Chereads / farm system to novel word / Chapter 241 - Bab 144

Chapter 241 - Bab 144

"tuan muda kita sudah sampai di atas istana kegelapan" kata iren yg terdengar melalui pengeras suara

"ayo semuanya kita ke ruang pilot" kataku pada semua orang dan mereka langsung mengikuti ku keruang pilot.

saat masuk ke ruang pilot, iren langsung mengaktifkan mode auto pilot dan melompat ke pelukanku lalu langsung mencium ku dengan penuh nafsu.

"maaf tuan muda, energi pelayan ini benar benar terkuras habis, jadi perlu di isi ulang" kata iren dengan sopan

"kamu sudah bekerja keras" jawabku dengan santai sambil mengelus kepalanya.

tapi iren langsung menatap Marie dengan senyum licik nya.

"aaarhgggg" geram Marie yg membuat semua orang menggelengkan kepalanya.

"baiklah saat Yuri untuk berpidato pada semua orang" kataku dengan santai sambil menatap Yuri

"apa maksudmu Nero" kata Yuri dengan bingung

"aku sudah mengirim alat penyiaran di berbagai tempat yg padat dengan penduduk untuk menunjukan pada semua orang apa yang kita lakukan, ini untuk membangkitkan moral mereka dan harapan mereka, ingat pahlawan ada bukan hanya untuk mengalahkan musuh yg kuat, tapi untuk memberikan harapan pada semua orang, itu lah tugas utama sebagai seorang pahlawan dan ini lah arti penting seorang pahlawan" jawab ku dengan serius.

"bruckhardt saat kami melawan raja kegelapan tugas mu adalah melindungi pedang harapan yg akan di tancapkan di pusat area ini dan iren kamu membantu bruckhardt dengan mengendarai benda ini, jika pedang harapan hancur semua usaha kita akan sia sia, apa kalian paham" kataku dengan tegas

"serahkan pada ku Nero" jawab bruckhardt dengan tegas

"pelayan ini mengikuti perintah tuan muda"

"mm, mari kita mulai siarannya, Yuri kamu fokus berpidato dan aku akan mengendalikan benda ini dan menebas penghalang di depan kita dengan pedang harapan, buatlah pidato yg epic jangan mengecewakan penonton"

"serahkan pada ku Nero"

_________________________________________

saat itu di semua tempat tempat yg ramai penduduk bahkan di ibu kota sihir muncul sebuah layar besar di atas langit yg memperlihatkan wajah Yuri dan anggota lainnya yg ada di belakang.

"semuanya, perkenalkan nama ku Yuri kapten dari pasukan militan dan di belakang ku adalah anggota pasukan militan"

"saat ini kami sedang mengendarai Golem yg kuat di atas istana kegelapan"

saat itu gambar langsung berubah dan menunjukan tampilan Gundam hitam dengan sayap hitam yg terus menerus memancarkan cahaya ungu yg misterius.

"tujuan kami adalah menghancurkan pelindung yg menyelimuti istana kegelapan ini dan membunuh raja kegelapan"

"kami tahu banyak dari kalian yg kecewa akan kegagalan kami yg terakhir kali"

"tapi kami tidak pernah menyerah, kami lebih baik mati mengahadapi raja kegelapan dari pada menjadi mahluk tanpa perasaan yg di perbudak oleh kegelapan"

"kami lebih baik mati melindungi orang orang yg kami cintai dari pada menyerah dan melihat mereka menderita oleh kegelapan"

"untuk semua orang yg kami cintai dan untuk dunia yg indah ini, kami tidak akan pernah penyerahkan harapan kami pada kegelapan"

saat itu dari tangan Gundam hitam itu muncul sebuah pedang emas yg indah dengan ukiran rune.

"Marie" kataku dengan lembut.

saat itu Marie mulai melantunkan nyanyian yg indah yg membuat pedang itu mulai bersinar.

"pedang ini disebut pedang harapan yg mampu menebas semua kegelapan di dunia ini"

"pedang yg mampu membawa harapan kalian semua dan dunia ini"

saat itu dibawah lantunan lagu yg indah, Gundam itu mulai mengangkat pedang nya yg secara terus menerus memancarkan cahaya ke emasan.

saat itu cahaya tersebut langsung memenuhi seluruh tubuh Gundam hitam tersebut.

secara perlahan tubuh Gundam tersebut berubah warna menjadi putih dan biru dengan sayap putih yg berkilau.

"jadi untuk itu aku harap kalian juga tidak akan pernah menyerah, jangan sampai harapan kalian direnggut oleh kegelapan" saat itu nada Yuri semakin tinggi

"berikan harapan kalian pada kami, berikan keyakinan kalian pada pedang harapan ini, biarkan dia memenuhi tugasnya untuk menghancurkan kegelapan yg menyelimuti dunia ini" teriak Yuri dengan penuh semangat dan semua orang yg menyaksikan juga mulai bersorak dengan penuh bahagia dan air mata.

"kalah kan raja kegelapan" teriak salah satu orang dan di ikuti oleh yg lainnya.

saat itu di hadapan semua orang, pedang harapan itu menunjukan cahaya yg lebih kuat dan langsung membentang ke atas langit.

dengan cepat Gundam itu langsung menebas pedang tersebut ke arah perisai yg menyelimuti istana kegelapan.

dengan mudah perisa itu hancur berkeping keping dan robot itu langsung mendarat di pusat area sambil menancapkan pedang tersebut di atas tanah.

melihat ini semua orang berteriak gembira dan saat itu juga terlihat pasukan kegelapan mulai muncul satu persatu.

tapi tidak menunggu lama, pasukan dari ratu Juliana dan shuza juga muncul di tambah dengan kesatria sihir tiba tiba muncul.

_________________________________

"ini pasti ulah pria mesum itu, tapi kenapa setiap aku ingin mendekatinya nasib ku akan selalu berada di ranjang yg sama dengan mu" tanya Fatima pada Dilma yg ada di sebelahnya

saat itu Dilma hanya diam dan tidak menjawab.

"tapi saat aku tidak ingin mendekatinya aku masih melihat nasib mu di ranjang bersama nya, apa kamu memang ingin bersamanya atau kamu sudah bersamanya" tanya Fatima pada Dilma

saat itu Dilma langsung memalingkan wajahnya pada fatima.

"dilmaaaaa" teriak Fatima dengan kesal

"aku sudah mengenalnya setahun yg lalu, apa kamu puas, jangan berteriak di sebelahku" kata Dilma dengan kesal

"lalu lalu kamu" kata Fatima dengan tidak percaya.

"aku sudah menjadi wanita nya sejak dulu, setiap malam kami selalu berhubungan sex, hanya akhir akhir ini dia jarang datang ke kamarku, dia pasti fokus untuk menyelesaikan raja kegelapan ini, aku benar benar merindukannya" kata Dilma dengan mata lembut

"Dilma sejak kapan, kenapa aku tidak tahu" kata Fatima dengan sedih

"kenapa aku harus memberi tahu mu" jawab Dilma dengan acuh tak acuh

"Dilma ayo ceritakan, aku mohon" kata Fatima dengan wajah memelas

"baik lah" jawab Dilma dengan wajah tidak berdaya

"saat itu aku sedang menyamar menjadi rakyat biasa dan bertemu dengannya yg juga menyamar menjadi rakyat biasa"

"kami tidak pernah membongkar rahasia kami sama sekali"

"saat itu dia sangat perhatian pada ku, aku bisa merasakan cinta yg tulus dari matanya"

"awalnya aku tidak terlalu peduli, aku hanya ingin melihat sampai sejauh mana permainan ini akan berlangsung"

"tapi semakin hari semakin aku terhanyut oleh cinta nya, sampai suatu hari dia menyatakan cinta nya pada ku"

"hal ini benar benar membuatku luluh, aku tidak punya kekuatan untuk menolaknya"

"saat kami mulai berciuman, saat itu aku sadar bahwa aku tidak akan bisa hidup tanpa dia"

"saat itu aku membulatkan tekad ku dan kami akhirnya menikah dengan cara yg sederhana"

"di malam pengantin aku langsung mengakui jati diriku yg sebenarnya pada nya, kamu tahu apa yg dia katakan"

"dia bilang, kamu adalah istri ku, itu lah jati dirimu yg sebenarnya, entah kamu seekor kelinci atau pun naga yg menyamar aku tidak peduli, di mata ku kamu adalah istri ku dan selamanya akan menjadi istri ku" di bawah mata yg penuh nostalgia air mata Dilma mulai menetes secara perlahan.

"Dilma" kata Fatima dengan nada khawatir

"saat itu aku merasa status ku sebagai Petapa hanya sebuah omong kosong, aku merasa menjadi istrinya adalah posisi yg paling mulia di dunia ini"

"tapi yg membuat ku kaget adalah saat dia mengatakan siapa dia sebenarnya" saat itu Dilma mulai menutup matanya sambil menghapus air mata yg membasahi pipinya.

"siapa sebenarnya pria ini Dilma, bisakah kamu memberi tahuku" tanya Fatima dengan wajah penuh harapan

"dia adalah seorang dewa yg sedang bermain ke dunia ini, tubuh nya saat ini bukan tubuh aslinya, itu hanya satu persen dari kekuatan nya yg sebenarnya"

saat itu keheningan mulai menyelimuti ruangan tersebut.

"dengan kekuatan aslinya dia hanya perlu menentukan jarinya untuk menghancurkan dunia ini"

"aku tidak tahu apakah aku beruntung memiliki suami seorang dewa, yg aku cemaskan saat itu adalah dia akan meninggalkanku"

"dia adalah segalanya bagi ku, aku takut dengan statusku yg rendah dia akan mengabaikan ku"

"saat itu aku benar benar ketakutan, aku merasa tidak bisa hidup tanpa nya"

"tapi untungnya dia meyakinkanku, saat dia selesai berurusan dengan raja kegelapan dia akan membawa ku ke dunianya, yg perlu aku lakukan saat ini hanya menunggu, menunggu dengan sabar" saat itu Dilma langsung mengelus simbul perisai kebebasan yg ada di punggung tangan nya sambil tersenyum dan memperlihatkannya pada Fatima

"ini adalah simbul bahwa kamu sudah menjadi milik nya, bahkan kamu tidak akan bisa bunuh diri jika sudah menjadi miliknya, hanya dia yg bisa membunuh mu"

"jadi jangan berpikir untuk mendekatinya, dia tidak suka dengan wanita berdada rata seperti mu" dan kata kata tajam Dilma langsung merubah suasana yg mengajukan menjadi Medan perang

"kamu tidak akan pernah tahu jika kamu tidak mencobanya" jawab Fatima dengan acuh tak acuh

"aku tidak akan mengijinkannya"

"aku tidak perlu ijin mu" lalu mereka saling menatap dengan mata yg tajam

"huh" kata mereka secara serempak dan saling memalingkan wajah nya.