertanyaan saya dengan libur bekerja?" tanya Akbar kemudian.
"Hehe, sebenarnya di dunia ke 2 sedang ada sedikit masalah yang merepotkan, jadi aku ingin kau urus sebentar masalah disana, dan percayalah Akbar, kau akan mendapatkan jawaban dari pertanyaanmu jika kau sudah menyelesaikan masalah itu sambil liburan beberapa tahun disana, hehehe," kata tuan Esa sambil tersenyum sinis.
"Memangnya masalah seperti apa yang sampai membuat malaikat Jibril harus turun tangan tuan? Karena saya rasa bukan "sedikit masalah" namanya jika harus dibereskan oleh mahkluk terkuat ciptaan anda," kata Akbar yang merasa ada hal yang tidak beres dengan "masalah" yang diucapan tuan Esa barusan.
"Kau akan mengerti sendiri jika kau sudah ada disana, dan sebenarnya sih ingin aku selesaikan sendiri masalah itu, tapi kalau begitu kau tidak akan bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaanmu dong."
"Kenapa anda sampai repot-repot seperti ini tuan? Kenapa tidak tinggal katakan pada saya jawabannya?" kata Akbar yang menjelaskan solusi paling benar soal masalahnya itu.
"Ya simple saja, karena itu terlalu gampang, kau tahukan kalau yang gampangan itu tidak menarik, dan aku sama sekali tidak suka dengan hal-hal yang tidak menarik," jawab tuan Esa dengan senyum yang masih saja membingungkan.
"Baiklah tuan, kalu begitu akan segera saya selesaikan dengan cepat."
"Wah-wah, gaya bicaramu seolah-olah mengatakan "masalah ini akan kubereskan kurang dari 1 menit" deh."
"Bukan bermaksud sombong tuan, tapi saya adalah maklukh paling kuat ciptaan anda, jadi pasti anda sudah tahu bagaimana saya bisa…"
"Hei Tayo, apa kau tidak mendengarkan apa yang aku katakan tadi? Kau akan kujadikan manusia dengan sedikit kemampuan Akbar, jadi kau tidak akan bisa menggunakan semua kemampuanmu yang dahsyat itu lho."
…
…
…
?
"Eh, ma…maaf tuan Esa, a…anda bilang ap…"
"Bye, selamat liburan."
BAAAAANGG!!!
!
Langsung saja si Akbar menutup kedua matana ketika tiba-tiba saja dari arah atas dan bawahnya muncul sebuah lingkaran dengan ukiran kuno yang bersinar dengan amat terang, dan saat tahu kalau dirinya akan segera dipindahkan ke suatu tempat, Akbar sempat berteriak …
"TUNGGU TUANN ESAA!! APA MAKSUD ANDA MENGHILANGKAN…"
"Jangan sampai mati ya Akbar, I will waiting for you," kata tuan Esa sambil tersenyum kearah Akbar yang panik akan sesuatu itu.
BLLAAAAAAAAAAAARRR!!!
…
…
…
Dan dalam 1 detik, si Akbar pun menghilang bersamaan dengan lingkaran cahaya yang muncul dari arah atas dan bawahnya itu, dan setelah beres mengurus 2 masalahnya sekaligus, tuan Esa segera pergi menuju suatu tempat.
"Haaaa, itulah yang terjadi jika hanya menggunakan kecerdasaran tanpa perasaan, apa sebaiknya para malaikat-malaikat itu aku beri hawa nasfu juga ya? Ah jangan, nanti bisa-bisa mereka akan malas membunuh orang beriman dan melakukan pembunuhan orang kafir berantai deh, bisa kiamat dadakan kalau sampai dunia diisi orang beriman saja."
"Nah sekarang, ayo buat scenario si Akbar didunia sana, hehehe," kata tuan Esa sambil tersenyum lebar karena memiliki rencana yang luar biasa.