Chereads / farm system to novel word / Chapter 162 - Bab 65

Chapter 162 - Bab 65

setelah berjalan cukup lama kami menemukan bahwa terowongan terakhir di blokir oleh sesuatu.

dengan cepat kami menghancurkannya dengan serangan beruntun dan akhir nya penghalang itu pun hancur.

saat memasuki terowongan terakhir, kami melihat sebuah taman yg indah dengan kabut yg samar dan mempesona.

"jangan berpisah, kabut ini adalah kabut ilusi, apapun yg kamu lihat jangan jangan pernah menjauh dari tim" kataku dengan santai.

tapi tetap saja kriol pria gemuk itu tetap berlari ke arah kabut sambil meneriaki nama mantan tunangannya.

dengan cepat saya mengikatnya dan menariknya dengan sihir tanaman merambat.

"lepaskan aku, Clara ada Disana, dia masih hidup"

saat itu saya langsung menampar pipinya dan akhirnya dia mulai terdiam.

"terima kenyataan, itu hanya ilusi dari ke inginkan bawah sadar mu yg terdalam, aku tidak tahu apa yg kalian lihat, apa yg kalian inginkan, apa yg kalian dambakan"

"tapi satu hal yg pasti, itu tidak akan muncul di sini dengan mudah"

"kalian tahu kenapa, itu karena apapun yg kalian dambakan harus kalian kejar dengan susah payah"

"dan apapun yg hilang dari kalian harus kalian relakan, jangan terpuruk oleh kesedihan, hidup ini indah"

"jika kamu kehilangan kasih sayang, percayalah akan ada orang lain yg akan memberikannya pada mu"

"jangan mengunci hati mu, buka lah, jika kamu tidak dapat menemukan seseorang yg bisa memberikan kasih sayang itu" saat itu saya langsung mendekati Jasmin lalu memeluk pinggangnya

"aku bisa memberikannya untuk mu" kataku dengan lembut dan semua orang mulai memandang.

Jasmin hanya menatap ku dengan tenang.

"kamu memang mesum" kata Jasmin

"ok semua sudah sadar, mari kita bersihkan kabut ini, ayo Jasmin tiup kabut ini, singkirkan ilusi dada besar itu dari ku" teriak ku sambil mendorong Jasmin ke depan.

saat itu Jasmin langsung menggunakan sihir angin untuk meniup kabut tersebut dan kabut langsung menghilang dengan cepat.

saat itu kami melihat tanaman merambat sudah mengelilingi kami.

"Lucas bakar semua tanaman ini" kata brand

saat itu Lucas langsung menggunakan sihir api terkuatnya untuk membakar tanaman merambat.

"Samanta tetap di belakangku, gunakan sihir pengumpulan air dan sedot air dari tanaman merambat di depan"

"mm"

saat itu Samanta langsung mengucapkan mantra dan air yg ada pada tanaman merambat mulai tersedot.

dengan cepat semua tanaman itu mulai layu secar perlahan.

tapi tiba tiba monster yg sangat besar muncul di hadapan kami.

"Nero, itu penjaga Elder Wood" kata Samanta dengan nada gemetar

"semuanya kalian harus mundur, aku akan menahannya, note bawa Samantha" kataku dengan tenang

"Nero jangan, biarkan Samanta bersama mu"

"jangan omong kosong, cepat"

saat itu saya mengatupkan tangan ku dan tanah mulai gemetar.

tiba tiba sebuah patung kayu besar berbentuk wanita cantik dengan payu darah besar muncul di depanku.

saat itu monster itu juga mulai bergerak menyerang patung tersebut, tentu saja patung itu juga mulai melawan.

"apa yg kalian tunggu"

"Nero patung itu, bukankah itu Angela" kata Jasmin

"jangan banyak omong kosong, cepat pergi" teriak ku

"tidak Nero, ayo pergi bersama, aku tidak bisa meninggalkanmu" teriak Samantha

"sial"

saat itu saya langsung menunjuk ke arah belakang mereka dan tiba tiba sebuah lingkaran oranye mulai terbentuk.

setelah beberapa saat lingkaran itu melebar dan memperlihatkan area pintu masuk dongeon.

dengan cepat saya menarik mereka semua dan melemparkan nya ke dalam portal Dengan skill tanaman merambat lalu dengan cepat menutup portal tersebut.

setalah itu say mulai fokus mengahadapi Elder Wood di depan.

dengan cepat saya meloncat ke atas tubuh patung kayu ku dan mulai menggambar lingkaran sihir.

setalah beberapa saat lingkaran sihir besar berwana biru keperakan muncul di depan ku.

setalah itu angin yg sangat dingin langsung keluar dari lingkaran sihir tersebut dan menyapu tubuh Elder Wood.

setalah Elder Wood itu membeku, saya menggambar lingkaran sihir yg lebih besar dari sebelumnya.

dengan cepat lingkaran sihir berwarna kuning yg sangat besar muncul di atas kepala Elder wood.

setelah beberapa saat badai petir langsung keluar dari lingkaran sihir tersebut dan menghujani tubuh Elder Wood hingga hancur berkeping keping.

setalah itu saya berlari menuju mayat Elder Wood itu dan mengambil inti beast nya.

lalu saya membuka portal kembali ke area pintu masuk dongeon tempat saya mengirim semua orang.

_________________________

di luar dongeon

"tidakkk, Nero masih di dalam, ayo selamatkan Nero" teriak Samantha dengan penuh air mata.

"tenang Samantha, Nero melakukan ini untuk menyelamatkan kita, jika tidak kita semua akan mati" jawab brand

"tidak dia dia, huhuuuuu" saat itu Samanta menangis dengan histeris

"aku yakin dia akan baik baik saja, kamu tidak lihat dia bisa mengirim kita keluar, dia pasti punya cara lain untuk keluar" kata Arthur

"note, apa kamu lihat patung itu, itu Angela, aku yakin itu dia, matanya dan semuanya mirip dengannya" kata Jasmin dengan cemas

"aku juga merasakannya, dulu waktu saya terbangun saat terjatuh dari tebing, saya melihat penyihir yg menyerang kita tertusuk oleh sihir tanaman"

"dan orang yg menyelamatkanku juga mengatakan dia masih hidup, bahkan menyembuhkan ku sebelum dia pergi"

"aku tidak tahu apa alasannya untuk tidak kembali, kami bahkan tidak tahu kalo dia mampu menggunakan sihir penyembuh dan tanaman"

"dia pasti punya alasan, jadi kita harus bersabar" saat kata kata Arthur berakhir, portal mulai terbuka lagi dan saya perlahan keluar dengan santai

"OOO Samanta, kenapa kamu menangis"

tapi saat hendak mendekati Samanta tubuhku tiba tiba kaki dan dadaku mulai sesak.

segara saya tidak bisa berdiri lagi dan mulai berlutut lalu mulut ku mengeluarkan banyak darah.

"nerooooo" Samantha langsung berteriak dan berlari memeluk ku dengan cepat.

"jangan khawatir, ini karena terlalu banyak menggunakan kekuatan sihir, biarkan Nero tidur sebentar di paha mu" saat itu saya mulai tertidur di paha Samanta dan tangan ku masih memegangi dada Samantha yg kecil.

semua orang yg melihat ini hanya bisa terdiam dan menggelengkan kepalanya.

"itu memang dia, aku yakin itu pasti dia, dulu waktu kecil dia juga seperti itu saat tidur di pangkuan Angela" bisik Jasmin di sebelah note dan note hanya mengangguk tanpa berbicara.