Tibalah waktunya bagi Rayyan untuk melahirkan.Rasa sakit dirasakannya saat ini.Dia dan Kay berhasil selamat dari kejadian tersesat di hutan kala itu.
Kini Rayyan sedang berbaring di atas ranjang rumah sakit.Kay duduk di sampingnya saat ini.Dokter juga menemani Rayyan.
Jadi seperti ini rasanya melahirkan.
Jadi seperti ini rasanya menjadi seorang ibu.
Sungguh besar pengorbanan seorang ibu untuk anaknya.
Hal itu kini bermain di otak dan hati Rayyan.
Akhirnya setelah berjuang sekuat tenaga dan benar-benar merasakan kesakitan yang luar biasa,Rayyan pun melahirkan bayinya.Bayi lelaki yang sangat lucu.Bayi itu kemudian didekatkan kepadanya.
Rayyan menyusui bayinya.Kay tersenyum bahagia.Kay juga sudah mengumandangkan adzan di telinga anaknya.
......
Rayyan terbangun dari tidurnya.
Dia heran karena kini dia sudah ada di kamarnya sendiri.Dia segera bangkit dari ranjang dan melihat ke cermin.Benar saja,dia sudah kembali ke tubuhnya.
Rayyan mensyukuri semua itu.Dia memang saat ini sedang berlibur di luar negeri seorang diri.Dia melihat handphonenya,masih di hari yang sama saat dia tertidur.Ini aneh,di tubuh Fina dia tinggal berbulan-bulan lamanya,tapi disini rupanya tak lebih dari 1 hari.
Handphonenya berdering.Ada telepon dari Lia,isterinya.
"Apa kau sudah memutuskan,sayang?"tanya Lia lembut."Aku atau ibumu?"
"Maaf,Lia...aku harus memilih ibuku."jawab Rayyan.
Setelah menjadi Fina barulah Rayyan menyadari betapa berartinya ibunya selama ini.Dulu dia sudah melakukan banyak hal yang menyakiti ibunya.Bahkan Lia,isterinya juga gemar menyakiti hati orang tua itu.Rayyan menyesali semua itu sekarang.
"Kalau begitu ceraikan aku."kata Lia tegas.
"Baiklah kalau itu yang kau inginkan."kata Rayyan."Semoga kelak kau menyadari kalau berniat membunuh ibuku adalah hal yang salah."
"Selamat tinggal,Rayyan...."kata Lia.
"Mulai hari ini kau bukan lagi isteriku,Lia.Talak 3 untukmu."kata Rayyan.
"Terima kasih."kata Lia.
.....
Rayyan langsung bersimpuh di kedua kaki ibunya begitu dia tiba di Indonesia.
"Maafkan Rayyan,bu.....selama ini Rayyan sudah bersalah kepada ibu."kata Rayyan sambil meneteskan airmatanya.
"Ibu sudah memaafkanmu,nak.Bangunlah."kata Ibu Alya penuh kasih.
Rayyan pun bangun dan langsung memeluk ibunya.Tangisnya pecah dalam pelukan ibunya.
"Jangan menangis."kata Ibu Alya lembut.
Rayyan berhenti menangis.Dia kemudian melepaskan pelukannya dan menatap ibunya.Sinar teduh mata ibunya tak pernah berubah bahkan ketika dulu Rayyan sering menyakitinya.
"Mana Lia?.Kenapa tidak ikut denganmu?"tanya Ibu Alya penuh kasih.
"Kami sudah bercerai,bu."jawab Rayyan.
"Kenapa bisa?"tanya Ibu Alya.
Ibu Alya sama sekali tidak membenci Lia meskipun anak mantunya itu selalu menyakitinya.
"Itu rahasia kami,bu."kata Rayyan.Rayyan tak mungkin memberitahu alasan perceraiannya dengan Lia kepada ibunya.Ibunya akan merasa tersakiti sekali jika tahu dulu dia dan Lia ingin membunuh Ibu Alya.
"Apapun pilihanmu semoga kau bahagia,nak.Do'a ibu menyertaimu."kata Ibu Alya.
Rayyan mengangguk.
Dalam hati,Rayyan berjanji tidak akan menyakiti ibunya lagi untuk selamanya.Dia akan menjadi anak berbakti.Dia akan mengganti kesalahannya di masa lalu dengan pengabdian yang tak berakhir.
..........TAMAT......