Para Caterpi kecil langsung menyerbu kios pedagang Ballicious favorit mereka. Kios itu sedang mengadakan promo untuk jajanannya. Membeli dua Ballicious berarti bisa mendapat tiket untuk menonton pertandingan makan tercepat antara Caterpi yang disebut si Giant Black dan si Red Big Head secara langsung.
"Uwah..ini keren! Aku mau beli dua untuk masing-masing anak!" ujar Antonie yang tak kalah antusias.
Ewa Lani dan Reina yang tak terlalu mengerti tentang apa yang mereka anggap seru hanya tersenyum saja melihat Antonie dan anak-anaknya mulai berebut memesan Ballicious yang ternyata edisi terbatas itu.
"Ayo kita duduk saja!" ajak Ewa Lani yang mengajak Reina duduk di kursi yang sudah disediakan pengelola kios.
Reina mengikutinya dan mereka duduk bersantai sembari melihat-lihat situasi Kota Green Hole. Kota itu memang ramai dan cukup maju, malah tampak lebih maju daripada beberapa kota kecil di dunia atas.
"Apa kau sudah lama tinggal di Iyork?" tanya Ewa Lani pada Reina.
"Tidak, aku malah tidak pernah tinggal di sana!" ujarnya mengejutkan.
"Hah? Lalu kalian tinggal di mana? Kau dan kedua orang tuamu?"
"Waktu aku kecil, seingatku ayah di usir dari Kota Iyork oleh keluarga kerajaan, tapi itu sepertinya merupakan keberuntungan kami, karena tak lama setelah pengusiran itu kami mendengar bahwa semua keluarga kerajaan tewas mengenaskan!" bisik Reina.
"Bagaimana bisa? Siapa yang menghabisi mereka? Apa Azazel dan Floy?" tanya Ewa Lani pelan.
"Bukan Nona! Sesuatu yang lebih mengerikan daripada kedua orang itu, aku tak tau itu apa, kami menyebutnya dengan Roh Kegelapan!" bisiknya pelan. "Roh Kegelapan mengejar kami, bayi kembar Dionne. Ayah akhirnya menyegel kekuatanku dan Rei agar Roh Kegelapan tidak bisa mengikuti kami. Kami dipisahkan dan ditaruh pada dunia yang terpisah!" jelas Reina.
Tiba-tiba pembicaraan mereka terhenti saat Jovanka membawakan 4 porsi Ballicious ke meja mereka.
"Ini untuk kalian, makanlah! Pasti kalian menyukainya," ujarnya ramah.
"Wah, terima kasih Jovanka, mari makan bersama!" jawab Ewa Lani.
"Tidak, aku tak terlalu suka rasanya, aku hanya butuh tiket hadiahnya, kalian makan saja!" ujar Caterpi berpita kuning itu.
Sepertinya para Caterpi di Green Hole sedang mengidolakan jagoan makan tercepat yang mereka sebut Giant Black dan Red Big Head.
"Red Big Head pasti kalah kali ini!" ujar Jack.
"Oh tidak Giant Black yang harusnya kalah! Bukannya tempo hari dia juga kalah dari Yellow Fat!" tukas Seane.
"Giant Black hanya mengalah waktu itu Seane! Dia bilang begitu!" ujar Jack naif.
"Ah, omong kosong! Giant Black hanya bermulut besar, pasti kali ini Red Big Hed yang menang!" jawab Seane yakin.
Para Caterpi kecil itu tampak selalu ribut untuk hal apapun. Termasuk untuk idola makan tercepat di musim ini. Dua jagoan mereka yang akhirnya bertemu untuk bertanding makan membuat perdebatan yang cukup berisik siang hari itu.
"Ayah! Seane mengejek Giant Black!" adu Jack pada Antonie.
"Seane jangan ejek idola adikmu ya," saran Antonie.
"Tapi dia yang mengejek Red Big Hed duluan Ayah! Padahal sudah pasti Red Big Head paling hebat!" ujar Seane yang tak mau disalahkan.
Antonie sepertinya kebingungan menengahi perdebatan di antara ke dua anaknya yang tampak sama-sama tak mau mengalah.Tidak seperti kedua saudaranya, John dan Keanu malah asik makan Balliocious dengan lahap.
Sementara Jovanka masih senang dengan dua tiket yang dia dapatkan dari membeli 4 porsi Balliocious yang dia bagi-bagikan pada Ewa Lani dan Reina.
Reina yang penasaran dengan jajanan bulat berwarna kuning itu mulai memakannya. Ternyata rasanya segar, sesegar warnanya, pasti laris juga kalau jajanan itu dijual di dunia atas pikirnya.
"Ini rasanya manis, asam seperti buah Trol!" ujar Reina berkomentar.
"Ya kau benar, sangat segar! Tapi coba kau rasa bagian tengahnya ada yang lumer dan creamy di lidah. Sangat enak! Sepertinya aku suka makanan ini!" jawab Ewa Lani yang memang suka makan.
"Hemm...iya kau benar, rasanya khas! Tak pernah ada di dunia atas!" imbuhnya lagi.
Antonie yang sudah malas mendengar debat ketus antara Seane dan Jack melangkah bergabung dengan Reina dan Ewa Lani.
"Bagaimana para gadis? Apa kalian menyukai makanan ini?" tanyanya.
"Ya Antonie, para Caterpi memang paling hebat untuk mengolah makanan!" puji Ewa Lani.
"Kau bisa menjualnya juga di dunia atas Antonie, ini akan laris!" saran Reina.
"Apa menurut kalian begitu? Mungkin aku perlu belajar resep membuat Ballicious sesuai ide kalian," ujar Antonie mempertimbangkan.
"Antonie, aku khawatir dengan nasib temanku Rei di dunia atas. Kau tau Rei, dia Nicholas bocah yang aku ajak bekerja denganmu dulu, dia masih ada di atas sana tanpa siapapun. Apakah kau ada rencana ke dunia atas? Boleh kah aku ikut denganmu? Aku ingin mencarinya!" jelas Ewa Lani.
"Nicholas, remaja tampan berambut biru itu? Kasihan sekali dia. Lalu kemana kau akan mencarinya? Bukankah di Iyork terlalu berbahaya?" tanya Antonie.
"Entahlah, bisa saja dia ke Iyork, tapi bisa saja dia ke Hutan Carmella atau malah masih ada di Helike. Dia tak tau arah, aku sangat khawatir hal buruk terjadi padanya," jelas Ewa Lani.
"Besok aku akan menjual ikan olahan, ikutlah denganku tapi aku tak bisa terlalu lama di atas. Kutunggu sampai sebelum petang. Kau harus segera kembali," jelas Antonie.
"Aku bingung harus mencarinya kemana. Aku tak punya peluit burung Roc lagi, sangat sulit mencarinya dalam waktu singkat. Seandainya aku punya Mosbeefly," gerutu Ewa Lani.
"Mosbeefly? Mengapa kau butuh hama itu?" tanya Antonie.
"Hama? Mosbeefly binatang langkah di dunia atas, punya satu Mosbeefly saja sudah berguna untuk mengintai atau mencari orang!"
"Ah, begitu ya, sangat banyak Mosbeefly hidup di dunia bawah. Memang dia hama bagi kaum Caterpi, biasanya mereka berkumpul di kebun bunga memakan nektarnya sampai habis dan membuat tanaman kami gagal berbuah. Kau bisa mengambilnya sebanyak kau mau!" tawar Antonie.
"Di mana aku bisa menemukannya?" tanya Ewa Lani.
"Kau bisa naik SK Bag Track ke arah Timur! Nanti kau akan melihat hutan kota, di sana banyak Bunga Rosea, Mosbeefly berkumpul di sana!" ujar Antonie.
"Terima kasih Antonie, aku akan segera ke sana!" jawab Ewa Lani.
"Pakai kotak giokku untuk membayar SK Bag mu! Bawalah!" tawar Antonie.
"Tak perlu aku bisa terbang ke sana!" ujar Ewa Lani yang langsung mengembangkan sayap transparannya dan terbang.
"Hei kau bisa terbang? Kenapa kau tak bilang?" ujar Antonie.
"Karena tak ada yang bertanya! Aku pergi dulu Antonie aku akan segera pulang seusai menemukan Mosbeefly!" ujar Ewa Lani.
"Hebat Ewa Lani bisa terbang! Iya...! Hei..Cepat lihat dia!" para Caterpi kecil mulai riuh.
"Baiklah hati-hati! Sebut namaku bila kau dipersulit oleh Caterpi yang lain!" teriak Antonie sembari melambai pada Ewa Lani yang sudah terlanjur terbang tinggi.