Semua lawan Rayyan tumbang.Rayyan segera menarik tangan Kay.Dia dan Kay kemudian berlari menjauh dari para preman yang terkapar.
Kay heran melihat kekuatan fisik isterinya yang luar biasa.Sementara Rayyan saat ini sama sekali tidak menyadari kalau dia sedang hamil.Larinya sangat kencang.Kay sampai terengah-engah dibuatnya.
"Tolong istirahat dulu...."kata Kay lelah.Peluh sudah membanjiri tubuhnya.
Rayyan berhenti berlari.Dia menoleh ke kanan dan ke kiri.Sepertinya sudah aman,batinnya.Mereka berdua ada di dalam sebuah hutan lebat.Kay segera duduk dan meluruskan kakinya.Sedangkan Rayyan masih tetap berdiri.Dia tak lelah sama sekali,hanya saja tubuhnya juga berkeringat.
"Sepertinya kita tersesat."kata Rayyan setelah mondar mandir sambil memperhatikan dengan seksama suasana hutan.
"Apa?"tanya Kay putus asa.
"Jangan khawatir.....kita pasti menemukan jalan keluar."kata Rayyan optimis.
Kay baru menyadari perubahan sikap Fina.Fina tidak seoptimis ini jika dalam situasi berbahaya,isterinya juga tidak kuat berlari,dan terlebih lagi Fina tidak mahir berkelahi.
Apa ini pengaruh karena Fina sedang hamil?.Saat Fina mengidam di awal-awal kehamilannya dulu juga kan aneh-aneh semua keinginannya,pikir Kay lagi.Tapi,kemudian dia menggeleng lagi.Dia menolak pikirannya itu.
Baginya perubahan Fina terlalu ekstrim.
Ada apa dengan Fina?,batin Kay.
......