di rumah jaegu, ratu, dal dal, moon young, jaegu dan adik adiknya memandang ku dengan serius.
"jadi kamu ingin aku melatih jaegu" tanya ku dengan santai dan mereka hanya mengangguk sebagai jawaban.
"latihan ku berfokus pada pembentukan fisik dan untuk teknik bertarung aku hanya bisa serahkan pada ratu, bagaimana apa ratu setuju" saat itu aku memandang ratu yg tiba tiba tertegun mendengar kata kata ku.
"ya ya aku akan mencobanya" jawab ratu dengan malu malu.
"kalo begitu sudah beres, latihan teknik akan di lakukan di ruang klub sekolah dan latihan fisik akan di adakan di rumah ku sepulang sekolah, untuk pekerjaan jaegu aku sudah menyewa seseorang untuk menggantikannya selama masa pelatihan, jadi kamu hanya fokus untuk latihan saja"
"Nero apa kamu tidak ikut dalam pertandingan liga wild, kenapa tidak ada nama mu di daftar babak penyisihan" tanya moon young dengan serius.
"aku tidak mau menggertak kalian, pertandingan ini terlalu mudah bagi ku" jawab ku dengan santai
"eeehh pria ku ternyata sangat sombong" seru dal dal yg dari tadi hanya bermain dengan lengan ku.
"kalian masih belum paham, aku belum pernah menunjukan kekuatan asliku dan aku tidak suka menggunakan kekuatanku hanya untuk mendapatkan gelar juara atau pengakuan orang lain" jawab ku dengan nada malas
"lalu apa gunanya kekuatan mu, apa itu tidak akan berdebu jika terus di simpan" tanya dal dal dengan wajah polos nya.
"tentu saja untuk melindungi orang yg aku cintai, tapi sayangnya orang yg aku cintai sangat kuat dan tidak memerlukan ku untuk melindunginya, jadi biarkan saja kekuatanku berdebu" kataku dengan nada main main sambil mencubit hidung dal dal
"Nero, dal dal sangat lemah, ooohhhh kekuatan dal dal tiba tiba hilang, semua kemampuan taekwondo dal dal juga terlupakan, dal dal benar benar perlu perlindungan mu sayang ku" saat itu dal dal tanpa malu malu menggeliat ke pangkuanku sambil memeluk leherku.
"dal dal jangan mencuri kesempatan" kata moon young dengan kesal
"sayang ku, piggie itu sangat kuat, dia ingin menyakiti dal dal, tolong lindungi dal dal sayangku" saat itu dal dal bertingkah seperti sedang ketakutan sambil memeluk leherku dengan erat dan membenamkan wajahnya di dada ku.
"dasar cebol sialan, aku akan mengajar mu" saat itu moon young langsung menarik kaki dal dal dan membawanya keluar ruangan di bawah teriakan sedih dal dal
"sayang ku tolongg dal dal" dan saat suara itu menghilang, mulai terdengar suara pukulan dan tendangan.
"apa kamu tidak akan memisahkan mereka" tanya ratu dengan tatapan aneh nya.
"nanti juga mereka berhenti sendiri" jawabku dengan santai, lalu perlahan berdiri dan berjalan menuju pintu keluar.
"kalo begitu aku pamit dulu, hari ini sangat melelahkan" kataku sambil melambaikan tanganku
"Nero sekali lagi terima kasih atas bantuan mu" seru jaegu yg tiba tiba sambil mendekatiku.
"jangan pikirkan itu, aku dulu juga seperti mu, tapi itu dulu sekali" kataku dengan acuh tak acuh sambil terus melangkah pergi.
di luar aku melihat dal dal dan moon young yg saling mengunci gerakan.
tentu saja aku mengabaikan mereka dan dengan cepat kembali ke rumah ku.
_________________________________________
saat akan masuk ke rumah ku, aku merasa kehadiran Lee na yg tidak jauh dari ku.
"nona Lee na, apa tidak bosan bersembunyi seperti itu, jangan sampai tetangga meneriaki mu wanita penguntit"
saat itu Lee na langsung muncul di belakang ku dengan anggun.
saat itu aku memandang matanya yg selalu menatap ku dengan tajam, hal ini membuatku susah menebak apa yg dia inginkan.
"nona Lee na aku tidak tahu kalo kamu begitu cantik, apa nona akan pergi berkencan malam ini" tanya ku dengan nada main main sambil memeluk pinggang nya.
"aku tidak punya pasangan kencan" jawab Lee na dengan nada acuh tak acuh.
"kalo begitu bagaimana jika berkencan dengan ku" tanyaku sambil memeluk nya lebih erat
"aku masih dalam jam kerja, Sabtu pukul tujuh malam aku bebas" jawab Lee na sambil memalingkan wajahnya.
"ok kalo begitu Sabtu malam, bagaimana apa nona Lee na setuju" saat itu aku memegang dagu nya dan memalingkan wajah nya agar kami bisa saling menatap.
"aku tidak suka tempat yg ramai" jawab nya dengan acuh tak acuh.
"baiklah, aku akan membawa mu ketempat yg sepi dan romantis, bagaimana"
"terserah" saat itu kami saling menatap dan tentu saja aku langsung mencium bibirnya.
perlahan di mulai memeluk pinggang ku dan kami berdua mulai menikmati permainan lidah kami.
hingga waktu berlalu kami akhirnya memisahkan ciuman kami.
"banyak hal terjadi gara gara pria bertopeng sialan itu, untungnya kami bisa menyakinkan mereka bahwa pria bertopeng itu tidak ada hubungannya dengan sekolah wild, tapi tetap saja kerjaan ku menjadi semakin banyak" kata Lee na dengan serius
"jadi aku datang ke sini hanya meminta biaya lembur ku, karena kamu sudah membayarnya aku akan pergi dulu, jadi lepas kan tangan mu, yg kamu pegang adalah pantat ku" sabung Lee na masih dengan wajah serius nya.
"baiklah hati hati, jangan terlalu memaksakan diri" saat itu aku melepaskan pelukanku dan dia langsung pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.
__________________________________
"aku iri pada mu" kata ratu yg sedang di bonceng oleh moon young dengan sepedanya.
"apa yg membuat ratu iri pada ku" kata moon young dengan nada penasaran.
"kalian berdua begitu dekat dengan Nero, tapi dia sepertinya menjaga jarak dari ku, apa dia membenci ku" kata ratu dengan nada sedih
"ratu itu bagus untuk mu, pria ini sangat berbahaya, lebih baik jangan dekat dekat dengannya, jaegu adalah pria yg baik dan lugu, lebih baik ratu dekat dengan jaegu saja" kata moon young dengan panik.
"lalu kenapa kalian sangat senang dekat dengan nya" tanya ratu dengan bingung.
"kami berdua sudah tidak bisa lepas dari perangkap nya, itu lah mengapa aku tidak ingin ratu juga terkena jebakannya, di balik wajah naiknya itu tersimpan senyum raja iblis, percayalah ratu pria ini benar benar berbahaya" kata moon young dengan panik untuk meyakinkan ratu.
"kamu membuatku semakin penasaran, kamu harus mengajakku jika kamu bermain bersama Nero, jangan tinggal kan aku sendiri"
"ratu ini benar benar tidak baik untuk mu" kata moon young dengan cemas.
"aku tidak akan merebutnya dari mu, aku hanya ingin berteman saja, tidak bisakah aku juga berteman dengan nya" kata ratu dengan tegas.
"baiklah terserah ratu saja, tapi jangan sampai ratu tertipu olehnya, pria ini sangat licik" kata moon young dengan nada peringatan.
"apa menurutmu ratu ini wanita yg mudah di tipu" kata ratu dengan kesal.
"ok ok jangan menangis jika saat nya tiba" kata moon young dengan wajah tak berdaya.
"ratu ini bukan wanita lemah, kenapa ratu harus menangis" gumam ratu dengan kesal dan moon young hanya bisa menggelengkan kepalanya.