setelah beberapa bulan mengurusi hal hal di dunia inti, Kaia mulai membuat ulah, sebagai balasan serta atas persetujuan semua istriku, saya akhirnya di kirim ke dunia sesuai pilihan mereka.
hanya kemampuan fisik dan gen x penyembuhan yg di perbolehkan, semua cincin roh pada wuhun di segel dan hanya kemampuan dasar yg bisa di gunakan, kekuatan sistem juga di segel, hanya bisa meningkatkan diri dengan sistem kultivasi dunia tersebut, item awal 3 bom tidur serta 3 kesempatan untuk meminta barang tertentu atau modifikasi dan harus mengenakan topeng di hari pertama kemunculan.
saya merasa mereka benar benar merencanakan sesuatu yg jahat, di lihat dari apa yg disediakan sepertinya dunia ini akan sulit, jika dunia ini tingkat rendah dengan persiapan ini masih termasuk op.
__________________
saat ini di dunia lain yg baru dan tidak di ketahui, saya tiba tiba muncul di atas tubuh seorang gadis cantik yg mengenakan piyama seksi, susu yg besar dengan mata merah dan rambut perak.
"sial sudah kuduga, peran penjahat pada akhirnya, pantas harus mengenakan topeng di hari pertama" kata ku dalam hati
saat wanita itu membuka matanya saya langsung menutup mulutnya, di bawah perlawanan yg kuat tetap tidak bergeming berkat fisik ku, setelah itu saya membuka senjataku dan langsung menusuk lubang nya.
"terlalu sempit, sepertinya perawan" kataku dalam hati sambil menggunakan kesempatan meminta item dan langsung meminta perisai kebebasan dengan mode pelindung otomatis agar tidak ada pria yg menyentuh wanita ini.
saat itu tubuhnya mulai melawan lebih keras tapi semua itu tidak ada artinya, di bawah pemompaan yg intens tubuhnya secara bertahap mulai melemah tetapi mata nya menunjukan sorot kebencian yg kuat.
setelah 30 menit saya meningkatkan kecepatan pemompaan saya, tiba tiba mata nya mulai melebar dan ada air mata yg keluar, dengan tatapan memohon yg kuat sambil berusaha menggelengkan kepalanya akhirnya tembakan pamungkas menembak lubang nya dengan sangat dalam.
saat itu tubuhnya juga mulai gemetar dan perlahan menjadi lebih lemah tapi matanya terus menatap mataku, seakan mengingat setiap detail mataku karena dia tidak dapat membuka topengku.
setelah itu saya melanjutkan pemompaan tersebut hingga lebih dari 2 jam berlalu dan ketahanan wanita tersebut juga telah mencapai batasnya, dia perlahan mulai mengikuti gerakan memompa walau sedikit samar.
setelah 3 putaran lagi akhirnya fisiknya benar benar lemah dan matanya menunjukan gejala halusinasi, saat itu saya mulai melepaskan tangan saya yg menutup mulutnya.
"saya akan membunuh mu, mengikuti mu dan memotong kelamin mu" katanya dengan suara yg sangat pelan dan sedikit desahan.
"lakukan sesukamu, aku akan menunggumu" saat itu saya langsung mencium bibirnya dan diapun tidak melawan, setelah beberapa menit kami akhirnya keluar bersama dan tubuhnya benar benar terkulai saat ini.
setelah itu saya bangkit dari ranjang dan tiba tiba melihat seorang pria yg tidur nyenyak di bawah ranjang, setelah melirik saya melihat cincin yg sama dengan wanita tersebut.
"jadi sudah menikah, kalo begitu biar saya ambil cincin pernikahanmu"
secara perlahan saya mengambil cincin tersebut dan langsung melompat keluar jendela lalu kabur sejauh mungkin.
_____________________
di pagi hari saya mencari cari informasi tentang dunia ini dan akhirnya mendapatkan secercah cahaya.
intinya untuk meningkatkan kekuatan saya harus masuk ke akademi terhormat dan sialnya hanya para bangsawan yg bisa masuk dengan mudah, untuk rakyat jelata harus melalui proses yg rumit, jadi saya harus menunjukan bakat saya pada seorang bangsawan dan membuatnya berinvestasi.
setelah berkeliaran sampai sore, saya melihat seorang pemuda tampan dengan rambut panjang berwarna perak sedang menunggang kuda dan di ikuti para pengawal, dengan cepat saya langsung menghentikannya.
"apa yg kamu inginkan, jangan menghalangi jalan komandan" kata pengawal yg mencegat ku
"maaf jika di ijin kan saya ingin berbicara dengan komandan mu" kataku dengan sopan
"biarkan dia bicara, saya tidak buru buru" kata komandan itu
"perkenalkan nama saya Nero, saya memiliki bakat yg bagus dalam memanah, pedang, dan bahkan sihir, fisik saya sangat kuat, saya hanya ingin komandan berinvestasi pada saya dan bersedia memasukan saya ke akademi kehormatan, karena sebagai rakyat jelata sangat susah untuk masuk, komandan dapat menguji saya jika perlu" kata ku dengan sopan
"kalo begitu ikuti aku kerumah, saya akan menguji kemampuanmu"
saat itu saya mengikutinya ke rumahnya dan sialnya rumahnya adalah tempat saya memperkosa gadis itu, pantas saja warna rambutnya sama.
___________________________
di halaman yg luas di rumah komandan.
saat ini di depan saya ada sebuah target sasaran, dengan cepat saya menggunakan busur menembak bull eyes secara berurutan tanpa henti hingga panah yg saya miliki habis.
"ehem Nero, dari mana kamu belajar teknik memanah ini" kata komandan
"komandan, saya di ajar oleh kakek saya sebelum dia meninggal dan dia juga mengatakan bahwa saya memilik bakat sihir yg kuat tapi dia tidak bisa mengajarkannya, hanya dengan masuk ke akademi kehormatan saya bisa belajar sihir"
"mulai sekarang jangan panggil komandan, panggil saja sophias, kalo begitu mari latih tanding dengan pedang"
"baik lah tuan sophias"
saat itu kami mulai berlatih tanding dengan pedang, di bawah restu pengalaman berbagai ilmu pedang akhirnya sophias kalah dalam teknik
"luar biasa, teknikmu benar benar mengagumkan, seperti seseorang yg sudah melewati ribuan pertarungan"
"tuan Sophias sopan, ini hanya teknik tanpa kekuatan, jika tuan menggunakan kekuatan saya sudah kalah telak"
"baiklah jika begitu besok kamu akan masuk ke akademi, kebetulan ada dua orang lagi yg akan mengikuti mu"
"terima kasih tuan Sophias, kesempatan ini suatu saat akan saya balas"
"jangan terlalu di pikirkan, ikuti elena untuk menemukan kamarmu"
"baiklah" saat itu saya langsung mengikuti elena yg seorang pelayan dengan dada besar.
di dalam perjalan menuju ke kamar saya berpapasan dengan wanita yg saya perkosa kemarin tapi saya pura pura mengabaikannya
"tuan Nero ini adalah kamar anda, jika ada sesuatu silahkan hubungi elena"
"terimakasih elena" kataku sambil mengangguk dan masuk ke kamar, setelah memikirkan rencana ke depan saya mulai tidur