Chereads / farm system to novel word / Chapter 180 - Bab 83

Chapter 180 - Bab 83

"semuanya misi kali ini akan lebih sulit" saat itu Kurt mulai menjelaskan misi yg akan kita hadapi

"tujuan kita adalah melumpuhkan bentang pertahanan pasukan kerajaan, karena di sana ada senjata jarak jauh yg menghambat kemajuan tentara Gilian kita, jadi kita harus menghancurkan senjata itu"

"kita akan membagi tim menjadi 3, tim a akan mengalihkan perhatian di gerbang depan dan tim b akan menyusup dari belakang untuk membuka gerbang sedang kan tim c akan membantu tim b saat mendapatkan sinyal"

"setalah pintu gerbang di buka, tim b dan tim c akan menghancurkan senjata jarak jauh mereka dan kemudian kita berkumpul di gudang senjata yg dekat dengan pintu gerbang utama"

"Tim a, terdiri dari ....."

"tim b, saya dan no 666"

"tim c, terdiri dari ....."

"kita akan berangkat 1 jam lagi menuju lokasi misi, jika ada pertanyaan silahkan"

"komandan saya ingin berada di tim b" kata riela dengan tegas

"tim sudah di bagi sesuai kemampuan mereka, kamu berada di tim c, saat tim b selesai kalian akan menyusul"

"tapi..."

"tim b membutuhkan ke hati hatian, karena kita akan menyelinap bukan bertempur secara frontal"

"no 666 itu orang bodoh, dia hanya berpura pura mampu, jangan terlalu mengandalkannya" teriak riela

"riela aku tidak tahu sentimen apa yg kamu miliki dengan no 666 sehingga kamu begitu membencinya, tapi di Medan perang kita harus saling percaya dengan rekan setim kita"

"tapi dia itu.."

"riela ini perintah, tim tidak dapat di ubah"

"baiklah kapten"

_________________________________

di hutan bagian belakang benteng musuh, tim c sedang mengawasi situasi sambil menunggu sinyal dari tim b.

"kamu terlalu cemas, tidak biasa nya kamu seperti ini" kata clarissa si no 46

"si bodoh itu menyusup ke markas yg penuh dengan musuh, siapa yg tidak cemas"

"apa maksud mu no 666"

"siapa lagi orang bodoh di tim kita"

"tapi dia tidak terlihat bodoh, kita sudah banyak menyelesaikan misi dengannya dan record nya juga bagus"

"kamu jangan tertipu olehnya"

"apa kamu sudah tertipu"

"ya, maksudku aku mengetahui semua rahasia tipuannya, jadi kamu harus menjauh dari nya"

"he he he, kami para wanita sudah tahu tentang hubungan kalian, kamu hanya takut kami merebut no 666 kan"

"tidak tidak ada, kami tidak memiliki hubungan apapun" jawab riela dengan panik

"bagus lah, kalo begitu no 666 akan menjadi milik ku, he he he" kata Leila dengan wajah gembira

"apa maksudmu berkata begitu, no 666 bukan sebuah benda" kata riela dengan nada mengancam

"bukankah kalian tidak memiliki hubungan apapun, jadi saya hanya ingin memiliki hubungan dengan nya, pria tampan ini sangat menggairahkan" kata leila sambil menjilat bibirnya

"aku peringatkan jangan mendekati no 666, dia pria yg berbahaya, ini demi kebaikanmu" kata riela dengan wajah marah

"ok ok, aku hanya bercanda, he he he lebih baik kalian segera mengkonfirmasi hubungan kalian, jika tidak he he he"

"kamu...."

"sepertinya sinyal tim b, ayo cepat bergerak" kata salah anggota saat melihat sinyal yg di kirim oleh tim b

dengan segera tim c masuk ke bagian belakang benteng dan menuju titik temu dengan tim b.

sesampai di sana tim c hanya melihat Kurt yg sedang menunggu.

"kapten, di mana no 666" tanya riela dengan cemas

"dia sedang membuka jalan menuju lokasi target" jawab Kurt sambil menunjuk arah tempat saya pergi

"aku akan menyusul no 666" saat itu riela langsung berlari menuju arah yg di tunjuk

"tunggu riela kamu, sial" saat itu riela sudah berlari jauh.

"ada apa dengan riela jari ini, dia tidak mematuhi perintah" tanya Kurt ke anggota tim c

"entah lah, dia seperti ibu kehilangan anaknya" jawan liela

"no 666 masuk" saat itu Kurt mulai menghubungiku dengan saluran radio

"ada apa kapten, di sini sangat sibuk"

saat itu saya sedang asik membantai para prajurit dengan pedang ku.

"riela sedang berlari menuju arahmu, kami akan segera menyusul"

"apa,, di sini masih terlalu berbahaya, aku akan menemui riela kalo begitu"

saat itu saya langsung berlari ke posisi riela.

beberapa saat berikutnya saya melihat riela dengan wajah cemberut sedang berlari ke arahku, tapi sebuah tembakan tank terdengar dan tujuan tembakan itu adalah lokasi riela.

dengan cepat saya menerkam reila dan berguling ke tanah lalu terdengar suara ledakan yg keras membuat kamu terpental agak jauh.

sambil memeluk riela, saya melindunginya dari benturan yg keras dan serpihan akibat ledakan.

"kamu wanita bodoh, kamu kira ini taman bermain" kataku sambil menatap riela

"maaf aku, kamu kamu punggungmu berdarah, maaf maaf ini salah riela" kata riela dengan sedih dan air mata mulai mengalir di pipinya

"sudah lah, kamu kembali ke tim c dulu, sepertinya tank tadi sudah menemukan posisi kita"

"tidak riela akan menjaga mu"

"kamu dengarkan aku"

"kamu yg mendengarkan riela, aku akan menjaga mu"

saat itu riela mulai bangkit sambil mengusap air mata di pipinya.

tiba tiba energi biru menyembur dari tubuhnya serta senjata perisai dan tombak mulai muncul di kedua tangannya.

hal ini juga di lihat oleh tim c dan Kurt yg baru saja tiba.

saat itu riela langsung menembakan energi biru dari tombaknya ke arah beberapa tank yg sedang menuju kearah kami.

dengan cepat energi biru itu menghancurkan tank tersebut dan juga beberapa bangunan di belakang tank tersebut.

setelah itu energi dari tubuh riela mulai menghilang dan dia mulai menatapku.

setelah beberapa saat riela langsung lemas dan mulai jatuh ke tanah, tapi dengan cepat saya menangkapnya.

"Clarissa bawa riela kembali" kata ku pada Clarissa yg sudah mendekat

"kita sudah menarik terlalu banyak perhatian, misi ini harus kita batalkan" kata Kurt

"ini sudah setengah jalan, aku akan menghadang prajurit yg akan datang, kamu bisa membawa yg lain ke untuk menghancurkan target misi dan biarkan satu orang menemani Clarissa membawa riela kembali ke titik aman"

"apa kamu masih sanggup, kamu hanya seorang diri" kata Kurt

"jangan meremehkan ku, ayo cepat kita harus selesaikan misi ini dengan cepat, setelah itu kapten akan memberi kita liburan ke pantai"

"kapan aku mengatakannya"

"besok kamu kamu akan mengatakannya"

"baik lah semua nya dengarkan..." saat itu Kurt langsung menjelaskan rencana selanjutnya.

intinya saya akan menghadang bala bantuan musuh yg datang, Kurt menghancurkan target dan Clarissa membawa riela ke titik aman.

setelah itu kami mulai bergerak, dengan cepat saya menembaki semua tank yg datang dengan panah bom yg mulai membuat mereka fokus menyerang ku.

saat itu saya mengubah busur menjadi pedang dan mulai berlari ke arah mereka.

sambil menangkis peluru yg datang daya mulai mencabik cabik semua bala bantuan musuh yg datang.