Chereads / farm system to novel word / Chapter 137 - Bab 40

Chapter 137 - Bab 40

di hutan korupsi

saat ini sekelompok petualang sedang bertarung melawan monster singa humanoid yg berjumlah puluhan dan jumlah mereka sekitar 10 orang, saat pertarungan sedang sengit tiba tiba pemimpin monster tersebut muncul dan membawa bala bantuan.

di saat yg paling kritis tiba tiba kilatan cahaya kuning bergerak dengan cepat mengitari semua monster yg membuat monster tersebut berhenti, setelah beberapa saat seorang pria tampan dengan pakaian yg keren muncul di depan mereka sambil mengambil pose menutup pedang.

"klick" setelah suara menutup pedang terdengar, semua monster yg mengepung mereka hancur menjadi beberapa bagian.

"OOO halo semuanya apa entri saya sudah seperti pahlawan super, sayang tidak ada mbg nya" kataku dengan santai

"kang suk, kenapa kamu di sini" teriak Seul

"eehhh ada Seul, he he he saya jalan jalan dan tidak membawa peta jadi nyasar ke sini, untunglah kalian datang, apa kalian sedang pergi berpiknik, suasana di sini juga cukup bagus"

"kang suk, apa kamu tahu di mana ini" tanya seul

"entah lah, tapi kelihatanya tempat yg bagus, banyak binatang lucu juga" jawab ku dengan santai

"ehem izinkan kami berterima kasih atas penyelamatan tadi, perkenalkan saya dylan, ini hogo, ini cho hong, ini master Ian ....." saat itu mereka langsung memperkenalkan diri masing masing.

"perkenalkan nama saya kang suk, jadi panggil saja Nero, saya seorang mage dan masih pendatang baru sama dengan Seul"

"apa" kata mereka secara serempak

"dia memang mage, saya saksinya" kata Seul

"tapi dia tadi menggunakan pedang, bahkan pedang samurai" kata Cho Hong

"nona Hong dunia ini bukan sebuah permainan, tidak ada aturan menyebutkan seorang mage tidak bisa menggunakan pedang"

"tapi itu terlalu aneh" jawab Cho Hong

"nona Hong bahkan lebih aneh" kataku dengan santai

"di mana aneh nya" tanya Cho Hong dengan bingung

"nona melindungi bagian tubuh dengan baju yg tebal bahkan ada plat besi nya, tapi bagian penting mu hanya lindungi dengan sehelai kain, jika musuh mu adalah saya, hehehe kamu akan menangis setiap malam dengan penuh penyesalan" jawab ku sambil melihat rok tipisnya yg tertiup angin

"apa kamu berani" katanya sambil maju dan segera mendekatiku

"kenapa tidak berani" saat itu saya langsung memeluknya dan mencium bibir nya.

semua orang yg memandang ini hanya menatap dengan mata lebar, bahkan Cho Hong yg saya cium tiba tiba membatu.

setelah beberapa saat saya melepas kan bibiku dari mulutnya dan dia masih tetap membatu, tapi setelah beberapa saat dia mulai bereaksi.

"kamu kamu, berani nya kamu mencium nona ini" setelah itu dia langsung melepaskan diri dan mulai menyerang ku.

setelah beberapa saat dia berhenti karena kelelahan dan tidak ada satupun serangan yg mengenaliku.

"kenapa kamu begitu gesit" kata Cho Hong dengan nada lelah

"karena saya seorang mage" jawab ku dengan santai

"baiklah ayo kita bangun tenda dulu, baru kita bahas semuanya, Nero apa kamu ikut dengan kami" tanya Dylan

"tentu saja, saya ingin menggoda nona Cho Hong ini sampai dia mati kesal" kata ku sambil memberikan senyum main main

"sepertinya orang aneh bertambah lagi satu" kata master Ian

"semoga saja tidak terlalu parah" balas Dylan

___________________________

saat sore kami sudah selesai menyiapkan tenda dan tim petualang ini juga membahas tujuan mereka kemari kepadaku.

"jika maksud kalian makam wanita cantik saintess lebih baik lupakan saja, karena dia sudah pergi"

"apa maksud mu Nero, apa kamu sudah di sana" tanya master Ian

"saya latihan berhari hari di sini dan setiap malam saya tidur di goa tempat makam itu ada, saya juga sering mengobrol dengannya, sebelum pergi dia memberikan semua hartanya pada ku" saat itu saya melambaikan tangan ku dan setumpuk barang antik serta perhiasan muncul di tanah.

"Nero bukankah ini sihir luar angkasa" tanya master Ian

"bukan, ini hanya skill bawan ku saat membuka kotak hadiah dari tas pemula stempel perak" jawab ku

"sial kamu terlalu beruntung, skill ini benar benar sangat langka dan paling di butuhkan dalam expedisi" kata master Ian

"lalu harta ini akan kamu apakan" kata Samuel

"ambil lah, bagiku tidak berguna, dapat ciuman dari nona saintess sudah merupakan harta yg berharga" kataku dengan santai

"sial kamu bahkan mencium nona saintess yg sudah menjadi hantu, kamu benar benar pria bajingan" kata Cho Hong

"jangan salah, dengan kekuatan nona saintess membunuh kalian semua hanya butuhkan waktu 1 mnt paling lama, itu pun dia hanya main main"

"lalu kenapa kamu bisa selamat darinya" tanya Samuel

"entah lah, saat itu saya masuk goa untuk mencari tempat tidur, lalu menawarinya jamuan makan, setiap hari kami saling mengobrol kadang saya menyanyikannya lagu cinta, sayang lamaran ku ditolak karena dia sudah menikah"

"kamu bahkan ingin menikahi hantu, otak mu sudah gila" teriak Cho Hong

"kenapa wanita ini selalu berteriak, apa ada yg salah dengan pantat nya" kata ku pada semua orang

"jangan pedulikan dia, sekarang apa rencana mu selanjutnya" tanya Dylan

"tentu saja keluar dari hutan ini, setelah itu mengikuti arus saja lah, mungkin terus menggoda Cho Hong sampai saya bosan" setelah itu saya mengeluarkan sepasang anting bermotif bintang dan gelang emas lalu melemparkannya kepada Seol.

"ini untuk mu, barang ini tidak berguna untukku dan untuk mu itu penting agar tidak mati konyol" kata dengan santai sambil mengeluarkan sebuah gada yg cantik produksi sistem dengan 3 skill pasif.

pertama, setiap serangan 50% kemungkian memberi efek tertegun.

kedua, memberikan proteksi saat serangan fatal terjadi.

ketiga, mempercepat proses pemulihan luka.

dan saya melemparkannya pada Cho Hong lalu dia menatapku dengan bingung

"kenapa tidak suka, Jika tidak kembalikan"

"he he he siapa bilang aku tidak menyukainya"

"anggap sebagai hadiah pertunangan"

"siapa yg mau bertunangan dengan pria mesum seperti mu"

"lebih baik dari pada lelaki tua mesum"

tiba tiba semua orang menoleh master ian

"ha ha ha ha" dan mereka langsung tertawa

"agar tidak di anggap menipu, lebih baik kalian periksa lokasi makam dulu, siapa tahu ada dua makam, hal hal tidak pasti di dunia ini" kataku dengan santai

.

"apa yg Nero katakan ada benarnya, ayo kita periksa besok, sekarang kita lebih baik istirahat"

"Nero senjata yg kamu berikan sangat mahal" kata Seol

"eehh punya ku juga, ada tiga skill pasif yg keterlaluan" kata Cho Hong dengan nada tinggi

"jangan pedulikan, hanya itu yg memiliki efek dalam pertempuran yg saya dapat dari makam, sisanya adalah tumpukan itu, mungkin ada sesuatu juga Disana" kataku sambil menunjuk tumpukan barang

"tapi" kata seol

"jangan banyak tapi, jika kamu mau membalas Budi, ayo bantu aku mengikat Cho Hong laku kita gantung di pohon dan pukuli pangannya sampai merah"

"beraninya kamu" saat itu Cho Hong mulai menuju ke arang ku, tentu saja saya mulai pergi menjauh dan biarkan dia mengejar.

setelah agak jauh dari yg lain, saya pura pura tertangkap dan mulai memeluknya lagi.

"Nero jangan main main atau mmmm" lalu saya mencium nya dan menekannya di batang pohon yg lebar agar tidak terlihat oleh yg lain.

setelah beberapa saat saya mulai memasukan lidah ku bibirnya dan dia pun mulai merespon, semakin lama dia juga semakin bergairah dan memulai memeluk leherku.

semakin lama kami semakin hanyut dalam ciuman penuh nafsu, tanpa sadar senjataku sudah menembus lubang kemaluannya dan dia pun membuka matanya dengan tatapan tidak percaya, tentu saja saya tidak peduli dan mulai memompa.

tapi bukannya melawan, ciuman kami menjadi semakin ganas, di bawah pemompaan yg konstan tubuh Cho Hong mulai mengeluarkan keringat harum dan setelah 30 mnt saya mulai mempercepat.

tiba tiba dia berusaha menggelengkan kepalanya dan tangannya mulai memukul ku sekuat tenaga, setelah beberapa saat saya langsung menekan dengan keras dan menembakan susu ku dalam lubangnya.

saat itu tubuh Cho Hong juga mulai menegang sesaat dan langsung melemah, saat itu kami melepaskan bibir kami dan dia mulai menatapku dengan kesal.

"kamu bodoh, kamu keluarkan di dalam, apa kamu tidak takut aku akan hamil"

"bukankah keluar di dalam lebih nikmat"

"sial, kenapa aku bertemu dengan pria idiot lagi"

"oo sudah berapa pria idiot yg memasukannya di dalam"

"kamu kira aku wanita seperti apa, lihat darah merah itu, apa menurutmu itu darah ikan"

"berapa umur mu masih sampai sekarang masih melajang"

"Nero jangan terlalu menggertak, nona ini punya batas kesabaran"

"ok ok, sepertinya tenaga untuk berbicara masih ada, mari kita gunakan tenaga ini untuk ronde ke dua" setelah itu saya memompanya lagi

"sial kita bahkan baru bertemu" katanya sambil ikut mengimbangi pemompaan ku

30mnt kemudian

"nona ini akan keluar percepat sedikit"