Chereads / farm system to novel word / Chapter 156 - Bab 59

Chapter 156 - Bab 59

the beginning after the end

yah ini dunia tempat saya di lempar oleh istriku lagi dan yg lebih parahnya tanpa sistem level atau poin apapun.

mereka menanamkan janin bayi pada ibu protagonis di dunia ini dan menyuruhku memasukan jiwa ku kedalam janin tersebut.

jadi saat kelahiran nanti, ibu dari protagonis akan melahirkan dua bayi, satu adalah protagonis dunia ini dan yg lain adalah saya antagonis dunia ini, siaalll.

janin yg saya masuki memiliki gen x regenerasi dan garis keturunan uciha, senju dan kaisar rumput perak biru.

dan bantuan lain yg saya miliki hanya inventori dengan satu item yg ada yaitu pena ajaib versi dasar.

dunia ini terdengar sepele tapi tidak boleh di remehkan, banyak elemen yg terkandung di dunia ini selain sihir.

bahkan dengan gen x ku, tidak ada jaminan tidak mati.

bagaimana jika mereka memberikanku lalu memboyongku beberapa bagian, bukankah saya langsung mati saat itu.

bagaimana jika saya di masukan ke dalam magma dan di rendam berjam-jam, he he he bahkan besi pun meleleh.

dan tentang garis keturunan yg terpasang, paling hanya berperan dalam kecocokan atribut, kapasitas mana, kecepatan menyerap mana dan pertumbuhan fisik.

dengan garis keturunan uciha saya bisa merangsang untuk mengaktifkan mata sharingan.

tapi semua ini belum pasti, masih sebatas teori karena saya bahkan belum lahir.

menurut prinsip dunia ini yg saya baca dari komik, kita harus menyerap mana dari alam dan mengumpulkan nya menjadi inti mana di tubuh.

saat inti mana terbentuk, baru saat itu kita bisa menggunakan sihir dengan energi mana yg ada dalam inti mana kita.

tapi Karana saya sudah memahami banyak teori sihir jadi semuanya tidak sesederhana itu.

selama ada energi mana kita dapat melakukan sihir apapun bahkan jika inti mana tidak mencukupi.

misalnya gunakan tingkat sihir yg berisi mana untuk membuat lingkaran sihir, bahkan sihir skala besar dapat di panggil.

lingkaran sihir sangat spesial, fungsinya adalah menarik mana di alam dan membuat sihir sesuai kode yg ditetapkan pada lingkaran sihir tersebut.

misalnya saya membuat lingkaran sihir badai tornado, saya hanya mengeluarkan energi mana yg cukup untuk membuat lingkaran sihir tersebut.

dan sisanya akan di proses oleh lingkaran sihir yg sudah jadi sesuai dengan kode kerja lingkaran sihir tersebut.

tapi lingkaran sihir perlu waktu jeda dalam prosesnya melepas kan mantra, semakin besar sihirnya semakin waktu yg dibutuhkan untuk mengumpulkan mana.

tapi semua bisa dipelajari perlahan dan mari kita nikmati hari hari di dunia ini.

_______________________________

3 tahun setelah saya lahir secara bersamaan, tapi kami terlihat sedikit berbeda terutama warna rambut.

namaku Andre leywin dan saudaraku Arthur leywin, warna rambut biru ku yg mencolok membuat kami mudah untuk di bedakan.

saat ini saya sudah sudah memadatkan inti sihir tanpa meledakkan ruangan, tetap tenang dan damai.

karena saya memadatkan inti sihir di dantian saya, seperti proses kultivasi lainnya jadi kebangkitan saya di bilang cukup damai.

memurnikan mana di dantian, memudahkan dalam mengalirkan ke berbagai titik Cakra.

dalam novel seni beladiri, titik Cakra sering di sebut titik meredian, titik ini merupakan pintu keluar masuk energi pada tubuh manusia.

setalah itu saya mencoba mempelajari sihir ruang tapi hal itu lebih mudah di pikirkan dari pada di lakukan.

pengoperasian sihir ruang membutuhkan mana yg cukup besar, jadi saya mengalihkan fokus ke sihir alam.

penyembuhan dan pengendalian kayu sepertinya sangat mudah di lakukan, saya bisa merasakan alam sebagai bagian dari diriku.

bahkan dalam memurnikan mana, energi mana yg terkandung pada alam dengan cepat mendengar panggilanku dan membatu memurnikan inti mana ku.

mana yg bercampur dengan energi alam ini juga membatu menempa tubuh fisik ku dan memperkuat fondasi tubuh.

tapi karena tidak bisa berlatih terang terangan saya hanya bisa sedikit menahan diri.

tapi saat saya sedang berlatih memurnikan mana di dalam kamar, tiba tiba rumah kami meledak dan pandangan saya langsung gelap.

"sial aku lupa anak itu akan membangkitkan inti mananya dan meledakan rumah" ya inilah ingatan terakhir saya sebelum pingsan

_______________________

saat saya membuka mata saya melihat ibuku yang sudah menangis penuh air mata sambil memelukku.

"kenapa ibu menangis" kataku sambil mengusap air mata ibu ku

"nak kamu tidak apa apa, apa ada yg sakit, katakan saja pada ibu"

"ibu aku hanya lapar, he he he yg ini lebih enak" kataku sambil memijat dada montok ibu ku.

"nak kamu sudah besar, tidak perlu lagi minum susu ibu mu" kata ibuku sambil tersenyum

"cari saja orang lain yg bisa di minum"

"nak orang lain juga tidak boleh, karena kamu sudah besar"

"ya sudah, tapi ibu di mana rumah kita" saat itu saya melihat puing puing berantakan

"maaf kan kakak mu Andre, ini semua salahku, aku hampir membuatmu celaka" kata Arthur dengan wajah sedih

"bukan kah aku baik baik saja, kamu harus minta maaf pada ibu, ibu sampai menangis karena mu" kaya ku dengan santai tapi tangan ku masih tetap memegang dadanya yg montok.

lalu suasana menjadi agak canggung.

"tidak apa apa yg penting kalian selamat, masalah rumah kita bisa bangun kembali, tapi nak kamu sudah besar, apa kamu tidak malu memegang dada ibu mu seperti ini"

"maaf Bu ini sangat kenyal, he he he bukan kah ayah senang melakukannya"

hening~~ semuanya menatap ayah ku

"sebaiknya kita harus mengunci kamar saat malam hari" kata ayahku dengan canggung.

"ini semua ulah mu, anak kita jadi seperti ini, untung saja Arthur tidak terpengaruh"

"he he he mari kita lupakan itu dulu, sekarang kita harus membangun rumah dulu"

setelah itu kami membereskan puing puing rumah dan menyortir barang barang yg bisa di pakai.

dan mencari tempat tinggal sementara sambil menunggu proses pembangunan selesai