Chereads / farm system to novel word / Chapter 282 - Bab 185

Chapter 282 - Bab 185

di kamar VIP rumah sakit, aku sedang mengobrol dengan kedua adik jaegu yg sudah sadar.

tentu saja aku menggunakan sihir cahaya untuk menyembuhkan mereka.

saat itu pintu kamar langsung di buka dan 4 wanita cantik bersama jaegu masuk ke dalam kamar kami.

"Nero kenapa kamu di sini" seru dal dal

"kenapa aku tidak bisa di sini" tanya ku yg berpura pura bingung

tapi saat itu jaegu langsung berlari memeluk kedua adik nya sambil menangis.

"tenang kakak, kami berdua di sembuhkan oleh kakak Nero, saat itu kakak Nero memancarkan cahaya seperti malaikat" kata adik jaegu dengan penuh semangat dan semua orang tiba tiba memandangku dengan serius.

"apa yg kalian lihat, apa kalian percaya ocehan anak kecil yg baru bangun dari sakit, lihat itu mungkin efek cahaya lampu" kataku dengan kesal sambil menunjuk ke arah lampu di atas ku.

"saat orang siuman dari sakit parah, mata mereka biasanya tidak terlalu jelas, mana ada malaikat yg mesum seperti ku" kataku dengan acuh tak acuh

"tapi kami benar benar melihat tangan kakak memancarkan cahaya yg masuk ke tubuh kami, rasanya sangat nyaman, lalu kami langsung segar kembali" seru adik jaegu untuk meyakinkan semua nya.

"kalian terlalu banyak nonton film super Hero, tidak ada yg seperti itu di dunia ini, jika ada maka tidak perlu ada rumah sakit" kataku dengan nada membujuk sambil mengusap usap kepala mereka berdua.

"dan kenapa kalian datang bersama wanita perusak suasana itu, apa ada masalah" kataku sambil berpura pura bingung.

tapi semua orang masih menatap ku dengan tajam.

"apa yg kalian lihat, apa kalian baru sadar kalo aku ini tampan" seru ku sambil membelai rambutku.

"Nero ternyata kamu pintar berakting" kata dal dal dengan heran.

"eehh bukankah aku selalu bilang pada mu bahwa aku pria Jack of all trade" seru ku dengan wajah tegas

"tapi kapan aku berakting" lalu kembali ke wajah bingung lagi.

"sudah lah yg penting kamu sangat keren hari ini, cinta ku bertambah ribuan kali, kamu adalah pria ku yg paling hebat" kata dal dal dengan bahagia dan langsung memeluk ku.

"pria kami, jangan terlalu serakah cebol" kata moon young dengan kesal.

"kamu hanya selir, jangan memaksakan status mu piggie" balas dal dal dengan kesal.

"siapa yg selir, itu belum jelas, benar kan suami ku" kata moon young dengan nada menggoda sambil memeluk lengan ku.

"jangan bertengkar, bagaimana kalo aku membuka kamar vip yg disebelah untuk kita bertiga, kita bisa bertengkar bersama dan tidak menggangu yg lainnya" kataku dengan nada main main.

"jangan bermimpi" kata mereka berdua dengan kesal.

"kalau begitu ceritakan apa yg terjadi, aku benar benar bingung"

"biar aku ceritakan" saat Lee na mulai menceritakan apa yg terjadi dari awal hingga akhir.

"ooo jadi kalian curiga bahwa pria itu adalah aku" seru ku dengan heran.

"kami tidak curiga, itu memang kamu" kata Lee na dengan tegas sambil menatap ku dengan tajam.

"jangan asal menuduh nona perusak suasana, semua harus di dasarkan pada bukti" saat itu aku langsung mendekatinya dan kami langsung saling berhadap hadapan tanpa ada yg mau mengalah.

"aku bisa menuntut mu karena memfitnah ku sembarangan, apa kamu tahu apa hukuman yg akan kamu terima" saat itu aku langsung memeluk nya dan mendekatkan wajah ku ditelinga nya.

"hukumannya kamu akan menjadi istri ku, jika tidak mau itu terjadi lebih baik kamu hati hati nona" bisik ku dengan lembut di telinganya.

tapi yg membuatku heran dia tidak melawan sama sekali, padahal aku sudah menyiapkan kunci ruang jika dia melawan agar tidak menimbulkan keributan.

"kenapa apa nona senang di peluk oleh ku" saat itu aku mengangkat dagunya di bawah tatapan tajam nya.

"penjaga wild, itu nama yg cukup bergengsi, tapi di depan ku itu tidak ada artinya, aku bisa membunuh maksudku mengalahkan 100 dari kalian sendirian, jadi bisakah masalah ini selesai di sini nona penjaga wild atau Lee na" kataku dengan nada menggoda

"itu bukan keputusan ku, setidaknya aku bisa katakan kami tidak punya bukti yg cukup untuk menuduh" jawab Lee na dengan tegas

"aku juga punya alibi yg jelas, aku belum keluar sama sekali dari rumah sakit ini, tanyakan saja pada kedua adik jaegu dan kamu bisa mengecek kamera pengawas"

"itu hanya meringankan dugaan kami, jadi aku akan selalu mengawasi mu sampai identitas pria bertopeng itu di temukan"

"benar, kakak Nero tidak pernah keluar dari ruangan ini, kakak hanya pergi ke toilet untuk buang air besar setelah itu kakak langsung mengobrol dengan kami" seru adik jaegu

"apa kamu dengar nona Lee na, karena kamu sudah sempat menuduh ku, kamu juga harus di hukum, penegak hukum juga bisa di hukum jika melakukan kesalahan bukan, maka biarkan aku yg menghukum mu" kataku dengan nada main main sambil menyentuh bibir kecil nya.

"apa yg akan kamu lakukan Nero, jangan main main dengan penjaga wild" kata Lee na dengan serius.

"aku tidak pernah main main" saat itu aku memegang dagu nya dan bersiap mencium bibirnya.

"jaegu tutup mata adik mu, adegan berikutnya sangat berbahaya" seru moon young dan jaegu dengan cepat menuruti kata katanya.

di bawah tatapan semua orang kami berdua langsung berciuman dan Lee na hanya bisa menatap ku dengan tajam tanpa adanya pergerakan.

setelah beberapa menit aku akhirnya melepaskan bibir ku dari bibirnya secara perlahan.

tapi aku dengan bingung masih menatapnya dan dia pun masih menatapku dengan tajam.

yg membuatku bingung kenapa dia mau bermain dengan lidah ku, sepertinya dia menikmatinya, apa wanita ini wanita mesum.

banyak pertanyaan muncul di kepala ku, jadi untuk mengalihkannya aku hanya bisa menanyakan hal lainnya.

"ngomong ngomong kenapa nona begitu yakin bahwa pria bertopeng itu adalah aku" tanya ku yg masih menatapnya dengan bingung.

"mata mu, rambut mu, suara mu, gerakan tubuh mu, tangan mu, leher mu semua dari mu aku mengingat nya dan tidak mungkin salah, Bahkan jika kamu menjadi abu aku akan tahu bahwa itu kamu" kata Lee na dengan serius yg masih menatapku dengan tajam

"kenapa kamu mengingat nya, jangan bilang kamu" kataku dengan nada curiga tapi saat itu dia tidak menjawab dan hanya memalingkan wajah nya.

"jika sudah selesai bisa lepaskan tangan mu, aku akan membawa semua orang menemui kepala sekolah, kamu bisa tinggal di sini untuk menjaga kedua adik jaegu" kata Lee na yg masih memalingkan wajah nya.

perlahan aku langsung melepaskan pelukanku dan dia mulai berjalan menuju pintu keluar.

"aku punya harga diri, lebih baik aku mati dari pada di peluk apa lagi di cium oleh pria yg tidak aku setujui, aku harap kamu paham nero" kata Lee na dengan serius lalu mulai menatap semua orang yg menyaksikan semua adegan dengan wajah heran.

"apa yg kailan lihat, apa menurut kalian penjaga wild itu robot, ayo ikuti aku kita harus melaporkan nya pada kepala sekolah, gara gara ulah pria bertopeng sialan itu tugas ku akan menjadi lebih banyak, aku harap dia mau membayar lembur ku" kata Lee na dengan sedikit nada kesal.

dan akhirnya semua orang mengikuti Lee na dengan wajah bingung.