dua hari berikutnya di ruang rapat squad 422, kapten Kurt mulai membahas strategi untuk misi hari ini.
"no 666 bagaimana dengan senjata mu, aku perlu mengetahui keahlian apa yg kamu miliki agar bisa menentukan posisi yg cocok dalam misi ini"
saat itu saya menunjukan pedang panjang berbentuk segitiga runcing dengan panel biru di tengahnya.
"saya ahli dalam berperang dan ahli dalam memanah"
saat itu pedang yg saya pegang terbelah menjadi dua dari ujung runcing mata pedang sampai ke pembatas gagang pedang dan pedang itu langsung berubah menjadi panah yg indah.
"saya bisa mengenai bulls eye dengan jarak 500 m dan masih mampu mengenai musuh dalam jarak 1 km"
lalu saya mengeluarkan anak panah dari tempat penyimpanan panah di belakangku
"mata panah berbentuk seperti mata bor, dengan bantuan batu energi yg terpasang di busur, panah dapat berputar dan melesat lebih cepat untuk menembus baju baja tank"
setalah itu saya memasukan anak panah ke tempatnya lagi.
dengan suara klik saya menarik anak anak panah itu lagi
"mata anak panah juga bisa di ganti menjadi bom ledakan, bom asap, bom cahaya, bom gas beracun, bom api, bom halusinasi, bom perangsang, bom pencahar, ...."
"ok ok, cukup dengan bom aneh mu, apa apaan bom perangsang itu" kata Kurt sambil menatapku
"he he he banyangkan saat musuh berkumpul, lalu saya menembakan bom ini ke arah mereka, he he he tontonan keren akan menanti kalian semua"
"sial ini sangat luar biasa" teriak pria gendut no 11
"jangan sampai melemparnya ke tenda kami saat malam hari" kata wanita no 12
"ugh kenapa kamu tahu rencana ku" kataku dengan wajah canggung
"kamu tidak perlu melakukannya no 666, jika kamu mau aku akan datang pada mu" saat itu wanita seksi no 23 mulai mendekati ku
"oo benarkah no 23" kataku sambil memeluk pinggangnya
"tergantung bagaimana kemampuan mu saat itu" katanya sambil menyentuh bibirku dengan jari nya
"ehem, mari kita kembali ke topik utama" saat itu Kurt langsung menyela dan saya langsung melepaskan no23 atau yg disebut Leila peron dari pelukanku
"baiklah, aku ingin melihat no 666 menggunakan panah mu" kata Kurt
"aye kapten" saat itu saya langsung mengeluarkan panah biasa dan membidik burung di yg terbang jauh di langit.
dengan suara siulan halus panah itu langsung menembus kepala burung dan jatuh ke tanah.
"bahkan bisa menembak obyek yg bergerak dengan cepat tanpa waktu untuk membidik"
saat itu saya langsung membidik plat baja di kejauhan dan mulai menembak lagi.
dengan suara dering yg agak keras, panah itu menembus plat baja dengan setengah anak panah tertanam di dalam baja.
"sial bukankah ini terlalu mengerikan"
"bagus no 666, saya tidak akan menanyakan efek bom lainya, tapi jangan gunakan bom perangsang di manapun bahkan di dalam camp musuh, jangan buat squad kita memiliki reputasi mesum" kata Kurt sambil menepuk bahu ku
"aye kapten" kata ku dengan hormat
"baiklah untuk sekarang posisimu membantu riela dan menjaganya tetap aman dalam misi ini"
"siap kapten"
"baiklah 1 jam lagi kita akan berangkat, persiapkan semuanya"
"siap kapten" kata semua orang serempak
____________________________________
di malam yg gelap kami memulai misi merebut camp musuh.
semua rencana berjalan lancar dan misi berjalan sukses, hanya saya melihat riela terlihat agak tidak fokus dan beberapa kali hampir tertembak oleh musuh.
untungnya saya selalu waspada dan selalu siap memberinya peringatan jika hal buruk terjadi.
di perjalanan kembali ke titik kumpul squad saya mulai bertanya pada riela.
"apa yg kamu pikirkan saat melakukan misi, kamu hampir mati beberapa kali" kataku dengan serius
"maaf kan aku, aku hanya tidak enak badan"
saat itu saya langsung memegang tangannya dan menyentuh dahinya
"apa yg kamu lakukan" kata riela dengan panik
"memeriksa mu, kondisi mu baik baik saja, hanya kurang tidur, apa ada masalah yg mengganggu pikiranku" kataku dengan santai
"ini bukan urusanmu" katanya dengan wajah menyangkal
"bagaimana ini bukan urusanku, kamu hampir mati beberapa kali di misi ini"
kataku dengan keras sambil mendorong riela ke pohon besar di belakangnya
"kamu apa yg kamu lakukan" kata riela dengan panik
"apa kamu masih memikirkan waktu itu" kataku dengan lembut
"apa maksudmu waktu itu, jangan jangan kamu mmmmm" saat itu saya langsung mencium bibir lembutnya
saat itu riela mulai mengeluarkan air mata dan memukul dadaku dengan lembut
"kenapa kamu melakukannya padaku, apa salahku, kamu bajingan"
"maaf riela, aku hanya tidak ingin kamu di ambil oleh orang lain"
"apa maksudmu di ambil oleh orang lain, aku bukan milik mu, kita bahkan belum pernah bertemu, apa kamu tahu apa yg sudah kamu lakukan pada ku, apa kamu tahu apa akibatnya, kamu manusia bajingan" teriak riela dengan marah sambil meneteskan air mata
"aku akan bertanggung jawab"
"aku tidak butuh tanggung jawab mu, aku tidak Sudi bersama pria bajingan seperti mu, kamu aaghhh, kamu berhenti, jangan lakukan disini"
_______________________
30 mnt kemudian di titik temu squad 422
"kenapa riela dan no 666 belum kembali, no 11 coba hubungi mereka, kita tidak tahu apa telah terjadi sesuatu atau tidak"
"baik lah kapten"
"no 13 di mana kamu sekarang misi sudah selesai kita harus kembali secepat mungkin"
"hah hah hah tolong tunggu sebentar hah hah hah kami akan segera sampai hah hah hah"
"no 13 ada apa dengan mu"
"hah hah tidak apa apa hah hah, kamu terlalu cepat hah hah hah hah pelankan hah hah hah"
"apa yg terjadi, di mana no 666"
"dia di depan ku, hah hah hah berhenti, hah hah hah jangan di dalam lagi hah hah hah aahhhhhhhhh"
"halo halo no 13 apa yg terjadi"
"halo ini no 666, no 13 hanya kelelahan berlari, kami akan segera sampai mohon bersabar"
"baiklah, mohon segera sampai kita harus cepat pergi dari area ini karena squad reguler akan segera mengambil alih"
"di mengerti"
10 menit kemudian mereka melihatku datang sambil memapah riela dengan tangan kananku.
"riela apa kamu baik baik saja" tanya Kurt dengan wajah cemas
"tidak apa apa saya hanya lelah" jawab riela sambil melambaikan tangannya ke Kurt lalu mencari tempat duduk dan mulai duduk di sana sambil menatapku dengan ganas.
"baiklah karena semua sudah ada di sini, ayo kita berangkat, riela kamu duduk di atas tank untuk beristirahat"
"baiklah" jawab riela
saat itu saya menghampirinya dan berusaha untuk membantu, tapi dia langsung menepis tangan ku
"aku bisa sendiri, jauhkan tangan mu dari ku" katanya dengan kasar
"ada apa dengan riela" tanya Kurt
"saat misi riela terlihat tidak fokus, beberapa kali hampir tertembak, setelah misi selesai saya menegurnya dan kami mulai bertengkar, jadi seperti itulah"
"terima kasih telah menjaga riela, saya juga melihat sejak kemarin dia terlihat sering melamun sendiri, mungkin kita harus memberinya sedikit waktu"
"ya kapten benar, mungkin dia akan menemukan jawabannya sendiri setelah beberapa waktu"